The Day

137K 6.9K 108
                                    

Hari ini mereka melepas ku. Mereka memberi kepercayaan kepadamu untuk menuntun ku ke jalan yang lebih baik. Mulai hari ini akan selalu ku titip nama ku dalam setiap lantunan doa mu, dalam setiap baris kata mu, dalam setiap hembusan hidup mu.  Hari ini ingatlah aku sebagai pelengkap hidup mu. Hari ini, mohon terimalah namaku dalam dekapan kasih mu. Bersama menyempurnakan separuh agama.
Sekar Ajeng

Hari ini ku rebut engkau dari mereka, menjadi pendamping langkah hidup ku. Hari ini menjadi pemimpin hidup mu.

Hari ini ku ikrarkan janji suci pengikat jiwa ku dan jiwa mu. Hari ini ku sambut engkau dalam hidup ku, tegur aku jika salah, sentil aku jika lalai dan doakan aku jika khilaf. Mohon buatlah hatiku ikhlas menerimu dalam dekapan Ragaku. Bersama menyempurnakan separuh agama.
Denis Firmansyah

***

"Saya terima nikah dan kawinya Sekar Ajeng binti Herman Prajasa dengan mas kawin tersebut di bayar tunai" ucap seorang lelaki lancar tanpa jedah nafas dalam kalimatnya. Anggukan serta ucapan sah keluar bibir orang-orang di sekitarnya. Lelaki itu lalu menarik lembut tangannya yang sedari tadi di genggam oleh seorang lelaki tua di depannya, lelaki itu memandangnya takjup dengan mata berkaca-kaca.

"Tolong jaga sekar yah den, om percaya sama kamu" ucap lirih om herman yang kini telah menjadi mertuanya.
Denis mengangguk megiyakan kalimat bapak mertuanya itu sambil tersenyum.

Lantunan doa-doa Suci terucap,  harapan-harapan indah terukir menyongsong kehidupan baru. Banyak senyum yang tersungging, banyak air mata yang tertitih, suka cita menyelimuti ruang keluarga salah satu rumah mewah nan besar itu.

Di rumah itu di lain bilik, seorang wanita dengan paras menawan tengah mengucap doa dan dzikir. Balutan jibab putih lembut dengan mahkota mutiara di atasnya menambah kecantikannya. Baru saja dia 'culik' dari kuasa orang tuanya. Jangan tanya tentang air mata karena kini tisu pun tak mampu untuk membendung.

Dia menyimpan harapan besar kepada seorang lelaki yang kini telah resmi menjadi imamnya. Tentunya harapan kebahagian, dia ingin mendapatkan surga dengan berada di sisi lelaki itu.

Tak pernah terlintas di fikirannya jika lelaki yang dulu pernah menghancurkan mimpi-mimpinya kini mengucap janji suci meresmikan dia menjadi pendamping hidupnya.
Wanita itu terus menitikan air mata. Pernikahannya? seperti halnya  pernikahan-pernikahan lain, ketika ikrar terucapa maka bayangan membangun keluarga sakinah, mawaddah dan warahmah akan tertancap di hati kedua mempelai.  Sekalipun itu cuman harapan. mengingat dua insan yang menjadi 'lakon' utama pada hari ini adalah dua insan yang saling membenci yang entah masih adakah terselip cinta di hati mereka, tidak ada yang tau kecuali Sang Pemilik hati kemudian mereka sendiri.
Sekar kembali meraih tisu yang entah sudah berapa bungkus dia habiskan.

"Ajeng" seorang memanggilnya lembut, harista. Dia mengenal suaranya.

"Ris" sekar mendongak kepalanya melihat harista yang kini sudah berdiri di depannya sambil menangis, dia memakai dress abu-abu, terlihat begitu anggun menempel pada kulit putihnya.

"Ajeng, selamat ya" harista menyambar memeluk sahabatnya itu dia menangis tersedu sambil berucap dalam pelukan

"Ajeng, gue nggk tau harus bilang apa. Gue sebenarnya nggk mau ngasih ucapan selamat karna gue tau-" ucapannya tertahan saat sekar mengeratkan pelukan mereka tanda 'jangan lanjutin lagi kalimat itu'

Hijrah CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang