19th

754 88 5
                                    

## ENDING ##


Kantin sekolah saat ini, seolah sesak dengan begitu banyak anak-anak yang sedang mengantri untuk mendapat bagian makan siang mereka. Jam istirahat memang baru saja dimulai dan hampir semua murid berbondong memasuki kawasan kantin sekolah. Tak heran jika sekarang para juru masak dan staff kantin merasa kewalahan dengan murid-murid yang sudah berbaris rapih dengan nampan makan di tangan mereka masing-masing.

Mijoo dan Jiae juga masih menggenggam erat nampan makanan mereka dan berbaris menunggu giliran bersama teman satu kelas yang lain. Sesekali mereka masih asyik berbincang apa saja yang terlintas begitu saja dipikiran mereka, bahkan tertawa lepas seolah hanya ada mereka di kantin itu, hingga akhirnya perbincangan mereka harus sejenak terputus karena giliran mereka mendapat makan siang sudah tiba.

Langkah kaki Mijoo membawanya ke deretan meja yang ia rasa tepat berada di tengah-tengah kantin sekolah mereka. Mijoo tak punya pilihan lain, semua tempat favoritnya sudah terisi oleh murid lain, seperti meja di dekat jendela yang mengarah pada lapangan sekolahnya mungkin?

Mijoo dan Jiae juga beberapa teman mereka mendudukkan tubuh mereka dan bersyukur masih ada tempat yang bisa mereka pakai. Makan siang mereka pun dimulai, dengan sesekali saling melempar pujian untuk rasa dari makanan yang mereka santap bahkan sampai membicarakan cara makan seseorang yang tak sengaja mereka lihat dan menarik perhatian, oh ayolah urusi saja bagaimana cara kalian makan.

Suasana di kantin entah mengapa seketika terasa berubah begitu saja, banyak murid-murid yang saling berbisik dan mengarahkan tatapan mereka ke tempat mengantri untuk makan siang. Di sana memang masih terhitung cukup banyak yang mengantri, namun ada yang dirasa jarang sekali terjadi, di sana ada Oh Sehun dengan Do Kyungsoo yang berbaris menanti giliran mereka untuk mendapat makanan.

Sontak anak-anak yang ada di dekat mereka berdua sedikit demi sedikit menjauhkan diri dan mempercepat pergerakan mereka menerima makanan bahkan Sehun hanya berdiam di belakang Kyungsoo dan menunggu gilirannya dengan tenang , tidakkah itu berlebihan?

"Yak! Oh Sehun kemarilah!"

Pendengaran Mijoo menangkap nama yang akhir-akhir ini seolah menjadi nama yang sangat sensitif di telinganya, bahkan mungkin jika ada yang berbisik dengan nama Oh Sehun, Mijoo rasa ia bisa mendengarnya. Sontak Mijoo menghentikan pergerakannya menyumpit menu makan siang dan menolehkan kepalanya pada sumber suara.

Itu Kim Jongin, teman satu kelas Sehun yang duduk di deretan meja berjarakkan jalan selebar rentangan tangan yang tepat di samping meja Mijoo. Tangan Jongin melambai dan tatapannya jelas terarah ke depan. Di sana memang masih ada dua bangku kosong di samping Jongdae dan Minseok.

Mijoo mengikuti arah pandang Jongin dan sepersekian detik matanya melebar saat fokusnya menemukan Sehun juga Kyungsoo yang sedang membawa nampan makanan dan mengedarkan penglihatannya mencari tempat yang mungkin masih bisa mereka tempati.

Ia bisa melihat Sehun tersenyum kecil ke arah Jongin saat Sehun menyadari panggilan Jongin dan tatapan mereka bertemu. Mijoo merasakan ada sesuatu yang baru saat melihat senyuman dari Sehun, entahlah walau hanya terhitung detik senyuman Sehun menjadi hal yang baru untuk Mijoo. Tapi tunggu dulu, apa sekarang Sehun sedang menatap Mijoo dan mengayunkan langkahnya seolah mendekat?

Mijoo terkesiap dan menundukkan wajahnya menghindari tatapan Sehun, mencoba kembali terlihat biasa saja dan menyantap makanan di hadapannya. Namun tak bisa di bohongi detak jantung Mijoo saat ini sungguh sudah tak beraturan.

"Mijoo-ya, aku rasa kita harus segera pergi," Jiae menggeser tubuhnya dan memperkecil jarak dengan Mijoo dan berbisik padanya, "aku rasa Sehun mendekat kemari."

"Benarkah? Tapi teman-temannya berada tepat di samping meja kita."

"Ah! Kau benar," Jiae kembali pada tempat awalnya, mencoba menyamankan kembali posisi duduknya, namun penglihatannya kembali menangkap Sehun yang sudah benar-benar di hadapan meja mereka, "Kurasa kita dalam masalah, Mijoo-ya."

Sehun menaruh nampan makanannya tepat di hadapan nampan makanan milik Mijoo, ia belum duduk hingga ia masih bisa melihat jelas puncak kepala Mijoo yang masih tertunduk di hadapannya. Satu senyuman kecil kembali menghiasi wajah Sehun saat Mijoo mengangkat kepalanya dan tatapan mereka kini bertemu, untuk kesekian kalinya Sehun merasa senang berada di dekat Mijoo.

"Yak, Oh Sehun, apa kau akan melakukan ritualmu?" Jongin kembali bersuara, terakhir yang ia tahu bahwa Mijoo adalah incaran Sehun, seketika anak-anak di sekitar mereka saling berbisik dan menerka apa yang akan terjadi selanjutnya.

"Haruskah?" Sehun tak sedikit pun mengalihkan pandangannya dari Mijoo, dengan tangan menyilang di dadanya ia kembali tersenyum pada Mijoo yang masih menatapnya.

Suasana kantin semakin terasa aneh, cukup hening dan semua perhatian kini hanya tertuju pada meja yang di tempati oleh Mijoo. Ingin rasanya Jiae saat ini menarik pergelangan tangan Mijoo dan membawanya pergi menjauh sebisa yang dia lakukan.

Sehun dengan kedua tangannya yang di atas meja, mencondongkan tubuhnya ke arah Mijoo dan kembali menatapnya. Membuat Mijoo refleks sedikit memundurkan tubuhnya dan berusaha mengatur detak jantungnya. Seolah terhipnotis, Mijoo bahkan tak bisa mengalihkan tatapannya dari milik Sehun.

"Makanlah bersamaku, bukankah kita sudah berkencan?"

Suara riuh anak-anak yang masih ada di kantin itu terdengar begitu saja, sepersekian detik setelah Sehun tersenyum ke arah Mijoo yang masih terdiam di tempatnya tak yakin dengan apa yang sudah terjadi.

Dancerita mereka kembali di mulai ....


///


## FALLING OFFICIALLY END ##

Falling // oshTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang