"Aku seorang pekerja farmasi di rumah sakit dekat tol Cileunyi itu. Suatu saat aku melihat beberapa orang membawa sesuatu... entah cairan atau gas. Menurut pengetahuanku, itu adalah sumber virus di daerah ini. Sampai sekarang aku belum tahu apa nama cairan atau gas tersebut."
"Mereka yang tertular virus ini akan kejang tanpa henti selama beberapa jam. Antibodi manusia menolak, namun virus ini akan terus menekan dan mudah sekali berkembang biak. Akhirnya virus itulah yang menang. Mereka menyerang bagian yang superior terlebih dahulu; jika kau biasa menggunakan tangan kanan, maka daerah bagian kananmulah yang lebih dahulu berubah, begitupun sebaliknya."
"Lalu mengapa makhluk itu hanya memukul dan menyiksa? Tidak memakan seperti umumnya zombie?" Tanyaku yang keheranan, aku mulai berpikir kata-katanya adalah bualan orang kelaparan belaka.
"Hmmm.. Karena orang-orang disini berubah menjadi makhluk yang agresif tidak memakan manusia. Zombie sebenarnya adalah makhluk gendut yang berlendir itu. Aku pernah melihat si gendut 'memakan' pemukul. Ia mungkin berada di daerah ini sekarang." Ujar perempuan itu sambil melihat ke luar lewat jendela.
"Lalu bagaimana tubuh mereka tetap baik seperti biasa? Sudah hampir seminggu hal semacam ini terjadi."
"Hihihi ternyata kau tidak mengamati dengan baik ya? Jadi begini. Pada suatu waktu setiap hari, virus yang mengontrol otak si inang akan terdegradasi oleh antibodinya. Disaat mereka sadar, tentunya akan terasa lapar, lalu mereka mencari makanan. Itulah sebabnya mengapa tempat makanan yang kau temui hampir selalu dalam keadaan berantakan." Balas peremuan itu.
"Cobalah cari tempat yang aman untuk berlindung, mobil terlalu rentan untuk dijadikan tempat bertahan. Kemarin aku melihat ada seseorang berjalan kearah tasik. Coba kau pergi kearah sana, mungkin kau bisa berteman dengannya!" Sambungnya.
"Memangnya apa yang salah denganmu? Bukankah akan menjadi lebih baik jika kita bersama? Bukan maksudku menggodamu atau semacamnya, namun kau ini perempuan, setidaknya aku bisa menolong jika terjadi sesuatu."
Aku mengajaknya bukan karena ingin dekat kepadanya, itu kerena aku berpikir lebih baik bersama daripada sendirian disaat seperti ini.
"Hihi Aku salah satu dari mereka! Aku dapat berubah kapan saja jika virus ini menyerang. Aku pergi! Wassalamu'alaikum!" Ia membuka pintu lalu berlari keluar.
"Waalaikumsa....lam" Aku cukup kaget ternyata ia mengaku salah satu dari makhluk itu.
Ia datang dengan cara yang misterius, lalu pergi dengan cara yang sama. Aku bahkan tidak tahu namanya.
Aku pergi dari mobil itu dengan rasa yang tidak tenang. Aku takut jika apa yang dikatakannya benar terjadi. Dari jalan masuk ke tol Cileunyi ini aku berjalan kearah kiri menuju arah Garut atau Tasik.
Beberapa menit kemudian aku merasa kelelahan dan berhenti di sebuah mobil truk. Suasana disekitar terasa sangat mencekam, bagaimana tidak; bulan tertutup oleh awan dan suara grasak grusuk selalu terdengar di sekitarku. Aku masuk kedalam truk itu lalu mencoba mencari sesuatu yang berguna, mungkin air minum atau makanan.
Oh ternyata kutemukan sesuatu yang lebih berguna daripada makanan dan minuman; senapan.
Dengan perlahan kukeluarkan senapan itu dari truk ini. Lumayan panjang memang, namun tenaganya pasti sepadan dengan penampilannya. Setelah itu aku mengokang senapan angin tersebut hingga pemompa terasa berat.
DOR!!!
Secara tidak sengaja aku menarik pelatuk senapan itu. Aku melihat sekitar. Kini mulai terdengar suara jeritan yang ditahan, suara hentakan kaki, dan juga suara orang menangis. Disini aku merasakan sesuatu yang tidak beres akan terjadi.
Aku masuk kedalam truk, lalu melihat keadaan sekitar. Tapi....
Aku mulai merasakan truk ini berguncang hebat. Seperti truk yang mengangkut sapi gila di dalamnya. Asal guncangannya kurasa memang berasal dari bak truk ini.
Kubuka pintu truk ini lalu mencoba memanjat bak truk untuk melihat isinya.
.........
SIAL!!!
Isi bak itu tidak lain adalah sapi yang sudah bermutasi menjadi monster! Aku melihat sapi itu memiliki taring dan kakinya... keempat kakinya terlihat biasa saja namun dapat berdiri. Lalu matanya melotot seperti saat ingin disembelih pada Idul Adha. Disekitar sapi itu terlihat banyak suntikan; mungkin dulunya sapi ini adalah kelinci percobaan.
Bersambung~

KAMU SEDANG MEMBACA
Deep Dark Fear Stories: Strange Behavior
Ciencia FicciónBangun di pagi hari akan terasa menyenangkan jika kita dikelilingi oleh para anggota keluarga. Namun bagiku itu adalah hal yang mustahil, semua telah berubah, anggota keluargaku pergi ke tempat yang belum pasti kutemukan, lalu... makhluk-makhluk ini...