Assalamualaikum semuanya.
Oke langsung saja.
jadi Part ini dan mungkin beberapa part selajutnya hanya akan berisi flashback, dan mungkin juga, masih berisi penggalan misteri kisah mereka.
Terimaksih dan selamat membaca ^^####
SMA HARAPAN JAYA"Jadi anak-anak, ibu sudah tidak mau terima alasan apapun lagi. Pekan depan mau selesai atau tidak, tugas tetap dikumpulkan! Tidak ada lagi toleransi!. Kalian ini harusnya sadar kalau kalian sudah kelas 3, sebentar lagi ujian nasional. Jangan main-main.
Sekian. Saya permisi."
Ibu berta lalu meniggalkan kelas dengan wajah yang tentu saja sangat kesal.
Di susul dengan hufftttt dan sejuta macam keluhan dari siswanya."Yor punya bungkusan nggak?" Tanya Denis ke Yori setelah memastikan Ibu Berta sudah jauh dari kelas. Maklum ibu guru fisika itu terkenal sangat tidak menyukai siswa perokok.
"Nggak ada. Uang jajan gue ditahan, ini aja masih bagus gue di ijinin ke sekolah. Kemarin Gue ke pergok den" ujar Yori dengan wajah kesal
"Ye itu sih, lu yang bego"
"Huu... mendingan gue kali den, dari pada lu"
"Maksud lu?" ujar Denis sambil mengangkat satu alisnya
"Maksud gue itu deniiiss... masih mendingan gue, yang duitnya dari nyokap bokap, dari pada elu yang kaya raya tapi manfaatin pacar sendiri, si kekar"
"Sekar nyet, dan itu duit bokap gue, bukan punya gue. Hiss gue gibas juga lama-lama" ujar denis sambil sok refleks mau menampar kepala Yori dan yang mau digibas refleks kaget merunduk
"yor lu salah. Gue nggk pernah manfaatin si sekar. Dia aja tuh yang mau ngelayanin gue, dan gue juga nggk ada perasaan apa-apa sama dia " jawab denis membela diri
"mulut basi lu. Jangan sok nggak suka deh den. Lu kira gue nggak tau, kalau tiap hari itu lu selalu mandahabshfggwbavanjjhamka"denis sudah membekap mulu yori
"Itu mulut apa ember sih? Gede amat. Lu udah kaya banci selokan tau nggak" jawab denis setelah menyekap mulut Yori dengan tumpukan kertas coretan pelajaran bu berta.
"Tapi kan, gue emang bener kalau lu itu...."
Plakkk
Satu tamparan mendarat di belakang kepala yori
Aww... keluhnya"Yaudah, gue ke kantin dulu, awas ya lu ember lagi" sambil berlalu meninggalkan Yori yang masih mengeluh kesakitan
"Gue iiikut" Yori sedikit teriak karena Denis sudah keluar dari kelas. Denis hanya melambai tanpa berbalik, tanda 'terserah lu'
" Emangnya lu punya duit?" Yori teriak, masih mengejar dengan terus mengelus kepalanya
"Ngutangggg" teriak Denis dengan terus berajalan
"Huh ngutang pala lu. Palingan juga si kekar lagi yang jadi penunjang kehidupan" gumam Yori sambil berlari kecil menyusul Denis.
***
/Kantin SMA Harapan Jaya/"Widiihhh... pasangan datar yang udah dua taun jadian, masih mesra aja." ledek Yori melihat Sekar menyodorkan semangku bakso untuk Denis
"Ho'oh, mesra sih mesra, tapi di kantin doang. Hahaha" ujar Dina sahabat Sekar yang membuat dia dan Yori tertawa
"Sirik aja lu bedua pret" balas sekar
"ada juga loh tadi, bilang mau ngutang tapi kok malah......
"Eh?. Mau, gue cemplungin ke kanal samping sekolah?" Denis menatap tajam ke Yori
"Apaan sih yor, lu mau si Sekar traktir lu juga?" Dina ikut-ikutan membela Denis
"Ogah, gue masih punya modal kali" sindir Yori ke Denis sambil berdiri memesan bakso di susul dengan lemparan tisu dari Denis.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hijrah Cinta
Spiritual"apa? Menikah?" "kamu sudah gila?" teriak Denis frustasi "kamu kira aku juga mau menikah dengan mu? Ha?" "lebih baik aku benar-benar gila" balas sekar membara # Menerima mu kembali adalah aib bagi ku. Tapi melepas mu, seperti melepas separuh jiwaku...