Aku terus melihatnya berjalan, dari ia masih di rumahnya, hingga sekarang ia bersama temannya. Jika kau pikir ia dapat selamat karena usahanya sendiri, huh itu sangat salah. Dari awal, semenjak ia kesulitan di mall, aku yang mengalihkan para zombie itu agar tidak mendekati supermarket. Coba kalian pikir; setiap supermarket yang ada di luar terlihat berantakan karena didatangi para pejalan, lalu bagaimana dengan supermarket di mall ini? Ya, tentu saja akan lebih ramai.
Namun, kecelakaan yang dialami temannya itu bukanlah ulahku. Aku ingin sekali menolongnya. Tapi aku belum bisa menampakkan diri. Walaupun menurutku memang sepadan temannya itu sobek lengannya karena ia (temannya) itu memperlakukannya dengan tidak baik. Oh.. Tunggu dulu. Kalian berpikir bahwa bastian lah pahlawan yang menghidupkan lampu? Tebakan kalian salah. Lagi. Akulah yang menghidupkannya. Bastian hanya mengutak atik panel listrik, sendangkan aku? Menghidupkan generatornya.
Saat ini aku tidak ingin mengusik kesenangan orang lain, biarlah dia terus berlari hingga suatu saat dia tahu keadaan dan bisa menemukan diriku. Lagi-lagi kau berpikiran bahwa perempuan yang mengetuk jendelanya itu adalah kebetulan? Sayangnya kau salah lagi. Akulah yang memintanya untuk mendatanginya. Oleh karena itu sudah sepantasnya ia memberikan sesuatu yang berguna kepadaku, 'kan?
Kini ia berlari ke gedung di depannya. Ia belum tau seluruh jenis makhluk yang "setengah hidup" itu. Dengan sembrono dia berlari masuk kedalam gedung disebelahnya seakan-akan gedung tersebut tak ada penghuninya. Ugh... Aku malas sekali membantunya. Biarlah kutaruh tangga ini disini dan akan kubiarkan ia mencari. Jika ia masih hidup, mungkin suatu saat nanti aku akan mengajaknya. Namun tidak untuk sekarang. Ia masih terlalu hijau. Satu hal yang kulihat darinya. Dia memiliki naluri yang menakutkan saat melawan makhluk-makhluk itu, dia bisa kugunakan nanti.
Saat-saat seperti ini memang mengharuskanmu menjadi pribadi yang ganas, tetapi kau harus tetap pintar; tidak sembarang membantai orang ataupun makhluk apapun itu sebagai pelampiasan seperti kelompok lain. Hey biar ku beri tahu, makhluk-makhluk yang mengejarnya bukanlah makhluk yang kembali dari kematian. Makhluk-makhluk itu masih bisa dikatakan hidup hingga otaknya habis terkena virus mematikan ini. Otak yang sudah habis pun sebenarnya tidak benar-benar habis secara harfiah, mereka hanya membutuhkan rehabilitasi dan pengobatan yang lebih lama agar otak mereka dapat bekerja seperti semula.
Saat ini biarlah ia aman bersama anak buahku. Aku sangat beruntung memiliki anggota yang juga temannya, jadi divisi perekrut anggota pun tidak perlu bekerja, dan tentunya menghemat makanan dan tenaga. Sementara aku, tinggal duduk manis dan melanjutkan "pembangunan" daerah ini. Hahaha.... lucu juga namanya pembangunan, daerah ini memang sudah begini bahkan sebelum epidemi dimulai, aku hanya tinggal menambahkan pertahanan dan dinding besi agar tidak ada kelompok lain yang mencoba menyerangku.
Akan kuberitahu seberapa kacau keadaan sekarang jika dia sudah memahami keadaannya sedikit demi sedikit.
Bersambung~

KAMU SEDANG MEMBACA
Deep Dark Fear Stories: Strange Behavior
Fiksi IlmiahBangun di pagi hari akan terasa menyenangkan jika kita dikelilingi oleh para anggota keluarga. Namun bagiku itu adalah hal yang mustahil, semua telah berubah, anggota keluargaku pergi ke tempat yang belum pasti kutemukan, lalu... makhluk-makhluk ini...