Selama 3 hari ku terbaring di rumah sakit, akhirnya dokter bilang aku sudah bisa pulang. Aku senang. Dan sedih. Mengapa tidak ada yang menjemput ku disaat seperti ini? Bahkan aku belum ingat rumah ku yang sekarang. Apa rumahku belum pindah? Ayah pun tidak menjemput ku. Teman-temanku tidak ada, apalagi 2 orang kemarin yang mengaku sebagai pacarku. Aku tidak mengerti jalan hati semua orang. Setidakpeduli inikah mereka padaku? Bahkan aku sangat lelah. Lelah hidup.
Suster membantuku melepas jarum infus, membereskan semuanya, termasuk obat dll. Setelah suster Dina keluar, aku memutuskan untuk menetap sebentar di ruangan RS itu. Ku baringkan badanku, masih ku tatap langit-langit ruangan RS.
Trrrinngggg!
Suara dering telepon memecah membelah kesunyian dan lamunan dalam hatiku. Lalu ku alihkan pandangan ku ke sumber bunyi.Ada sebuah iPhone 5 berchasing biru muda di meja dekat ranjang ku dengan layarnya yang retak-- sepertinya karena kecelakaan itu.
Apa itu milikku? Siapa yang menelepon? Segera ku ambil dan ku tatap layar dalam-dalam bertuliskan 'Fahrel Sayang'. Lalu ku tekan tombol hijau.
"Halo? Apa ini Amey?" tanya suara tersebut.
"Bu-bukan. Ini.. Rachel." jawab ku terbata-bata karena gugup.
"Oh, hai Rachel.. Aku turut bersedih atas hilangnya ingatan mu. Aku Fahrel si Kimmygaio. Kamu sering meledek ku dengan Kimmygaio karena wajahku yang mirip antara orang Cina dan Jepang. Kamu ingat itu?" suara Fahrel tersebut sangat menenangkan ku. Aku menangis menyesal karena masih belum mengingatnya. Terdengar isakan tangis ku hingga ke telepon.
"Hei, aku tidak memaksamu untuk mengingatku. Ada waktunya Chel. Untuk informasi, aku pacar adikmu si Ameylia. Aku sangat merindukan nya. Aku akan ke rumah sakit sekarang untuk menengok Amey, sekalian kamu. Bye sayang!" tut..tut ..tut.. Belum sempat ku menjawab, sambungan sudah terputus.
Kata-kata cowok itu sangat nyelekit di hatiku. Kenapa ketika ia bilang kalau dia pacarnya Amey, hatiku berasa tambah sakit? Dan kenapa dia memanggil ku sayang? Tak terasa air mata-air mataku lagi-lagi menetes bersamaan. Segera ku hapus air mata itu.
Lalu ku lihat wallpaper dari HP tersebut. Terdapat foto perempuan dengan seorang lelaki tampan yang sedang mencium pipi si perempuan. Ku lihat dalam-dalam dan mengingat apa itu aku atau Ameylia. Sangat manis dan romantis. Dan rasanya sangat sakit ketika ku lihat di foto itu ada tai lalat kecil di dagu kiri, dan dari situ aku sudah tau bahwa itu adalah Amey. Yang artinya bahwa itu ponsel Amey.
Lalu kucari nomor telepon ayah. Dan ku tekan tanda telepon.
Ng...Ng...Ng... Suara nada tunggu menghiasi ruangan sepi ini.
"Halo? Ayah?" ucapku.
"Ya sayang Rachel? Ada apa?"
"Ayah, mengapa tidak jemput aku? Aku sudah boleh pulang dari rumah sakit. Mengapa ayah tidak disini? Ayah dimana?" tanyaku panjang lebar.
"Ayah ada di rumah sakit sayang. Ayah ada di ruang Amey. Kamu sudah enakan? Sudah pulih?"
"Iya ayah. Aku sudah mengepack baju-baju ku, aku segera kesana." jawab ku langsung menekan tombol merah. Ku masukkan HP tersebut ke dalam kantong celana jeans ku lalu ku sambar tas berisi baju2 yang sudah di packed.
Segera ku tinggalkan ruangan tersebut. Aku berjalan dengan tergesa-gesa sambil melihat nomor kamar rumah sakit yang telah Ayah SMS.
Brugkk!
Aw! Aku menabrak seseorang hingga jatuh. Dasar aku ceroboh. Segera aku mengambil iPhone ku yang terjatuh.
"Maafkan aku! Kau baik-baik saja?" ucap suara seorang laki-laki yang tadi menabrak ku duluan.
"Yah!! Mati!" teriak ku setelah melihat iPhone ku mati karena jatuh.
Aku marah mengernyitkan dahi. Lalu wajah ku yang panik dan marah tadi langsung mereda sejuk setelah melihat wajah si laki-laki yang cool dan wangi dengan gaya rambut trendy. Mata hazelnya hanya berjarak 1 jengkal dari mataku.
Tampan sekali wajahnya! Dia pasti cowok yang tadi di wallpaper iPhone Amey. Siapa namanya? Cowok itu..
Fahrel.

ŞİMDİ OKUDUĞUN
The Amnesia Girl
JugendliteraturApa daya bila aku ialah seorang perempuan amnesia yang menganggap masa lalunya baru saja terjadi kemarin? Aku mencoba untuk menerima semua kenyataan. Impian ku menjadi seorang pianis pun hancur. Begitu juga jati diriku. Hancur. Berkeping-keping. Yan...