18th

604 89 3
                                    

Derapan langkah kaki masih keras terdengar dari lapangan sekolah yang kini dipenuhi oleh anak-anak satu kelas yang sedang berolahraga. Mereka berlarian mengelilingi lapangan yang membuat napas mereka begitu payah, bahkan saat ini beberapa diantara mereka sudah ada yang mulai berjongkok merasa sudah tidak sanggup melanjutkan. Kalau bukan untuk nilai, mereka sudah jelas tidak akan melakukan kegiatan ini sejak tadi ditambah cuaca yang begitu tidak mendukung, angin berhembus cukup kencang saat ini.

Wajah Mijoo ataupun Jiae saat ini bagai tomat matang yang siap disantap, bagaimana tidak? Wajah mereka sudah merah sempurna karena lelah berlarian mengelilingi lapangan. Napas Mijoo sudah benar-benar payah, bahkan dadanya sudah terasa sesak dan pergelangan kakinya seakan ingin ia lepaskan saja jika bisa, pegal rasanya.

Jam pelajaran olahraga kali ini memang diisi dengan pengumpulan nilai dari beberapa materi yang sudah mereka lakukan minggu-minggu sebelumnya, mulai dari berlari jarak pendek, permainan bola besar hingga tes kebugaran jasmani, oh bagaimana bisa dalam satu hari mereka melakukan itu semua? Sebenarnya ini agar mereka sehat atau malah menjadi tak enak?

Bel sekolah berbunyi dan jam pelajaran olahraga berakhir, helaan napas dari anak-anak kelas Mijoo seketika terdengar, mereka merasa sudah lepas dari jerat berbagai tes hari ini. Mijoo dan Jiae melangkahkan kakinya menuju deretan tempat duduk melingkar di pinggir lapangan yang biasanya dipakai untuk menonton pertandingan. Mijoo duduk dengan peluh yang masih menetes dari pelipisnya, bahkan ujung potongan rambut poninya basah karena keringat yang seolah tidak ingin berhenti keluar.

"Aku akan membeli minuman, kau tunggulah di sini Mijoo."

Jiae beranjak dari duduknya setelah mendapat anggukan dari Mijoo yang tadi tepat berada di sampingnya. Kini di deretan bangku lapangan hanya ada Mijoo, teman-teman kelasnya dan beberapa anak kelas lain yang seharusnya berada di kelas mereka masing-masing. Hembusan angin menerpa wajah Mijoo dan menerbangkan anak-anak rambutnya yang berkeringat, angin ini menyejukkan hingga membuat Mijoo memejamkan mata menikmati hembusannya.

Tiba-tiba rasa dingin menyerang bagian puncak kepala Mijoo yang sontak membuatnya membuka mata dan mendongakkan kepalanya. Penglihatan Mijoo menangkap bayangan seseorang bertopi yang sengaja dipakai terbalik, seketika mata Mijoo membulat.

"Minumlah." Sehun memberikan botol minuman dingin kepada Mijoo dan duduk di sebelahnya.

"Terimakasih."

Mijoo menerima botol minuman yang diberikan Sehun lalu terdiam menatap botol itu yang kini berada di genggamannya. Ada rasa gugup dalam diri Mijoo jika harus berlama-lama hanya berdua seperti ini bersama Sehun, bahkan saat ini kepalanya seolah hanya bisa tertunduk.

"Apa kau tak haus? Atau aku perlu membukakannya untukmu?"

Sehun menumpu kepalanya pada satu tangan, agak membungkuk hingga ia bisa dengan jelas menatap raut wajah Mijoo yang terdiam. Senyum kecil tergambar pada wajah Sehun saat kedua matanya dengan asyik menatap Mijoo.

"Apa Sehun? Kau bilang apa tadi?"

Sehun melebarkan senyumannya, bagaimana bisa Mijoo melamun sedari tadi? Ia terlihat begitu lucu dengan ekspresi tak mengertinya saat ini dan Sehun bisa merasakan sesuatu yang seolah menyesakkan di dalam perutnya, apa ini?

Tangan Sehun terulur kembali meraih botol minuman yang ada di genggaman Mijoo, membuka tutupnya dan kembali memberikan botol itu kepada Mijoo.

"Minumlah, kau terlihat lelah."

Sehun berdiri dari duduknya, berdiri tepat di depan Mijoo dan terdiam untuk beberapa detik dengan kedua tangan yang berada di saku celana sebelum akhirnya mengulurkan tangan dan mengusap puncak kepala milik Mijoo.

"Aku pergi, habiskan minummu."

Oh tidak! Apa ini? Mengapa Mijoo merasa seluruh tubuhnya membeku? Bagaimana bisa Sehun tersenyum begitu manis sebelum akhirnya melangkah menjauh dari Mijoo yang kini masih menatap punggungnya dengan sesuatu yang seolah menyesakkan di salam perutnya, apa ini?

***






FINALLY !!!!!!!!!!!!

/sujud syukur/


nyom is back, even with this little shiteuuuu hohohohohohoho

Falling // oshTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang