My Happinnes Is ♡He♡ 8

1.6K 135 0
                                    

"gua tau kalo gua itu cantik, tapi bisa gak mandangnya gak kaya gitu" ucap (namakamu) dengan pedenya, tatapannya masih menatap ke arah iphonenya.

"Iyaa, gua tau kok kalo lo itu cantik, cantik banget malah, tapi.... setau gua orang cantik itu kaga jones loh" sindir iqbaal kepada (namakamu) yang kini mulai meletakan kembali iphonenya di atas meja yang dekat olehnya.

"Udah nyindirnya, nih yaa tiga hal yang harus lo tau kenapa gua NGEJOMBLO, pertama, cowok yang gua sayang belum nembak gua. kedua, gua masih pengen sendiri. Dan ketiga, lo mikir gak, kalo lo itu juga jones" ucap (namakamu) dengan penuh penekanan di kalimat ngejomblo.

"Oke gua yaa, ini alasan gua juga kenapa masih jomblo, hal pertama, gua mau mastiin kalo orang yang gua sayang juga sayang sama gua. Kedua, gua juga masih pengen sendiri. Dan ketiga, intinya kita sama-sama jones." Balas iqbaal mengikuti gaya bicara (namakamu).

"Da..."

Baru saja (namakamu) ingin membalas ucapan iqbaal, namun sudah ada seorang pria paruh baya dan satu orang wanita yang bersamanya berjalan kearah mereka berdua.

"Maaf, saya mengganggu, tapi saya mau memeriksa keadaan pasien" ucap pria paruh baya itu yang tak lain adalah dokter, dan dokter pun mulai memeriksa (namakamu), setelah memeriksa (namakamu) dokter itu tersenyum ke arah (namakamu) dan iqbaal.

"Gimana dok, keadaan pacar saya?" Pertanyaan iqbaal mampu membuat mata (namakamu) melotot ke arahnya, sementara dokter dan suster yang melihat itu hanya tersenyum.

"Keadaanya cukup bagus, dan pasien bisa di pindihkan di ruang rawat inap, yasudah kalo gitu saya permisi dulu yaa" ucapan dokter tersebut mendapat anggukan dari iqbaal dan juga (namakamu), dan kemudian dokter dan suater itu pergih meninggalkan mereka berdua.

"(NAMAKAMUUUUU...)" teriak dua orang gadis yang baru memasuki ruangan ini, kemudian kedua gadis itu langsung memeluk (namakamu).

"oyyyy, gua kaga bisa napas nehhh" ucapan (namakamu) mampu membuat kedua gadis itu melepaskan pelukannya dan memasang wajah tanpa dosa milik mereka.

"Lo bedua ngapain kesini" ucap iqbaal datar dan tanpa ekspresi.

"Yaelah tuh muka datar amat yaa, udah kek aspal" balas steffi

"Au lu baal, lah kita ke sini yaa mau liat sahabat kita" timpal salsha.

"Emng udah di bolehin?" Tanya balik iqbaal kepada kedua gadis itu, namun kedua gadis itu hanya menggeleng sambil tercengir lebar

"Terus kenapa kalian masuk?" Tanya iqbaal lagi.

"Kalo kita gak masuk yaa lo betah di sini, dan kemungkinan besar lo gak bakal keluar-keluar dari sini" Balas salsha dan steffi bebarengan.

"Serah lo lo pada deh yaa." Iqbaal berjalan ke arah pintu, moodnya saat ini sedang tidak bersahabat, dan saat ia ingib membuka pintunya tiba-tiba sebuah suara menghentikannya untuk berhenti membuka pintu.

"Mau kemana baal?" Tanya (namakamu).

"Gua mau bilang ke dokter kalo ada 2 penyusup yang masuk ke ruangan lo" ucapan iqbaal mampu membuat salsha dan steffi berlari ke arahnya.

"Lo jangan kek gitu dong baal, iya iya kita berdua keluar" cerocos salsha dan steffi bebarengan.

"Yaudah, silakan keluar" kini iqbaal membuka pintu ruangan itu dengan sedikit lebar, sementara salsha dan steffi yang melihat itu mereka menggeram kesal, lalu mereka berdua berjalan kearah luar ruangan, saat iqbaal ingin menutup pintunya kembali ia tersenyum meledek ke arah kedua gadis tersebut.

"Dan mending kalian berdua pulang, kasian orang tua kalian" setelah mengatakan itu iqbaal benar-benar menutup rapat pintunya.

"Rese lo yaa!!!" Teriak salsha dan steffi dari luar ruangan.

My happiness is °he° (IDR) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang