Sehun terlonjak kaget saat sesuatu yang begitu dingin menyentuh permukaan pipinya. Ia membuka matanya dan terduduk di bangku-bangku memanjang diatap sekolah, ini memang tempat kesukaan Sehun untuk menghabiskan jam istirahat atau bahkan jam pelajaran yang menurutnya membosankan.
"Sudah kuduga kau pasti disini."
Kyungsoo memberikan sekaleng minuman bersoda pada sehun dan duduk tepat di samping Sehun, ia tahu sahabatnya ini pasti berada di sini bahkan sebelum bel istirahat berbunyi ia sudah tak melihat Sehun di kelas mereka.
Sehun membuka kaleng minuman itu dan meneguknya. Matanya tertutup menahan sensasi perih saat cairan itu melewati tenggorokannya, begitu pun dengan Kyungsoo. Mereka terdiam satu sama lain sejenak, menikmati hembusan angin siang hari.
"Apa itu tidak keterlaluan Sehun?" Kyungsoo menghapus keheningan setelah meneguk kembali minuman dinginnya.
"Apa?" Sehun mengarahkan pandangannya kepada Kyungsoo.
"Tadi pagi, saat kau melakukan ritualmu pada Lee Mijoo."
Sehun terdiam ia hanya mengarahkan pandangannya ke ujung sepatu yang ia pakai. Bayangan kejadian tadi pagi terbayang kembali di benaknya, sungguh sebenarnya ia tak berniat melakukan itu pada Mijoo. Entah apa, tapi kakinya seolah bergerak sendiri, itu mengerikan.
"Aku tak bermaksud melakukan itu, sungguh." Sehun mendesah, menyandarkan punggungnya ke tepian bangku dan memandang langit.
"Lalu?" Kyungsoo ikut menyandarkan punggungnya dan menatap langit.
"Aku hanya heran, bisa-bisanya dia memperlakukanku begitu. Bahkan dia tidak pernah menyapaku."
"Memangnya kenapa jika dia tidak menyapamu Sehun? Aku juga tak pernah disapa olehnya." Kyungsoo mengerutkan dahinya dan memandang Sehun heran.
"Tapi aku dan dia berasal dari sekolah menengah pertama yang sama, setidaknya dia dan aku ...."
"Kita sama-sama berasal dari sekolah menengah pertama yang sama dengan Mijoo, Oh Sehun." Potong Kyungsoo lalu meneguk kembali minumannya.
"Ahhh, kau benar."
Sehun meneguk minumannya yang mulai tak dingin itu. Mereka kembali terdiam dan memandang langit dengan awan yang tak begitu banyak, siang ini cukup cerah.
"Yak, tapi setidaknya dia seharusnya menyapaku, maksudku kita, Karena kita teman satu sekolah yakan?" Sehun menegakkan tubuhnya dan duduk menghadap Kyungsoo.
Kyungsoo tersenyum kecil, ia menyadari sesuatu dari tingkah aneh sahabatnya yang satu ini. Ia begitu mempermasalahkan Mijoo yang tak menyapanya, padahal dia sama sekali tidak pernah peduli dengan perempuan-perempuan di sekelilingnya yang sudah beberapa kali terus terang menyatakan cinta pada Sehun.
"Yak! Mengapa kau tersenyum?"
"Kau menyukai Mijoo, Sehun." Kyungsoo mengarahkan kepalanya kearah Sehun dan tersenyum lebar.
"Ck! Tidak masuk akal, aku hanya ...."
"Apa? Buktinya kau begitu mempermasalahkan Mijoo yang hanya tak menyapamu, padahal aku dan kau sama-sama dari sekolah yang sama dengan Mijoo. Aku yakin kau menyukainya." Kyungsoo menepuk-nepuk bahu Sehun yang kini hanya menatap tak percaya pada Kyungsoo.
"Itu tak masuk akal Kyungsoo-ya." Sehun meneguk habis minuman yang sudah benar-benar tak dingin itu, mengabaikan rasa sakit di tenggorokannya.
"Lalu? Coba berikan aku alasan lain yang lebih masuk akal menurutmu."
"Ah, sudahlah lupakan. Ayo kembali ke kelas." Sehun melempar kaleng minuman tepat masuk ke tempat sampah.
"Apa kau mengalihkan pembicaraan?" Kyungsoo mencoba menggoda Sehun.
"Yak! Apa kau mau mati?"
Kyungsoo tertawa melihat bagaimana ekspresi yang Sehun berikan padanya. Ia kini benar-benar yakin bahwa sahabatnya ini sedang jatuh cinta. Ini suatu kejadian langka, seorang Oh Sehun yang begitu tak pedulinya pada perempuan kini ia jatuh cinta, pikir Kyungsoo.
"Pergilah ke kelas jika kau mau, aku ingin lebih lama disini." Kyungsoo mencoba menutup mata dan menyamankan posisinya.
"Apa kau sakit Kyungsoo? Tak biasanya kutu buku sepertimu melewatkan pelajaran."
"Aku baru tahu rasanya bosan pada pelajaran Sehun-ah."
"Uwahhh~ kau baru merasakannya? Sungguh? Aku bahkan setiap hari merasakan itu."
Sehun tertawa dan diikuti oleh Kyungsoo. Kini mereka mencoba menyamankan posisi mereka dan memejamkan mata. Tak apa mungkin melewatkan satu pelajaran saja, lagipula bagi Kyungsoo dia sudah cukup menguasai materi yang akan disampaikan hari ini. Lalu Sehun? Entahlah. Bahkan ia juga masih belum yakin dengan perasaannya sendiri terhadap Lee Mijoo, perempuan yang sangat ia permasalahkan.
***

KAMU SEDANG MEMBACA
Falling // osh
FanfictionLee Mijoo perempuan yang paling dipermasalahkan oleh Oh Sehun. ©nyom