Chapter 1: "The Flashback", Part 5

185 10 0
                                    

Aku melihat kelompok itu membunuh para makhluk yang menghabisiku. Darah berceceran dimana-mana. Parang, stik baseball, golok, mereka bertarung layaknya para pemain left 4 dead. Pembedanya disini adalah jumlah mereka lebih banyak dibandingkan video game itu.

Aku masih tidak bisa merasakan kakiku; bernafas saja aku tersengal-sengal apalagi berjalan. Lalu aku merasakan tubuhku diangkat oleh salah seorang diantara mereka.

"Sudahlah Nak, kau boleh tidur sekarang. Semua akan baik-baik saja." ujarnya.

Aku tidak dapat menjawab kata-katanya. Bibir dan mulutku terasa sangat kaku dan sakit. Mungkin setiap mili di bibirku sobek sekarang.

Aku melihat bapak yang kuajak tadi. Kakinya terlihat semakin parah. Betisnya hampir tak berbentuk dan terlihat gundukan daging serta putih tulang mulai terlihat.

Itu mungkin adalah malam terburuk yang pernah aku alami. Aku tidak tahu keluargaku selamat atau tidak. Aku juga tidak tahu mobil ini akan membawaku kemana.

24 hari kemudian

Sabtu, 25 April 2015

Ya... Begitulah awal cerita kelamku. 18 jahitan di seluruh tubuh membuat aku mengenal sekaligus kapok di kerubungi makhluk jalang itu. Tentu saja aku berharap kejadian dahulu terulang kembali. Aku sangat bersyukur kepada tuhan akan hal itu. Alhamdulillah.

Kelompok yang membawaku sangatlah baik. Mereka memberiku makan, merawat dan menjagaku saat aku dirawat. Ini adalah saatnya aku berguna bagi mereka. Yaitu membalas kebaikan mereka. Mereka mengajarkanku cara menangkap bajing tanah. Sekarang aku cukup lihai dalam hal ini. Bapak yang pergi bersama denganku juga sudah sembuh. Beliau menjadi teknisi di kelompok kami, dan satu lagi, kaki kanannya telah diamputasi karena terlalu banyak bakteri. Namun tampaknya ia tak peduli akan hal itu, ia masih memiliki semangat hidup seperti dulu.

Disisi lain kebaikan kelompok ini, mereka terkadang tidak segan memenggal kepala makhluk jalang itu jika sedang tertekan, lalu ada beberapa dari mereka yang hanya menebas untuk kesenangan. Aku tidak suka ini, namun aku tidak bisa komplen. Sudahlah..

Kami tinggal di daerah Kabupaten Sumedang, Jawa barat. Kupikir disini cukup strategis; ada rumah sakit (jika kau cukup bodoh untuk mengambil obat) dan akses tol. Makanan pun cukup banyak tersedia disini, namun tetap saja banyak makhluk sialan yang akan membuatmu cedera jika kau lengah.

Kini aku ditugaskan berburu di hutan manglayang. Cukup mudah berburu disini, banyak sekali hal yang bisa kau makan; ayam, sapi, kambing warga yang kabur, bajing tanah (namun aku memilih tidak memakan ini), sayur, serta buah lainnya.

Aku belum mendapat kabar dari orangtuaku karena tidak ada sinyal. Namun sebelum sinyal terputus mereka memberitahuku suatu tempat yang menjadi tempat aman mereka. Tentu saja aku masih merahasiakan hal ini.

End of Chapter 1: "The Flashback"


Deep Dark Fear Stories: Strange BehaviorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang