Author Pov
Mengingat dia akan kembali menemui Clara di acara keluarga nanti. Anka berencana akan melamar Clara. Ya, meskipun mungkin nanti adalah pertemuan pertama mereka setelah 15 tahun lamanya. Anka pasti tau, bahwa Clara mungkin akan menerima lamarannya. Tapi ada satu yang ia pikirkan. Apakah Clara telah memiliki kekasih? Atau bahkan Clara sudah menikah? Ahh... tidak mungkin. Joan dan Dea mengatakan bahwa Clara masih lajang. Entah itu benar atau tidak.
Anka mengamati sebuah cincin perak yang telah terbaris rapi di atas lemari kaca. Si pemilik toko setia menunggu Anka untuk memilih salah satu dari 10 Cincin terbaik di tokonya, ralat 10 cincin terbaik di kota ini.
"Nggg, saya pilih yang ini, pak." Ujar Anka sambil menunjuk sebuah Cicin sederhana dengan sebuah permata indah di tengahnya.
"Wah, pilihan yang bagus, Tuan. Cincinnya memang terlihat sederhana, tetapi harganya wah."
Ujar sang Pemilik toko."Ya, seperti yang akan memakainya." Ujar Anka.
Sang pemilik toko meletakkan Cincin itu dalam kotak Bludru berwarna biru gelap. Lalu, di berikan kepada Anka.
Drtt...drtt...
Anka merogoh sakunya, mengambil ponselnya.
"Halo?" Sapa Anka lesu.
"Ngg... bisakah kita bertemu?" Tanya suara disebrang dengan ragu
"Apa ada yang ingin kau minta lagi? Nyonya?" Tanya Anka dengan lesu.
"Sepertinya begitu, tapi bisakah kita bertemu? Di...."
"Baiklah, saya akan sampai 15 menit lagi." Ujar Anka sambil memasuki mobilnya.
Siapa yang menelpon? Siapa lagi kalau bukan si Wanita Angkuh yang selalu bikin Anka uring-uring karena permintaannya.
❄❄❄
"Nyonya?" Ujar Anka sambil menepuk pundak Wanita Angkuh itu.
"Silahkan duduk." Sahutnya datar.
Anka duduk dihadapan wanita itu.
"Queen." Sahut wanita dihadapannya. Anka menaikkan sebelah alisnya. "Namaku, Queen." lanjutnya. BINGO. Ini alasan kenapa wanita ini sering memerintah. Tentu saja, Queen, Ratu. Ini adalah perkenalan 'resmi' kami."Ehm... Baiklah, 'Queen'? Ada yang bisa saya bantu?" Tanya Anka sambil menekan nama wanita ini.
Queen, menatap Anka, lalu menghembuskan nafasnya. "Sebelumnya, saya minta maaf. Karena sudah merepotkanmu dengan Villa itu," ujar Queen.
Anka mengerutkan keningnya, tak mengerti maksud dari perkataan wanita di hadapannya. "Saya cuma... ummm saya mau berteman dengan anda. Apa boleh?" Tanya Queen. Oke, wanita ini memang kepalanya habis terbentur. Batin Anka.
"Maaf?" Tanya Anka yang meminta penjelasan di baliknya.
"Ehm... saya, dari kecil, tidak pernah memiliki seorang teman-" ujar Queen. Anka membenarkan ucapan wanita ini. Dengan sifat Queen, mungkin tak sedikit orang yang menjauhinya. Memerintah. Arogan. Sok Famous.
"Apa anda mau berteman dengan saya? Saya tau, pertemuan awal kita memang tidak enak." Lanjut gadis itu.
Anka berdehem sebelum memulai pembicaraannya, "Saya tidak mengerti kenapa anda ingin berteman dengan sa-"
"Ya, saya juga tak mengerti kenapa saya memilih anda untuk menjadi teman saya."Potong Queen
Anka menaikkan sebelah alisnya sambil bersidekap. Perubahan yang di tunjukkan wanita di hadapannya, membuatnya bingung. Ntah apa yang terjadi pada wanita ini.
![](https://img.wattpad.com/cover/58771805-288-k763135.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Confused
RomanceBingung? Itu lah yang dirasakan seorang gadis cantik ini, Clara. Dua orang pria datang untuk melamarnya. Pria pertama bernama Peter. Tidak sulit untuknya menerima lamaran Peter, sebenarnya. Mengingat mereka telah menjalin hubungan selama 5 tahun. ...