Lututku kembali bergetar saat melihat makhluk itu sambil terus berdoa meminta perlindungan.
"MEEEEHHHHHH!!!!"
Makhluk itu melenguh lalu melihat kearahku!
Aku berlari dari truk sambil membawa senapan di tangan kanan. Kutinggalkan barang-barang persediaan karena aku terlalu takut untuk mengambilnya. Untung kulihat ada sebuah gedung yang agak tinggi jadi aku dapat mengamati apa yang terjadi dari atas.
Gedung di sisi jalan ini adalah tempatku sekarang. Aku terus berlari sambil menengok kebelakang, namun bodohnya aku, aku tidak menyadari sesuatu yang ada di depan!
Makhluk gendut itu kini menatapku seolah-olah aku adalah mangsa yang empuk. Disekelilingnya aku melihat para penerjang dan pemukul yang sibuk dengan sendirinya. Lalu tepat di belakang penyebar aku melihat sesuatu yang sangat aneh; aku tidak tahu itu apa. Yang jelas bentuknya seperti moncong ikan cucut yang bergerak-gerak. Ternyata dugaanku salah, itu adalah salah satu dari mereka!
Parasnya seperti manusia biasa dengan kepala bagian belakangnya keluar moncong ikan cucut.
Aku bingung akan kemana, tetapi masih memiliki harapan untuk masuk ke gedung itu. Aku hanya berharap penerjang tidak mencoba mengejarku.
Tanpa berpikir dua kali tubuhku yang ketakutan ini berlari menuju gedung itu setelah aku menyiapkan sesuatu.
"GRAAAAAAH!"
AAAAAHHHH!!! Semua makhluk itu kini mengejarku kecuali si moncong. Tidak terasa mataku sedikit demi sedikit menjadi basah karena keluar air mata. Aku terus berdoa sambil berlari.
PRANG!
Pintu kaca itu kupecahkan agar aku dapat masuk kedalam. Didalam aku berlari untuk mencari tangga darurat, karena mungkin lift tidak dapat digunakan untuk saat ini.
Oh ya ampun! Aku melihat pejalan dimana-mana! Aku tidak pedulikan mereka sambil memegang senapanku yang lumayan panjang melintang kedepan. Kutabrakkan senapan itu ke kepala, tubuh, maupun kaki mereka hingga mereka agak terdorong lalu jatuh. Setelah kutemukan tangga itu aku berlari kearah sana namun...
BUK!
Badanku tersungkur karena dipukul oleh pemukul. Dengan cepat aku kembali bangun agar makhluk itu tidak memukulku kembali. Kutendang makhluk itu lalu berlari sambil menggunakan senapan sebagai perisai.
Aku berhasil masuk kedalam ruangan "fire escape". Lalu aku berlari menaiki tangga setelah mengunci pintunya. Aku terus berlari tanpa merasakan capek atau semacamnya walau ini sudah larut malam. Tujuanku saat ini hanyalah bertahan hidup.
Akhirnya aku sampai pada pintu menuju atap bangunan ini. Dibawah mulai terdengar suara teriakan dan pukulan.
Sialan! Pintu ini dikunci!
Aku tidak tahu harus bagaimana lagi. Mungkin sudah saatnya aku mati.
Bersambung~

KAMU SEDANG MEMBACA
Deep Dark Fear Stories: Strange Behavior
Science FictionBangun di pagi hari akan terasa menyenangkan jika kita dikelilingi oleh para anggota keluarga. Namun bagiku itu adalah hal yang mustahil, semua telah berubah, anggota keluargaku pergi ke tempat yang belum pasti kutemukan, lalu... makhluk-makhluk ini...