19. Kejutan di Hawaii

2.7K 118 4
                                    


"Wah, indah sekali!" jerit Marina antusias, ia melepas sepatunya dan berlari di atas pasir dengan kaki telanjang.

Mario memilih duduk di bawah pohon kelapa untuk berteduh dan menikmati keindahan yang terhampar di depan mata. Ya, saat ini mereka sedang berada di Hawaii, tepatnya di Hanauma Bay.

Hanauma Bay adalah perairan yang tercipta akibat ledakan vulkanik ribuan tahun lalu. Letusan ini membentuk kawah di dasar laut yang kini berwujud teluk melingkar dengan pesona pemandangan yang luar biasa. Itu sebabnya, Hanauma Bay disebut perhiasan pulau Oahu, bagian dari kepulauan Hawai, AS. Nama Hanauma merupakan gabungan dari dua kata yaitu Hana yang berarti teluk dan Uma yang berarti melengkung. Di sudut yang menjorok ke daratan inilah Mario, Rin dan para wisatawan lainnya melakukan aktifitas seperti berenang dan kegiatan lainnya.

"Riiooo, sinii!" panggil Marina, "Aku menemukan anak penyu hijau di terumbu karang!" teriaknya lagi penuh semangat.

Selain tempat wisata, Hanauma Bay memang merupakan salah satu cagar alam yang dilestarikan. Ada sekitar 400 jenis ikan yang hidup di terumbu karang yang memang terdapat di perairan dangkal sehingga tidak perlu menyelam untuk melihatnya. Di musim tertentu, akan ada penyu hijau dan kura-kura yang berkeliaran di sekitar tempat itu.

"Benarkah? Aku akan menyusul nanti," jawab Mario acuh sambil mengipas-ngipas wajahnya yang penuh keringat.

Marina mencibir lalu melanjutkan penjelajahannya. Ia merasa kepanasan sehingga memutuskan untuk berenang. Sedetik kemudian ia melepaskan kain panjang yang dipakainya dari hotel tadi dan hanya menyisakan sehelai baju renang yang tidak terlalu seksi tapi cukup memperlihatkan bentuk tubuhnya.

Air yang dari jauh terlihat biru jernih itu ternyata sangat segar sehingga membuatnya lupa diri. Entah sudah berapa lama ia berenang ketika dilihatnya Mario menyusul ke arahnya dan menarik tubuhnya dari air.

"Hei, apa yang kau lakukan?!" bentak Marina tidak suka.

"Kau pikir apa yang kau lakukan?" Mario balik bertanya kesal.

"Berenang. Apa lagi?"

"Kau membiarkan tubuhmu dilihat oleh semua pria itu!" tunjuk Mario sengit pada serombongan turis pria yang sedang melihat mereka.

"Pakai ini," Mario menyodorkan kain milik gadis itu, "Kita kembali ke hotel sekarang juga."

"Tapi, aku masih mau berenang!" tolak Rin geram.

"Kau bisa berenang di kolam renang hotel, tentu saja dengan pakaian yang lebih tertutup. Karena cuma aku yang boleh melihat tubuhmu," desisnya tidak ingin dibantah.

Meskipun keberatan, akhirnya Marina memilih mengalah karena perkataan Mario ada benarnya juga. Ia masuk ke mobil tanpa berkata apapun.

"Kau marah padaku?" tanya Mario setelah selama beberapa saat hening.

Gadis itu bersedekap menahan dingin karena ia masih memakai baju renang tipis dan kain yang sudah basah kuyup. Mario segera mematikan ac mobil dan memberikan sweater yang ada di kursi belakang untuknya.

"Aku lapar," kata Marina lirih.

Mario terkekeh dan segera melajukan mobilnya lebih cepat kembali ke hotel. Ia menunggui Marina mandi dan berganti pakaian setelah itu mengajaknya ke restoran yang ada di lantai bawah.

Aston Waikiki Joy Hotel memang merupakan hotel terdekat dengan Hanauma Bay, karena itu mereka memilih untuk menginap di hotel ini selama berada di Hawai. Selain tempatnya yang mewah, pelayanannya pun sangat memuaskan.

"Kau mau makan apa?" tanya Mario sambil membuka buku menu dan melihat-lihat isinya.

"Hmm, sepertinya aku mau makan seafood. Kau pilihkan untukku, ya," sahut Marina sambil meneruskan melihat-lihat restoran bergaya klasik minimalis itu dengan penuh minat.

Semua dekor ruangan ini bernuansa cokelat muda yang membuatnya terasa hangat. Belum lagi semua furniture dan pajangan yang serba kayu dengan warna senada. Benar-benar seleranya.

"Mario, apa kau tahu siapa pemilik restoran ini?" tanya Rin penasaran, seleranya dalam mendesain menggelitik hatinya.

"Aku dengar sih pemilik hotel dan restoran ini seorang pria muda yang sukses. Kenapa? Kau mau mengincarnya?" tanya Rio curiga.

"Hei, aku bukan wanita seperti itu!" elak Rin tersinggung, "aku hanya ingin tahu saja. Karena seleranya sama denganku."

Mario mengangguk-angguk mengerti, lalu matanya mulai mencari sesuatu. "Nah, itu orangnya! Aku tahu karena saat check in tadi pagi aku sempat bertemu dengannya. Dan kurasa ia orang yang menyenangkan."

Marina mengikuti arah pandang Mario dengan seksama. Beberapa meter dari mejanya, seorang pria berjas rapi sedang berbicara pada salah seorang pelayan sambil membelakanginya. Terlihat beberapa kali pelayan itu mengangguk dengan serius.

Saat pria itu menoleh, tatapannya bertabrakan dengan Marina dan saat itu keduanya terkesiap. Marina merasa jantungnya berhenti sedetik dan selanjutnya menjadi lebih kencang. Pria itu segera sadar dari keterkejutannya dan memilih membuang muka dengan pahit lalu meninggalkan restoran miliknya dengan langkah cepat. Marina yakin kalau itu memang dia!

TBC


Trapped in Wedding (Wedding Series #1)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang