20

348 45 6
                                    

Bella's POV

aku memasuki dapur dan membuka kulkas.

Melihat bahan makanan apa saja yang dapat ku buat meniadi makanan siap dan layak makan.

Bukan karena aku bisa masak atau malas memesan makanan dari luar.

Tapi,aku hanya menghemat uang yang orang tuaku berikan.Walaupun,mereka memberikan uang yang cukup.

Kali ini aku hanya memasak telur mata sapi dan rebusan jagung dan buncis.Aku memasak apa yang ada di kulkas.

Baru dua sendok asupan nutrisi yang kusuapjab je dalam mulutku.Tapi,aku merasa ingin muntah.

Aku berlari ke arah wastafel.

Aku memuntahkan seluruh isi perutku.

Aku mengelap bibirku dan menegak segelas air putih.

Ku mulai memasukkan kembali telur ke dalam mulutku.

Kepalaku terasa pusing dan perutku kembali memberontak.

Aku kembali berlari menuju wastafel.

"HOEEK!!"

Hidungku mengeluarkan cairan putih.

Ini perasaanku atau memang rumahku bergoyang ke kanan dan kiri?

Tiba-tiba tubuhku lemas dan semuanya menjadi Gelap.

**

Calum's POV

Aku memukul kepalaku.

"Aku tidak becus menjagamu,Bella,"Ucapku.

Ku lihat Bella sedang tertidur di ruangannya.

Ya tuhan,kenapa ini terjadi kepada Bella.

Aku memukul tembok di depanku.

"Dimana kau,Michael?"Tanyaku lirih.

Bella terlihat tenang dalam tidurnya dan dokter belum selesai memeriksanya.

**

Aku baru saja keluar dari ruangan dokter Grace,dokter yang menangani Bella tadi.

Dan satu kalimat yang ada dipikiranku sekarang.

'Aku harus tanggung jawab'

****

anak orang kenapa oy?

Weheheehe.

Kira-kira kenapa ya?

Vomment+Sori for tip

Indigo || Calum HoodTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang