Za... Zaide, Part 2

21 5 0
                                    

"Kalian berdua akan ku bunuh sekarang juga! Jadi, tak ada satu pun yang tahu dengan ini!"

"Tidak! Lebih baik aku saja! Adikmu ini pantas untuk hidup! Kau tak bisa membunuhnya!" Kata Kakak Denny

Aku tak bisa berkata-kata lagi tentang semua ini. Tapi... Zaide akan membunuhku di malam yang gelap ini.

"Zaide! Hentikan! Kau berlebihan!"

Aku melihat orang yang bicara itu. Ternyata dia adalah Corwin. Dia terlihat bersih dan tak berdarah sama sekali.

Tunggu dulu. Corwin,

Corwin langsung datang mendekati kami kemudian ia langsung mendorong Zaide hingga terjatuh. Kemudian ia jongkok di samping Zaide dan mengambil pisau dari tangan Zaide.

"Seharusnya kau yang mati. Bukan mereka."

Corwin menahan tubuh Zaide dengan tangan kirinya.

"Corwin! Jangan!" Teriakku

"Jangan begitu, John. Perubahannya sudah berlebihan! Seperti overdosis!"Kataku

"Overdosis, huh? Kau yang overdosis."

Zaide langsung memukul perut Corwin. Dan... Ia pun merasa kesakitan tentunya.

"Argh... Walau perutku ini sakit, aku tetap masih bisa membunuhmu, Zaide West!"

Aku melepas pelukkan Kakak Denny dan berdiri. Kemudian aku berlari ke arah Corwin.

"Corwin! Hentikan! Jangan bunuh dia!"

"John, kau benar-benar aneh! Seharusnya dia meninggal tahun lalu agar aku tidak perlu membunuhnya hari ini! Dia sudah benar-benar berbahaya! Dia adalah monster!"Bentak Corwin

"Kau tidak ingat itu? Kau tidak ingat kalau dia bukan manusia asli atau murni atau semacamnya? Kau tidak ingat dia sudah melukaimu sejak kecil?"

"Kau tidak ingat bahwa dia.... Dia bukan kakak kandungmu? Dia hanya anak dari Sensei Lord yang menikah dengan ibumu dan kemudian membunuh ibumu saat usia masih terlalu muda untuk membunuh!"

"Cor... Corwin, teganya kau. Teganya kau merusak nama kakakku di depanku sebagai adiknya! Kau tidak suka padanya? Katakan saja!"Ucapku

"Aku menghargainya dulu. Dan aku sangat menyukai guru kita. Tapi saat ini... Perhatikan dia! Dia ingin membunuhmu! Dia ingin menghancurkanmu! Dia adalah monster dari Tragedi Bulan Hitam ini! Your brother is tragedy. The monster of Black Moon Tragedy!"

Aku tertunduk. Air mataku keluar semakin deras saja.

"John,"

Aku melihat Kakak Denny yang ada di sampingku. Kemudian ia memelukku lagi dan menenangkanku.

"Ku kira ini lelucon, Zaide. Ternyata monster itu telah mempengaruhimu!"Kata Corwin dengan pelan. Tapi aku masih bisa mendengarnya

"Aku tak percaya aku ada di dekatmu saat ini mencoba untuk membunuhmu. Mencoba untuk menghilangkan tragedi ini untuk selamanya! Tapi adikmu telah menghentikanku."Lanjutnya

"Aku menyerah, John. Kau menang."

Trang...

Aku melihat Corwin yang sudah menjatuhkan pisaunya dan menyirkan tangannya dari Zaide yang sejak tadi tak bicara karena pingsan. Aku tak menyadarinya sejak tadi.

Kemudian Corwin berdiri dan keluar ke balkon.

Kakak Denny melepas pelukkannya dan aku melihat matahari yang telah terbit dari timur.

"Matahari terbit itu indah sekali." Kataku sambil mengusap air mataku

"Kau benar." Kata Kakak Denny

Aku berdiri dan mendekati Corwin.

"Corwin, maafkan aku. Aku sudah membuatmu diculik oleh orang ber.... Jubah hitam tadi." Kataku

"Ah... Kau tidak perlu meminta maaf. Ternyata itu hanya..."

"Zaide, kan? Aku merasa sangat bersalah tentang kakakku." Kataku

"Ah... Itu tak masalah. Aku tak percaya tadi... Aku berniat membunuh Zaide. Maafkan aku, John. Aku terlalu emosi tentang kakakmu. Aku bisa mengerti penderitaan kakakmu itu." Kata Corwin

Kakak Denny mendekatiku.

"Aku senang semuanya kembali. Aku baru ingat cerita Tuan Foregin barusan. Aku sudah ingat tentang kakakmu." Kata Kakak Denny

Aku tersenyum dengan bahagia.

"Kita... Masih teman, kan?" Tanya Corwin

"Tentu saja! Darahmu berhasil menipuku, Corwin." Kataku

"Ah... Kau tahu saja. Tapi semalam, pria berjubah hitam itu adalah Kakak Denny. Aku, Zaide, dan Kakak Denny berencana menipumu, John. Dan kami juga sudah minta izin pada kakek." Kata Corwin

"Oh... Tapi... Bantingan kakak semalam benar-benar kuat. Aku sampai pingsan." Kataku

"Eh... Maaf. Sebenarnya aku memakai asap bius. Aku tidak membuatmu pingsan sama sekali." Kata Kakak Denny

"Dan seharusnya Zaide tertawa saat dia akan membunuhmu. Tapi dia berlebihan karena tadi dia tidak bisa menahan diri saat keluar menyusulmu di balkon." Kata Corwin

"Ya. Tapi masalah ke toilet, dia masih normal. Dia masih mengerjaiku. Tapi saat ia mulai menyikat gigi, tiba-tiba ia memegang pisau dan langsung berencana membunuhku." Kataku yang kemudian menengok ke belakang

"Tunggu dulu. Di mana Zaide?" Tanyaku yang tidak melihat Zaide di kamar

"Eh... Barusan aku membawanya ke tempat tidurnya." Kata Kakak Denny

"Semoga saja dia tidak berkeliaran untuk membunuh." Kataku

"Memang tidak, John!" Kata Corwin

"Hahaha...."

Kami kembali memandang matahari dan kami juga menikmati angin yang bertiup agak kencang.

The Second of Black Moon TragedyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang