Go Home

16 4 0
                                    

29th April 2016 on 10.02 AM

Aku membawa ransel biruku dan keluar dari kamar. Kay dan Corwin sedang asik mengobrol di samping lift. Aku berjalan mendekati mereka dan menyapa dengan bahagianya.

"Hi, guys!"

Kay dan Corwin melihatku. Mereka tersenyum padaku.

"Wah... Sepertinya ada yang sangat bahagia hari ini. Ada apa?" Tanya Kay

"Tidak ada. Hanya melihat kalian bahagia saja aku sudah sangat bahagia." Jawabku

"Kakak! Ternyata kakak disini. Aku sudah mencari kakak kemana-mana!" Teriak Tania yang berlari ke arah kakaknya

Kay melihat adiknya itu.

"Memangnya kenapa?" Tanya Kay

"Kakek sudah menunggu kita di bawah. Jadi kita harus pergi sekarang." Jawab Tania

"Baiklah. Tapi kita harus menunggu Si Pirang itu dulu." Kata Kay

"Ah... Ya. Kakak Zaide belum disini." Kata Tania

"Senang melihatmu dengan warna matamu yang cantik itu."

"Terima kasih. Aku sangat menghargai pujian itu."

Aku menengok ke belakang karena mendengar pembicaraan itu.

"Kau semakin tampan saja. Apa kau tidak mencari pasangan?"

"Ah... Kau membuatku malu saja!"

"Hahaha... Bercanda. Lagipula sepertinya ini belum waktunya untukmu."

"Sepertinya kau juga."

"Hahahaha...."

"Jaga dirimu, Zaide."

"Kau juga, kawan."

Zaide melihatku dengan mata birunya yang berkilau dan wajahnya yang telah kembali semula.

Bagaimana itu bisa terjadi?

Aku sempat terkejut beberapa saat. Tapi aku langsung membalas senyumannya dan melambaikan tanganku padanya. Sangat tinggi.

"Ayo, John. Kita pulang ke tempat yang seharusnya."

Aku menganggukkan kepalaku dan memanggil yang lainnya untuk segera turun dengan lift.

Kami semua memasuki lift dan turun ke lantai dasar. Kemudian aku, Kay, dan Corwin berlomba untuk sampai ke mobil kakek.

Tania dan Zaide mulai mencoba untuk akrab satu sama lain saat kami berlomba. Aku tidak tahu hasilnya. Tapi semoga saja berhasil.

Aku memegang mobil kakek terlebih dahulu. Disusul Kay dan Corwin bersamaan. Tak lama Zaide dan Tania memegang mobil bersamaan.

Kami semua tertawa penuh dengan kebahagiaan.

"John yang menang, ya? Selamat, anakku!" Kata Dr.Foregin yang mengeluarkan kepalanya dari jendela mobil.

"Terima kasih, kek!"

Kami semua memasuki mobil. Tania duduk di depan dan... Kami berempat di belakang.

Saat masuk, musik instrumental yang biasa di mainkan di mobil ini terdengar lagi.

"Oh... Jangan musik instrumental. Aku benar-benar lemah saat ini." Kata Kay

"HAHAHAHA....."

"Sudahlah, Kay! Aku mulai malas menahanmu sejak kejadian tadi pagi." Kata Corwin

"Iya. Aku hanya bercanda. Aku sangat suka musik! Itu membuatku tenang." Kata Kay

Mobil pun berjalan. Kami mulai bercanda bersama. Berempat itu sangat ramai. Apalagi...

Tiba-tiba semua penutup hitam di depan, samping, dan belakang terbuka. Mobil ini jauh lebih terang dari sebelumnya.

"Kakak-kakak, kalau ingin bercanda, ajak aku juga! Jangan hanya berempat!" Kata Tania yang mengintip kami dari kursi depan

"Ajak aku juga, anak-anak." Kata Dr.Foregin yang menyetir di depan

"HAHAHA..."

"Ok. Ada yang mau cerita hari ini?" Tanya Kay

"O ya! Zaide, sejak dulu giliranmu belum! Kapan kau akan bercerita?"Tanya Corwin

"Ok. Biar kucoba."

Zaide berpikir sebentar. Dan...

"Suatu malam, aku pergi seorang diri. Menjelajahi Desa Grenisa yang gelap. Tak ada satu pun lampu menyala di desa. Jadi, aku membawa senter sebagai penerang jalanku.

"Aku memasuki sebuah hutan. Hutan yang gelap. Aku tak dapat melihat apapun. Dan...

"Apa? Apa yang terjadi?" Tanya Kay

"Dan......"

"Itu masih Coming Soon, kawan. Aku belum sempat melanjutkan ceritaku."Jawab Zaide

"Itu sangat menyeramkan! Cerita yang bersambung di saat menegangkan seperti itu sangat menakutkan!" Kata Corwin

"Itu benar. Makanya aku sengaja melakukannya!" Kata Zaide

"ZAIDE!!!!"

"Ya. Aku akan melanjutkannya! Aku janji!"

Sebuah liburan berakhir...

Ini begitu singkat.

Perjalanan hidup yang penuh dengan kegembiraan dan konflik.

Diakhiri dengan tawa dari Sang Monster.

Tak ku sangka hal ini.

Erenna begitu baik padaku.

Dia mewujudkan keinginanku waktu itu.

Apakah aku menang darinya?

Jika, ya...

Welcome back, brother.

This is your world.

And all your friend is your family.

Remember. I'm your brother.

Always....

The End...

The Second of Black Moon TragedyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang