Aku berharap ini tidak akan menjadi surat terakhir yang ku tulis untukmu.
아니라고 (I miss u so bad)
**
Aku sedang menatapnya dengan haru disini. Sejujurnya aku ingin memberikan sebuket bunga padanya. Mengucapkan 'selamat kau telah menjadi lulusan terbaik, i proud of you'. Aku hanya bisa meremas pegangan buket bunga dengan perasaan berkecambuk. Dia dikelilingi wanita cantik, sedangkan aku? Semua orang bahkan memanggilku 'si cupu' menyedihkan bukan? Hanya karena kacamata tebalku dan gayaku yang biasa ini mereka meledekku. Lantas apakah aku harus berdandan tebal seperti itu? Aku? Tidak, bahkan untuk membayangkannya saja aku tidak bisa.
Aku memberanikan diri berjalan menujunya, tapi lihatlah baru sejengkal aku berpindah posisi, seseorang dengan sengaja menabrakku kemudian menginjak buket bungaku, dia bukannya minta maaf malah berbicara sangat menusuk hati "Yah bunganya jatuh deh, bunganya jelek lebih baik aku injak." Aku menangis, hei untuk membelinya aku bersusah payah mengumpulkan uang jajanku.
Tanpa berpikir panjang aku langsung lari meninggalkan acara wisuda itu.
Aku menangis sesegukkan disamping loker. Disini sepi, aku bisa leluasa menumpahkan air mataku.
Baru ku ingat, aku membuat sebuah surat untuknya. Surat cinta entah keberapa ratus atau mungkin sudah keberapa ribu. Dihitung dari sewaktu Senior high school, karena pada jaman Junior high school aku belum memiliki keberanian menulis surat cinta untuknya.
Surat cinta ini aku buat dengan penuh perasaan. Perasaanku yang amat dalam, aku tau aku mungkin terlihat seperti gadis tidak tahu malu karena meskipun telah bertahun-tahun menyukainya tanpa ada balasan tapi aku masih saja mengharapkannya. Salahkan aku karena aku sendiri yang tidak pernah memberi tahu identitasku padanya, tidak pernah berbicara secara empat mata dengannya, pasti kalian akan berpikir 'kau ingin dia melihatmu tapi kau bahkan tak berani menuliskan namamu sendiri.' Atau 'kau sangat buang-buang waktu, hati, dan pikiran. Untuk apa melakukan hal konyol seperti itu?' . Jika kalian ingin mengatakan hal tersebut padaku, aku terima, karena memang semua itu yang terjadi.
Pernah sekali aku berani menyapanya, itupun saat aku masuk universitas yang sama dengannya. Dia menjadi mentorku saat itu. Tapi saat itu aku terbentuk dalam sebuah kelompok, bukan secara individu. Satu kali, hanya satu kali kami mengobrol, tapi kenapa rasanya sangat menyenangkan.
Dan aku pernah melihat dia tersenyum kepadaku, tapi entahlah apa itu memang kepadaku atau bukan, katakanlah aku sangat kegeeran tapi ya..sudahlah.
"Yuran-ah kenapa kau berjongkok disitu?" Aku tau itu suara sahabatku Hyesun. Dia pasti sedari tadi mencariku yang tiba-tiba menghilang.
Aku mendongkakkan kepala menatapnya dengan air mata yang masih mengalir, bukan karena aku ingin dikasihani atau apa, tapi memang seperti itulah jika aku mengangis.
"Kau menangis Yuran! Siapa yang membuatmu menangis? Katakan padaku biar aku memberi perhitungan padanya." Aku hanya tersenyum mendengar perkataan sahabatku ini, sungguh aku sangat bersyukur karena dia menjadi sahabatku.
"Tidak, aku tidak apa-apa. Kau tak usah khawatirkan aku."
"Ck. Tak usah mengkhawatirkanmu? Bagaimana bisa aku tidak mengkhawatirkanmu." Dia memelukku, menyalurkan semangat padaku.
"Aku tau kau sangat mencintainya, tapi Yuran-ah mau sampai kapan kau begini? Kau hanya akan menyakiti dirimu sendiri Yuran." Dia mulai menangis seperti diriku.
Lihatlah Yuran, kau membuat sahabatmu ikut terluka. Maafkan aku Hyesun. Kau telah memiliki Yixing gege, meski kalian berbeda negara dan melakukan LDR setidaknya kau memiliki seseorang yang sangat mencintaimu dengan tulus, berbanding terbalik denganku.
"Sudah jangan menangis, ayo kita pergi untuk merefresh otak haha." Aku ikut tertawa mendengar gurauan sahabatku ini.
"Ayo Yuran-ah." Dia terus menyeret tanganku untuk mengikuti dirinya.
"Sebentar. Kau duluan saja."
"Baiklah." Setelah Hyesun berjalan mendahuluiku aku langsung membuka tas kecilku ini dan mengeluarkan sebuah surat berbentuk hati berwarna merah. Sangat geli bukan? Tapi biarlah itu menjadi simbol dari hatiku haha.
Sepotong isi dari suratku yaitu:
Aku berharap ini tidak akan menjadi surat terakhir yang ku tulis untukmu.
Bolehkah aku sedikit berharap?
"Yuran-ah cepat." Teriak Hyesun dari kejauhan.
"Iya aku datang." Balasku.
Aku harap dia membaca suratku.itu.
Tbc..
Udah part kedua nih:D dua part isinya Yuran POV, tapi kita lihat kedepannya bagaimana hehe:D sedikit yang bikin author sedih tuh yang vote nya dikit amat;(( author jadi bingung kalian suka apa nggk sama cerita author ini, apa kalian bingung sama ceritanya? Oke part selanjutnya author bakal lebih baik:')
Mampir ya kecerita author lainnya^^ yang 'Me and My Idol' sama 'Troublemaker Love Story' cast nya Chanyeol^^
Btw katanya EXOluxion INA udah dikonfir ya? Duh tgl 27 feb? Pengen liat T^T
Sudah baca jangan lupa tinggalkan jejak ;)
Vomment oke;)
Thanks
-AB-
03 Januari 2016
KAMU SEDANG MEMBACA
아니라고 (I MISS U SO BAD) | [FF EXO]
Hayran KurguHai ini cerita keduaku setelah 'Me and My Idol' yang di publish disini. Menceritakan seorang gadis berkacamata dari kalangan biasa bernama Han Yuran yang sangat menyukai sunbae nya yang berasal dari kalangan terpandang yang memiliki kepribadian calm...