New Day

20 6 0
                                    

25th April 2016 on 06.10 AM

Ku buka mataku. Tapi penglihatanku buram. Kemudian aku berkedip beberapa kali. Dan alhasil, penghilatanku kembali jelas.

Udara begitu dingin. Dan sepertinya aku bukan di rumah yang semalam. Aku duduk di kursi yang empuk. Dan aku tak sendiri.

Ternyata aku bersandar pada bahu Zaide yang masih tertidur dengan nyenyaknya.

Aku pun duduk dan membuka jaketku. Kemudian aku meletakkannya di atas tubuh Zaide sebagai selimut.

Aku mendengar alunan musik instrumental di tempat ini. Tak begitu kencang. Tapi aku masih dapat mendengarnya.

Aku kembali bersandar di kursi yang empuk ini dan menikmati musik instrumental itu. Tapi tiba-tiba saja kepalaku meluncur ke bahu Zaide. Aku masih tidak tahu di mana kita.

"John,"

Aku menyingkirkan kepalaku dari bahu Zaide dan melihatnya.

"Kau sudah bangun?" Tanyaku

Dia hanya mengangguk.

Ckrek...

Dinding di sebelah kiriku terbuka. Kiri adalah posisi dudukku saat ini.

"Ayo turun. Kita sudah sampai." Kata Dr.Foregin yang melihat kami

"Ayo!"

Aku dan Zaide turun dari tempat ini kemudian melihat tempat apa yang kita tempati.

"Oh... Mobil? Ku kira ini tempat nyaman yang dingin yang entah apa itu." Kataku

"Hehe... Maaf aku tidak membangunkan kalian. Aku tak tega. Ayo masuk." Kata Dr. Foregin

Kami berdua masuk ke dalam rumah sedangkan kakek memasukkan mobilnya ke dalam garasi.

Di dalam rumah.

"Oh... Ini jaketmu. Terima kasih sudah menyelimutiku dengan ini." Kata Zaide sambil memberikan jaketku

"Ah... Kau tahu saja." Kataku sambil mengambil jaketku dari Zaide

"Hahaha... Tentu saja. Kita, kan saudara!" Kata Zaide

"Ah... Benar!"

Zaide duduk di sofa coklat yang nyaman. Kemudian aku juga begitu.

"Di mana yang lainnya?" Tanya Zaide

"Kay dan Tania harus menemani nenek mereka. Dan Corwin kembali ke kerajaannya." Jawabku

"Ah... Corwin begitu sibuk. Sebaiknya jangan ganggu dia." Kata Zaide

"Hey, Wests! Corwin Wood is back!"

Kami melihat Corwin yang duduk di depan kami.

"Oh... Hey!" Sapaku

"Hey, kau bilang kau dalam bahaya. Ada apa ini? Kau berbohong?" Tanya Corwin

Aku dan Zaide saling pandang dan kemudian kami tertawa terbahak-bahak.

"HAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHA"

"Why? Why you guys laughing so loud?" Tanya Corwin

"Karena..." Kataku yang terhenti

"Tidak tahu. Kami tidak tahu apa yang kami tertawakan." Lanjut Zaide

"Kakak dan adik sama anehnya." Keluh Corwin

Kami berdua saling pandang lagi kemudian kami menutup mulut kami sambil menahan tawa. Zaide tahu saja apa yang ku pikirkan. Sudah lama kami tidak kompak begini.

"Kalian bertiga lebih baik mandi. Kita akan berlibur sambil menunggu Tania dan Kay pulang. Bosan, kan di rumah terus?" Kata Dr.Foregin

"Ah... Baiklah. Aku akan mandi. Aku bosan melihat mereka tertawa." Kata Corwin yang kemudian pergi mandi.

Kami menunggu Corwin masuk ke kamar tamu, dan kemudian...

"Bwahahahaha..."

Tawa kami pecah. Air mata kami keluar karena menertawakan hal yang lucu. Corwin terlihat lucu saat sudah kesal.

Toss...

Kami berdua tos dan tiba-tiba Zaide memelukku.

"Nice to meet you again, John. I'm so miss you."

"Me too, brother." Kataku

Kakek datang mendekati kami dan ikut memeluk kami berdua.

"Aku senang kalian lengkap lagi. Jangan menjauh lagi, anakku. Katakanlah jika memang masih hidup, Zaide. Aku sangat khawatir belakangan ini." Kata Dr.Foregin

"Benar. Anda begitu khawatir." Kata Zaide yang melihat papan yang penuh dengan kertas berisi catatan

"John, kau mandi saja dulu di kamarku." Kata Dr.Foregin yang kemudian melepas pelukkannya

"Ah... Baiklah kalau begitu."

Aku pergi ke kamar kakek dan masuk ke kamar mandi.

Pagi yang indah untuk sebuah kebahagiaan.

Di mana kami bisa bersama lagi.

Melihat kawan kami yang telah kembali.

Menertawakan hal yang aneh.

Suatu hari yang begitu menggembirakan.

Di mana kami bersenang-senang bersama.

Kami berputar-putar di padang rumput.

Menikmati pagi yang cerah ini.

Ketakutan telah sirna.

Kebahagian datang menyelimuti Bumi yang indah ini.

Tak ku sangka kegelapan cepat berlalu.

Hidupnya pun terisi dengan kebahagiaan.

The Second of Black Moon TragedyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang