19

300 43 1
                                    

*Bella's POV

Entah kenapa aku terpaku kepada seseorang yang berada di depanku ini.

Ia meletakkan gitarnya di ranjangku.

"Kau terpesona ya?"Tanyanya.

"ti-tidak,kepedean sekali kau,"

Sumpah demi apapun yang ada di dapur,aku sangat gugup.

Calum mendekatkan dirinya padaku.

Wajah kami sangat dekat.Aku menutup mataku.

'Ciuman pertama,Sambutlah!'Batinku.

"Hujan sudah reda.Aku akan pulang,"Ucap Calum.

Aku membuka mataku.

Kulihat Calum sudah mengambil hoodienya di sisi lain tempat tidurku.

Aku gagal mendapat ciuman pertama.

**

Calum's POV

Aku memberanikan diri untuk mendekatkan wajahku dengan wajah Bella.

Makhluk macam apa dia?

dia begitu sempurna.

Em-tidak tidak.Tuhanlah yang paling sempurna.

Ia terlihat 99%lebih cantik jika dilihat dari dekat.

Ia menutup matanya.

Entah kenapa aku ingin tertawa melihat wajah lugunya.

Aku sebenarnya bukan ingin menciumnya.Toh,aku sudah pernah melakukannya walaupun tanpa sepengetahuan Bella.

"Hujan sudah reda.Aku akan pulang,"Ucapku.

Aku beranjak dari tepi kasur,dan mengambil hoodieku.

Bella membuka matanya dan memandangiku.

"Kenapa?"Tanyaku.

"Tidak,Ak-aku hanya,"ia menggantungkan ucapannya.

Aku tau maksudmu Bella.

Tapi,maafkan aku ya.

**

Bella's POV

Malam ini aku sendiri lagi.

Aku bosan.Michael tidak ada kabar hingga saat ini.

Ia selalu pulang hingga larut malam.Aku curiga jika ia bekerja menjadi security di supermarket depan komplek.

ku nyalakan tv dan

Bagus

Tidak ada tayangan yang bagus.

****

Ini part paling aneh.

Sumpah ane nge-stuck.

Maafkan dedek bang.

Vomment.

Sori for tipo

Indigo || Calum HoodTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang