Part 5

185 19 1
                                    

Aku masih ingat malam itu jam 00:12 ponselku berdering. Kuraih ponselku dan melihat layarnya dengan mata yang masih setengah terbuka.

Marc. Dia menelponku tengah malam begini. Tapi tak apa aku langsung bersemangat dan tidak mengantuk lagi.

"Hola... Izarra?"

"Hola, Marc. ¿Que tal?"

"Muy bien, gracias ¿y tú?"

"Muy bien."

"Hmmm maaf nelpon kamu jam segini. Di sana udah tengah malem ya?"

"Iya gapapa. Di sini udah jam 00:12. Ada apa emangnya?"

"Aku cuma pengen mastiin kamu datang ke Malaysia nanti. Udah dapet tiketnya? Kalo belum, aku bisa urus hal-hal yang kamu butuhin."

"Oh iya pasti aku datang, Marc. Tiket aku udah dapat. Gak usah repot-repot. Thank you for everything, Marc."

"Yeah, urwell.. mm maaf banget yah udah bangunin kamu. Aku ada waktu cuma sekarang aja. Maaf udah ganggu tidur kamu."

"Ya gapapa kok. Istirahat cukup ya. Semangat terus."

"Ya kamu juga tidur lagi, mimpi yang indah. Kalo bisa di mimpi kamu ada aku hahahaha... "

Aku terdiam mendengar ketawanya yang renyah, khas dan bikin kangen. Posisiku dari duduk langsung berbaring karena merasa lemas. Ya Allah berikan kekuatan untukku jika nanti bertemu dengannya lagi.

"Izarra halo? Still hold the phone?"

"Yeah.."

Satu tahun yang lalu. Sejak saat itu, terhitung sekitar satu bulan sekali Marc menghubungiku. Kita mengobrol macam-macam dan di bulan Maret yang lalu, dia telah memutuskan hubungannya dengan Fiona. Tapi, tiga bulan terakhir Marc jarang menghubungiku. Aku tahu dia sibuk sama sepertiku. Musim 2015 ini musim yang sulit untuknya dan musim yang merepotkan untukku karena aku sudah mulai memasuki bangku kuliah.

GP Malaysia musim ini memberikan rasa pilu tersendiri untukku. Insiden antara Marc dan Vale. Banyak sekali spekulasi tentang insiden itu tapi aku lebih percaya Marc daripada kata-kata orang lain.

Tiga hari setelah GP Malaysia, Marc menghubungiku di WhatsApp. Dia menceritakan kejadian itu tapi aku dan dia tak mau membahas itu lebih jauh lagi. Untuk mengakhiri obrolan tentang hal itu, dia tanya-tanya tentang pendidikanku sekarang.

Zarra, kuliah di mana?

IPB. Institut Pertanian Bogor.

Ohh yang aku inget tentang Bogor itu ya Sentul. Ntar, kalo aku ada event di sana, kamu harus datang ya..

Iya, aku sempetin datang dehh

Btw kamu ambil prodi apa?

Meteorologi terapan.

Percakapan itu terus berlanjut. Hingga aku tercengang di akhir percakapan.

Zarra, pada akhirnya hatiku ini akan berlabuh pada pemiliknya.

Puente Romano de CordobaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang