Aku akan berakhir di tempat ini! Semua usahaku untuk menemukan orang tuaku terbuang percuma.
Aku tidak dapat melawan siapapun yang menarik kakiku ini. Aku sudah meronta sekuat tenaga, namun badanku tidak mau bergerak!
Sontak saja aku memukul-mukul lantai atau apapun yang berada di sekitarku agar terdengar gaduh sambil memanggil Tama, karena harapan terakhirku adalah ia.
"Tama!!! Tama!!! AAAAAAAAAAGGGGHHHHH!"
Aku mencoba menggigit sesuatu yang menarik kakiku ini! Karena yang jelas, AKU TIDAK MAU MATI DISINI!Makhluk ini terus memegang tanganku, namun ia tidak melakukan apapun selain membawa tubuhku berputar putar kamar tersebut. Anehnya aku sama sekali tidak dapat melihat makhluk itu. Setiap aku mendongak keatas, leherku terasa sakit dan pandanganku menjadi kabur. Aku berdo'a agar datangnya keajaiban terhadap nyawaku ini.
Ugh! Tiba-tiba muncul cahaya berwarna hijau dari arah tempatku masuk tadi, aku tidak dapat melihat siapa yang masuk karena cahaya yg terpancar sangatlah menyilaukan. Aku menutupi cahaya itu dengan kedua tanganku.
"Tama? Tama? Itukah kau?"
"Tolonglah aku, Tama!"
Tidak terasa air mataku menetes karena ketakutan, aku sudah merasakan bagaimana rasanya tubuhku dipukuli makhluk-makhluk sial*n itu, aku tidak pernah ingin merasakannya kembali!
Perlahan, cahaya hijau yang masuk ke ruanganku tadi menghilang.
"Tidaaaaaaaak! Tama! Tolong aku!!!!"
Aku semakin menguatkan diriku untuk melawan makhluk j*l*ng ini. Aku mendekati arah cahaya, namun badanku yang semakin lemah karena kelelahan ini sudah sampai batasnya. Aku tidak dapat mendekat lebih dekat ke arah sorot cahaya itu.
Aku memejamkan mata, pasrah terhadap nasibku. Jika aku mati, setidaknya aku telah berusaha. Semoga keluargaku dan Tama baik-baik saja.
....
Cahaya hijau itu kembali terang. Sambil menutup mataku, aku melihat 3 bayangan manusia yang masuk ke ruangan ini. Oh syukurlah... Allah mengabulkan permintaanku agar aku selamat.
"Tolong aku, aku sudah tidak kuat."
Ketiga orang itu mengeluarkan barang-barang yang asing, lalu mendekat kearahku. Tangan yang memegang kakiku perlahan mulai mengendur. Namun anehnya, tubuhku juga semakin lemah lagi dibandingkan sebelumnya.
Bagaimanapun, aku sangat berterima kasih kepada ketiga orang itu.
"Khalid, kau mengeluarkan darah cukup banyak!"
Tiba-tiba aku mendengar suara yang familiar di telingaku; suara Tama.
"Oh Tama, syukurlah kau menemukan... "
Belum saja aku menyelesaikan kata-kata ku, kepala yang berhasil ku naikan ini memperlihatkan kenyataan yang mengerikan.
MAKHLUK YANG MENOLONGKU INI MEMLIKI KEPALA SELURUHNYA PENUH DENGAN RAMBUT DAN TANGANNYA KURUS KERING SEPERTI HANYA TULANGNYA SAJA!
...
..
.bersambung~

KAMU SEDANG MEMBACA
Deep Dark Fear Stories: Strange Behavior
Science FictionBangun di pagi hari akan terasa menyenangkan jika kita dikelilingi oleh para anggota keluarga. Namun bagiku itu adalah hal yang mustahil, semua telah berubah, anggota keluargaku pergi ke tempat yang belum pasti kutemukan, lalu... makhluk-makhluk ini...