Bagian 6

100 3 0
                                    

"Pagi semua" Sapaku pada semua orang yang sudah siap di meja makan. Tapi mana Dhika? Tumben sekali tu anak kesiangan?

"Pa, Tumben banget Dhika belum kesini?" Tanyaku pada papa yang ada disampingku.

Papa hanya mengedikkan bahu lalu mulai makan. Tatapanku beralih pada mama yang sedang mengambil nasi ke piringnya.

"Ma, tumben Dhika belum kesini? Biasanya juga dia lebih dulu daripada Key."

Jawaban mama sama seperti papa. Aku menghela nafas berat, tinggal Naomi satu-satunya harapanku untuk menjawab pertanyaanku.

"Kak Dhika masih tidur. Tumben banget kak Key nanyain dia?" Sudah kuduga sebelum aku bertanya dia sudah menjawab dulu.

Belum aku menjawab pertanyaan Naomi, suara langkah kaki Dhika menarik perhatianku.

"Pagi semua." Sapanya lalu duduk didepanku. Naomi menampilkan senyum jahilnya. Aku tau, pasti Naomi akan bilang pada Dhika bahwa aku tadi mencarinya.

"Kak Dhika, tadi kak Key uph.." Langsung aku tutup mulut Naomi dengan tanganku dan aku menatap Naomi dengan tajam.

"Naomi, kalo makan itu jangan ngomong dulu nak. Nanti tersedak lho." Ucap papa. Hahaha.. Untungnya ditambah teguran papa pasti Naomi diam.
Yang benar saja, Naomi pun diam lalu mulai memakan sarapannya.

"Dhika, kamu tau gak sih. Tadi si Keysha nyariin kamu. Katanya gini, 'Ma, tumben Dhika belum kesini? Biasanya juga dia lebih dulu daripada Key.'" Ucap mama yang menirukan gayaku saat menanyakan Dhika. Huh, mama sama Naomi emang sama-sama embernya.

"Ohh gitu tante, ya pastinya kan Keysha cuma takutnya saya berangkat dulu jadi dia nyariin saya" Huft.. Aku kira Dhika akan kePDan karena cerita mama.

Setelah selesai sarapan, aku dan Dhika berpamitan pada mama dan papa untuk berangkat kuliah. Lalu kami berjalan beriringan keluar dari rumah.

"Hmm.. Ngomong aja tadi lo kangen kan sama gue?" Tanya Dhika di sela-sela perjalanan kami.

Aku menoleh padanya lalu aku menatapnya sengit,"Gak usah kePDan lo! Gue gak kangen sama lo" Ucapku yang sedikit membentaknya.

"Oh ya? Kalo gak kangen apaan emang?" Tanya Dhika dengan wajah jailnya.

"Ihh.. Daripada lo ngajak ribut gue, mending gue naik taksi aja!" Ucapku lalu masuk ke taksi yang berhenti di depanku dan Dhika.

"Kampus Harapan Bangsa pak" Kataku pada supir taksi. Supir itu mengangguk lalu mulai mengemudikan taksinya menuju kampusku.

***
Sudah 1 jam ini aku menunggu Sindy di cafe X2X. Aku tidak menuju cafe ini bersama Sindy karena ia bilang tadi ia libur hari ini.

"Woy!! Jangan melamun terus lo!! Ntar kesambet baru tau rasa lo!" Suara Sindy yang mengagetkanku tiba-tiba muncul.

"Ya ampun Sin, lo bikin gue kaget aja!" Gerutuku.

"Sori, tadi jalan macet panjang. Jadi ya telat deh." Ucap Sindy lalu duduk di sebelahku.

"Lo pesen apa Key?" Tanya Sindy kemudian. "Sama kayak lo aja, gue lagi males minum yang panas-panas" Jawabku. Sebenarnya aku dan Sindy punya minuman favorit, aku Hot Chocolate dan Sindy Lemon Tea.

"Oke deh, lo tunggu sini ya." Aku mengangguk lalu Sindy memesan minuman di kasir.

Sindy kembali ke meja dengan membawa 2 gelas lemon tea dan 2 burger. "Lo kenapa lagi Key?" Tanya Sindy yang terlihat sudah menantiku untuk bercerita.

Sindy memperhatikan ceritaku seksama dan sesekali ia terkejut.

"Key, kalo gue rasa, Dhika kayaknya naksir sama lo deh. Dan gue rasa juga, lo itu juga udah mulai suka sama Dhika." Ucap Sindy setelah mendengar ceritaku.

Amor InvenietTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang