Ch. 12

149K 4.5K 297
                                    

Happy reading and sorry for any typo(s) ;)

** ** **

Mr. Styles menatapku dalam. Bibirnya tersungging, membentuk cengiran kecil. Aku dapat merasakan deru nafasnya menyisir kulit sensitifku. Terasa begitu hangat. Wangi mint dari mulutnya menimbulkan sensasi yang berbeda.

Tangan besarnya bergerak di atas pahaku, membentuk pola asbtrak. Aku menggigit bibir bawah, menahan diri untuk tidak mengeluarkan desahan-desahan menjijikkan.

"Katakan padaku kau menyukainya, Morgan." Ia berbisik. Kedua tangannya masih bermain disana, membuatku semakin tidak karuan. "Apa kau perlu aku ajari, hmmm?"

"No,"

"Jadi, kau sudah mahir dalam melakukannya?"

Skakmat. Aku berdiam diri, memilih untuk tidak menjawab pertanyaannya.

"Apakah kau masih perawan?"

Sial.

"Tidak,"

"Wow, kalau begitu kau bukan pemula? Itu berarti aku tidak perlu mengajarimu. Sekarang berdirilah dan gunakan mulut manismu itu untuk menjilat ereksiku."

Aku kembali mematung. Tidak, aku tidak dapat melakukannya. Skandal ini tidak bisa aku teruskan.

"Aku tidak mau." Ujarku pelan.

"Bukankah kita sudah sepakat sebelumnya? Aku akan memberimu nilai A, tapi kau harus memuaskanku."

"Ini tidak benar, Mr. Styles!" Pekikku.

Ia tergelak, menatapku tajam seolah-olah aku adalah buruannya. "Wrong choice, Morgan. Kau sudah menempatkan dirimu pada posisi yang salah."

Aku mencoba untuk berbicara, namun semuanya terasa sulit. Mungkin apa yang dia katakan benar, aku sudah menempatkan diriku pada posisi yang salah. Perjanjian bodoh itu mengharuskanku mengikuti semua aturan yang dibuatnya.

"Jadi, apa yang harus aku lakukan?" Mataku bergerak untuk menatapnya.

Ia menyeringai lebar, "bukankah aku sudah menginstruksimu tadi?"

Aku menarik nafas panjang, lalu membuangnya secara perlahan ke udara bebas. Hal pertama kali yang aku lakukan setelah itu adalah berlutut di hadapannya.

"Good girl." Ku dengar Ia bergumam. "Do it for me, yeah?"

Aku sempat terdiam untuk beberapa saat, namun detik selanjutnya aku langsung melepaskan ikat pinggang dan celana yang Ia kenakan. Lagi, aku mendengarnya terkekeh.

Begitu boxer abu-abu miliknya terlihat, aku kembali menelan ludah, memikirkan tentang hal yang akan terjadi selanjutnya.

"Kenapa kau membuang-buang waktumu, hmmm?" Ia mengoceh.

Hanya menjilat, bukan? Batinku.

Dengan segala keberanian yang aku miliki, aku segera melepaskan boxer itu. Mataku kini disuguhi oleh ereksinya yang sudah menegang.

Detik selanjutnya aku langsung menggenggam ereksinya di tanganku, membuat Mr. Styles mengerang dalam nikmat. Aku memainkan tanganku disana, sebelum akhirnya memasukkan miliknya ke dalam mulut, lalu melakukan tugasku.

"Fuck yes, seperti itu Morgan."

"Damn it! Daddy loves your lips."

"Hmmm...."

Aku menatapnya dari bawah saat Ia mengeluarkan kalimat-kalimat tadi. Kedua matanya terpejam, sementara tangannya terus-menerus menarik rambutku.

"Aku akan memberimu reward besok malam."

The Scandal [h.s]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang