banyak kejadian pahit yang membutuhkan jawaban. tapi bagaimana jika jawaban itu adalah waktu.
***
"Woi"
Plak
Satu tamparan mendarat di kepala yori
"Kan gue udah bilang, jangan pernah ngagetin gue"
Denis meninggalkan yori yang meringis kesakitan lalu masuk ke ruang dosen.
Sudah hampir dua tahun denis menyandang status sebagai mahasiswa, mahasiswa yang berprestasi dengan embel-embel ketua BEM di Fakultas Bisnis Salah satu universitas ternama di jakarta.
bagi denis tidak ada lagi yang lebih penting dan prioritas di bandingkan belajar keras agar bisa meraih prestasi yang sebaik mungkin.
Menjadi mahasiswa favorit para dosen ditambah menjadi asistent dosen untuk beberapa mata kuliah sudah barang tentu denis tidak bisa melarikan diri menjadi idola para gadis-gadis di kampus. Sesekali denis harus sedikit kelimpungan menghadapi modus-modus mereka. bagaimana denis tidak kerepotan, segala cara mereka pakai untuk mendekati denis. dari sms, telfon, ajak makan, ajak karoke, ajak liburan bahkan ada mahasiswi yang nekat mengajak denis ke orang tuanya, membuat denis tergilik-gilik ngeri.
bahkan Yori yang walaupun tidak sefakultas dengan denispun Harus ikut kerepotan melayani para fans dari denis. yang katanya, hanya dia satu-satunya manusia yang terlihat akrab dengan denis.Sekar? Mereka masih pacaran, walaupun masih menyandang gelar pasangan datar, tapi intensitas percakapan mereka sudah meningkat, sekalipun hanya lewat sms dan telfon, yah mereka sudah bertukar nomor hp semenjak sekar di fonis mengidap kanker otak dan membuat mereka memutuskan tidak akan pernah bertemu hingga sekar sembuh total.
dina, sahabat baik sekar itu selalu berbaik hati membagi informasi perkembangan sekar kepada denis. hal ini juga membuat denis dan dina semakin akrab. awalnya dina hanya sesekali datang mengunjungi denis dikampusnya tapi karena tidak nyaman dengan tatapan sinis dari mahasiswi-mahasiswi dikampus denis, akhirnya mereka memutuskan untuk sering bertemu diluar. intensitas pertemuan mereka yang terlalu sering sampai-sampai yori pernah menimpali denis dengan kalimat "den, ini cuman perasan gue sih, tap sepertinya si dina suka sama lu deh" pernyataan yori langsung mendapat lemparan buku telak di wajahnya "gila lu" jawab denis setelahnya.
beberapa jam yang lalu ada sms masuk dari dina jika sekar sudah tiba di jakarta. tanpa denis sadari ada tersungging senyum yang tipis di ujung bibirnya. denis pasti bahagia.
***
sekar pov
aku sudah pulang dari singapura 2 bulan yang lalu. tapi, karena menjalani masa pemulihan 1 bulan, jadi hari ini aku baru bisa memberi kabar kepulangan ku ke dina, sahabat ku. yah walaupun dengan sedikit harus berbohong memberitahunya kalau kepulangan ku baru 1 minggu, karena dina bukan tipe orang yang bisa memaklumi keadaan, dia bisa menyumpahi ku dengan segudang perkataan jorok jika dia tahu kalau 2 bulan keberadaan ku disini sedangkan dia tidak tau.
denis? haha aku sengaja tidak memberitahu keberadaan ku kepadanya. hampir dua tahun kami berpisah dan hanya berkomunikasi lewat jasa handphone membuat rasa rindu membuncah. saat di singapura, awalnya kami hanya smsan yang jaraknya 1 minggu sekali dan waktunya hanya hari senin jam 8 dengan satu kalimat "kamu apa kabar?" lalu ku balas " baik" keadaan ini berjalan 1 bulan dan membuatku tidak tahan selalu menunggu hari senin, sungguh menyebalkan
bulan kedua, aku sudah tahan lagi menunggu hari senin, hingga ku beranikan diriku untuk SMS tiap hari, tidak peduli dengan 'gengsi', menepis semua pikiran "nanti dia kegeeran" atau "nanti dia anggap kamu cewek apaan?" toh aku kan pacarnya, apa salahnya aku sms tiap hari, yah walaupun di balasnya cuman 3 kali dalam seminggu, but it's oke. aku bahagia.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hijrah Cinta
Spiritual"apa? Menikah?" "kamu sudah gila?" teriak Denis frustasi "kamu kira aku juga mau menikah dengan mu? Ha?" "lebih baik aku benar-benar gila" balas sekar membara # Menerima mu kembali adalah aib bagi ku. Tapi melepas mu, seperti melepas separuh jiwaku...