Night of Tragedy Part 3

12 4 0
                                    

"Siapakah dirimu? Mengapa kau bisa bercerita seperti itu?" Tanya Kay dengan cara berteriak

"John lah yang tahu siapa aku. Tanyakan dia. Dan ia akan menjawab pertanyaan mudahmu itu."

Kay melihatku.

"Siapa?" Tanya Kay

"Aku tidak begitu yakin. Tapi aku tahu ini."

Aku berpikir sebentar. Orang itu dapat mengendalikan cerita ini. Dia bisa mengendalikan segalanya di sini. Apa jangan-jangan...

"Um... Vania." Kata John

(A/N:Itu sih sudah jelas. Tapi bisakah kau tidak menuduhku? Aku memang mengarang kalian, tahu! Seharusnya kau tuduh kakakmu!)

"Hah! Itu sih aku juga tahu. Tapi dia itu perempuan! Dia tidak bisa meniru suaraku! Dan dia tidak akan berniat jahat, kok. Buktinya saja dia selalu sengaja membuat Zaide gagal membunuhmu! Dia tidak tega padamu dan Zaide!"Kata Kay

(A/N:Bener apa kata Kay. Itu fakta. Hiks... Aku ga tega sama John. Apalagi Zaide.)

"Ah... Mudah. Dia tinggal menulis 'Ubah suaraku agar sama seperti Kay.'. Beres." Kataku

"Bisakah kalian tidak bicara soal Vania? Kita sudah membuang satu menit yang berharga untuk mengetahui siapa orang itu!" Kata Tania

"Tania, Vania itu satu-satunya orang yang bisa kita dapatkan saat ini." Kata Kay

"Tapi kakak telah membicarakan author kita. Tapi memang benar, sih. Dia yang mengarang cerita ini. Dan dia bisa mengendalikan pembicaraan kita. Buktinya saja aku bicara atas pikirannya." Kata Tania

(A/N:Para tokoh mulai pinter juga, ya. Tapi apa kalian bisa menemukan Corwin sama Zaide? Ok lah. Aku ubah topik.)

"Kalian telah membuang waktu kalian tentang author kalian yang aneh itu. Pergilah dan cari dua temanmu itu! Dan lupakan author kalian!"

(A/N: -___-)

Kami pun mulai berjalan dengan kendalinya. Entah mengapa aku tidak bisa mengehentikan langkahku.

Vania!!! Kau jahat sekali!!

Kami berjalan hingga kami menemukan Corwin yang terbaring di lantai. Ia memegang senter di tangan kanannya. Jadi kami bisa melihatnya. Kepala Corwin sedikit berdarah dan tangan kanannya tergores hingga berdarah juga. Aku mengeluarkan ekspresi kesalku dan berkata...

Good job, Vania.

"Kakak Corwin! Apa yang terjadi pada kakak?" Tanya Tania yang sudah jongkok di samping Corwin

"Apa yang kau lakukan?" Tanya Kay

"Melakukan hal yang seharusnya di dalam script. Lakukanlah. Aku tidak ingin membuang apapun dalam cerita ini." Jawab Tania

Kay memasang wajah kesalnya. Kemudian melakukan apapun yang ada dalam pikirannya.

Aku melihat darah yang ada di lantai. Itu terlihat baru. Dan itu mengarah ke...

Aku mengambil senter Corwin dan melihat kemana arah darah itu berakhir.

"Kamar Zaide." Bisikku pada diriku sendiri

Aku berlari ke kamar Zaide dengan kencang sambil membawa senter ini.

"The story will the end. John West, you'll the end."

Aku tidak peduli. Dan aku tetap berlari ke kamarnya.

Aku berhenti dan langsung membuka pintunya.

Tiba-tiba....

Jleb....

ARGH.....

Bruk....

Mataku terbuka lebar. Aku menutup mulutku dengan kedua tanganku. Kemudian aku terjatuh. Jatuh terduduk.

Ti... Tidak...

"That's your the end, John West!"

No... That's no my the end...

That's...

That's....

"John! What happen?"

Why...

Why?

Why you do that?

Why, Vania?

(A/N:I hate this chapter. -____-")

To be continue on next chapter...

The Second of Black Moon TragedyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang