Malam hari di sekitar rumah Mijoo memang tak pernah benar-benar sepi, apalagi sekarang diakhir pekan seperti ini. Mijoo melangkahkan kakinya dengan tali anjing yang masih digenggam erat. Malam ini rasanya Mijoo ingin berjalan-jalan di sekitar perumahannya, menikmati angin malam dan mampir ke toko swalayan untuk memesan ramen, kegiatan yang sudah cukup lama tidak ia lakukan bersama anjing putih kesayangannya.
Mijoo mengeratkan kemeja flanel yang ia kenakan, menyesali keputusannya untuk tidak memakai pakaian yang lebih tebal. Mijoo berjongkok lalu mengelus-elus bulu putih anjing kesayangannya, besok hari minggu dan Mijoo rasa jika ia pulang agak larut tidak akan menjadi masalah. Lagipula, Ibu dan Ayahnya sudah mengijinkan.
Tangan Mijoo tak hentinya mengelus anjing putih itu dan sesekali tersenyum karena tingkah lucu anjingnya, hingga ia tidak menyadari sudah ada seseorang yang berdiri tak jauh dihadapannya. Mijoo mengangkat kepala dan mendapati Sehun sedang memperhatikannya, mata Mijoo membulat. Mengapa ia seolah ada dimana-mana? Mijoo berdiri dan secepat mungkin memutar tubuhnya membelakangi Sehun.
"Yak! Lee Mijoo." Sehun melangkahkan kakinya mendekati Mijoo yang masih terdiam membelakanginya.
Mijoo mematung, sebenarnya bisa saja saat ini juga ia berlari dan kembali kerumahnya, tapi entah kenapa rasanya tak bisa. Mijoo memutar kembali tubuhnya dan Sehun sudah benar-benar dihadapannya.
"Kau mau apa?" Mijoo memundurkan langkahnya.
"Aku lapar."
Tanpa aba-aba dan persetujuan Mijoo, Sehun menarik pergelangan tangan Mijoo, membawanya menuruni jalan yang cukup besar dan diapit oleh rumah-rumah. Mijoo jelas saja kaget, bagaimana tidak? Sehun menarik pergelangan tangannya begitu saja. Mijoo sudah mencoba menarik tangannya hingga kini ia merasa sedikit perih di sana, tapi tak berhasil genggaman tangan sehun lebih kuat.
Mereka akhirnya sampai disalah satu swalayan yang berjajarkan dua buah kursi dan meja yang bundar berpayung besar. Sehun melepaskan genggamannya dan menatap Mijoo.
"Duduklah, aku akan membeli dua ramen. Dan ingat ..., jika kau kabur aku tidak akan segan-segan melakukan hal yang sudah pernah kulakukan padamu lagi." Sehun berkata sambil mengacungkan jari telunjuknya ke arah Mijoo.
Mijoo mendesis kesal dan mengarahkan kepalan tangannya kearah punggung Sehun yang menjauh. Ia duduk disalah satu kursi yang ada di sana, menunggu Sehun keluar dari swalayan.
Tak berapa lama Sehun keluar dengan dua buah ramen di tangannya dan satu keresek hitam berisi air minum. Ia duduk di hadapan Mijoo dan menyerahkan salah satu dari ramennya. Kepulan asap dan aroma sedap khas ramen menyeruak keluar, sangat menggoda untuk segera disantap.
Sehun melahap dengan cepat ramen dihadapannya sedangkan Mijoo hanya memperhatikan, Mijoo ragu untuk menyantap ramen ini walau tak bisa ia bohongi bahwa saat ini dia juga lapar.
"Kau tak makan?" Sehun menyadari Mijoo yang masih saja diam, dan menunda sebentar acara memakan ramennya.
"Apa kau tak menambahkan sesuatu kedalam sini?"
"Yak~ aku tak sejahat yang kau kira, cepat makan!"
Mijoo perlahan meraih sumpit yang berada di samping ramennya, membelahnya menjadi dua dan mulai menyumpit sebagian mie di dalam mangkuk plastik ramen. Sehun memperhatikan setiap gerakan Mijoo, ia tahu pasti gadis ini akan bertanya seperti itu dan meragukan kebaikannya sekarang.
"Yak, maaf." Sehun menghapus keheningan diantara mereka.
"Maaf apa?" Mijoo mengangkat kepalanya dan menatap Sehun heran, mulutnya masih penuh dengan ramen.
"Pagi itu, membuatmu jatuh ..., apa lukamu masih sakit?"
Mijoo menelan sisa ramen yang masih ada di mulutnya, setengah tak percaya Mijoo mendengar Sehun meminta maaf. Setelah sekian banyak kejahilan yang dia buat baru kali ini Sehun meminta maaf pada Mijoo. Mijoo rasa Sehun tak seburuk yang ia bayangkan.
"Baiklah, tapi berjanjilah kau tidak akan mengganggu ku lagi."
"Tentu."
"Tapi, apa alasanmu terus menerus menggangguku?"
Sehun terdiam, ia sendiri bingung apa alasan sebenarnya dia menjahili Mijoo. Yang ia tahu hanya Sehun tidak senang jika Mijoo tak menyapanya, haruskah dia bilang seperti itu? konyol.
***
Nyom stuck bgt buat nerusin ini ceritaa -_- bbbrrrrrrr
![](https://img.wattpad.com/cover/58158515-288-k604716.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Falling // osh
FanfictionLee Mijoo perempuan yang paling dipermasalahkan oleh Oh Sehun. ©nyom