Anger Test

8 4 0
                                    

28th April 2016 on 15.03 PM

Di lab kakek.

"John, bisa kau katakan apa yang terjadi sebelum ini terjadi?" Tanya Dr.Foregin

"Hmm... Terakhir kali yang tadi itu. Saat Nenek Tasya datang." Jawabku

"Benarkah?" Tanya Dr.Foregin

"Ya. Dan setelahnya aku bicara dengannya. Tapi dia mulai sedikit... Aneh." Jawabku

"Apa itu benar, Lord?" Tanya Dr.Foregin

"Ya, kek. John benar. Maafkan aku. Anda jadi repot begini." Jawab Zaide yang duduk di sofa

"Ok. Aku akan melakukannya lagi. Kau akan baik-baik saja."Kata Dr.Foregin

"Me... Memangnya apa yang Anda lakukan padaku?" Tanya Zaide

"Hmm... Hanya mengecek amarahmu saja." Jawab Dr.Foregin

"Aku takut semuanya berasal dari situ. Marah memang normal. Tapi tidak seperti itu. Itu sudah cukup berlebihan. Bahkan kau pernah, kan marah hingga membunuh seseorang?"

"Be... Benarkah? Aku benar-benar tidak percaya itu." Kata Zaide

"John, bisa kau pancing dia? Mungkin kau pandai membuatnya marah." Kata Dr.Foregin

"Tidak. Aku tidak mahir dalam itu. Tapi Kay dan Corwin selalu membuatnya marah." Kata John

"Hmm... Ok. Panggil mereka."

Skip...

Mereka berdua sudah ku panggil. Aku duduk di kursi yang lumayan jauh dari yang lainnya yang berdiri di depan sofa. Aku melihat lab yang besar ini dan aku menopang kepalaku dengan tangan kiriku yang ku berdirikan pada sebuah meja di samping kiriku.

Aku tidak berpikir banyak. Tapi... Aku berpikir tentang perkataan Kay sebelum aku ke kamar Zaide.

"Hmm... Dari semua itu... Aku hanya bisa dapat satu. Yang kau lihat saat itu bukan Zaide. Dia hanya salah satu ilusi dari istana itu. Berarti... Kau gagal, West."

"Kau gagal, West..."

"Gagal..."

Jika aku gagal, mengapa Zaide masih baik padaku?

Cerita hidup ini begitu aneh. Mengapa aku tidak bisa mengerti?

Mengapa aku bingung tentangnya?

Mengapa aku begitu meragukannya?

Mengapa aku merasa aneh dengannya?

Aku menggelengkan kepalaku dan berhenti memikirkan semua itu. Aku melihat jam biru tuaku yang menunjukkan jam 15.27 sore.

Sehari itu memang cepat. Dengan itu... Dia semakin berubah dan selalu memangsa. Apa yang telah kau lakukan? Bagaimana kau bisa bertahan hidup sejak tahun lalu?

"John! Awas!"

Aku menyadari ada seekor Serigala yang langsung menerkamku dan menjatuhkanku ke lantai berserta kursinya juga.

Buk...

Ugh...

"Kakek, bagaimana dia bisa di sini?" Tanyaku

"I... Ini tidak bisa dipercaya. Kalian berhasil melakukannya! Sekarang aku mengerti ini." Kata Dr.Foregin

"Kakek! Apa kakek tidak membawanya keluar dari hotel sejak saat itu?" Tanyaku

"Hehe... Baiklah. Tenanglah, anakku."

Kakek mendekatiku dan Serigala yang masih menahanku. Kemudian kakek duduk dan mengelus Serigala hitam itu. Aku cukup heran mengapa kakek begitu berani.

"Aku tidak percaya ini, kek! Ini yang kita dapatkan! Aku rasa ini mimpi." Kata Corwin

Kakek masih sibuk mengelus Serigala itu. Kemudian Beliau tersenyum.

"Ini kenyataan, Corwin." Kata Dr.Foregin

"Kakek, apa yang terjadi? Bagaimana dia bisa disini?" Tanyaku

Kakek hanya tersenyum padaku.

"Lepaskan John sekarang. Maafkan kami bertiga, Zaide. Kami tidak tahu kau bisa seperti ini." Kata Dr.Foregin

"Zaide? Jadi Anda punya peliharaan bernama Zaide, begitu?" Tanyaku

Serigala itu melepaskanku dan langsung terjatuh tepat pada paha kakek.

Corwin dan Kay mendekati kami. Aku pun duduk dan melihat Serigala itu.

"Ini bukan peliharaanku. Aku tidak bisa menganggapnya sebagai peliharaan." Jawab Dr.Foregin

"Zaide! Kau tak apa? Maaf. Aku terlalu berlebihan." Kata Kay

"Aku juga. Tapi memang... Ini permintaan kakek." Lanjut Kay

Tunggu... Zaide,

"Butuh waktu untuk kembali. Pergilah. Aku akan mengurusnya lagi. Kalian tidak perlu membantu." Kata Dr.Foregin

Kay dan Corwin membantuku berdiri dan kami pergi ke kamar.

The Second of Black Moon TragedyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang