My Happiness Is He ♡28♡

2K 102 1
                                    


"ya bener ucapan lo zi.... gua minta maaf baal" ucap aldi, ia mengulurkan tangannya ke arah iqbaal yang di sambut jabatan serta pelukan sesama lelaki oleh iqbaal.

"Gua juga minta maaf al" kelima sahabat yang menyaksikan itu hanya bisa tersenyum melihatnya.

"Nah, gitu dong, sahabat itu harus akur" kiki merangkul pudak iqbaal dan juga aldi.

"Betul kata bang kiki, dan sekarang mending hari ini kita buat moment terindah untuk (namakamu)"

***

(Namakamu),zianra,caramala,mutiara,iqbaal,Aldi dan Kiki saat ini tengah berada di rooftop sekolah lama mereka, ke tujuh manusia itu sibuk tiduran sambil memandangi langit yang saat ini tengah dalam keadaan mendung, seolah bisa merasakan rasa sedih di hati ketujuh sahabat ini.

"Langit aja sedih liat lo mau ninggalin kita (Nam..)" gumam zianra pelan namun masih bisa di dengar oleh sahabat-sahabatnya yang lain.

"Iya betul kata zianra, langit sedih gara-gara tau lo mau ninggalin kita sahabat-sahabat lo ini, walaupun berat rasanya kita ngelepas lo, tapi keadaan yang emang nyuruh kita untuk ngelepasin lo sahabat gua satu-satunya yang paling manja,blak-blakan,gokil,bossy,cantik..."

"Bang Kiki, yang cantik di sini bukan (namakamu) doang gua zianra sama cara juga cantik kali" Kiki,Iqbaal,Aldi,(namakamu),zianra dan juga caramela terkekeh pelan saat mendengar apa yang terucap dari mulut mutiara.

"Ya intinya gak ada orang yang kaya (namakamu) di dunia ini" Kiki meneruskan ucapannya yang tadi sempat terpotong oleh mutiara.

"Yaelah bang Cuman ngomong (namakamu) tiada duanya kok make di panjang lebarin kaya gitu" cerocos Aldi.

"Ya kan biar rame" kiki tercengir lebar ke arah sahabat-sahabatnya itu walaupun keenam sahabat nya yang lain tidak bisa melihatnya karena posisi mereka yang berbaring dengan berbentuk lingkaran.

"Udah gak usah berantem, yang gua mau sekarang adalah kalian janji sama gua Kalo misalkan sahabat kalian yang cantik ini pergi kalian gak bakal jadi kaya langit itu" gumam (namakamu) ia menunjuk ke arah langit yang gelap karena mendung dan sekarang tengah menitikan air hujan, walaupun saat ini grimis tengah turun tapi ketujuh sahabat itu tetap mempertahankan posisi mereka sekarang ini, ketujuh manusia itu membiarkan wajah serta baju mereka terkena air hujan yang baru menjadi grimis.

"Lo apaan sih (Nam..), lo ngomong kaya gitu kaya seolah lo mau pergi jauh ninggalin kita untuk selamanya" ucap caramela yang kini sudah menitikan air matanya karena mendengar perkataan (namakamu) barusan.

"Mungkin aja setelah gua ke Seoul dan saat operasi tiba-tiba ada hal buruk yang menimpa gua dan untuk saat itu juga Tuhan ngambil gua dan..."

"STOP (NAM..)!!" Teriak iqbaal tiba-tiba yang dari tadi hanya bisa terdiam mendengar semuanya, pria itu bangkit dari rebahan nya yang diikuti oleh sahabat-sahabatnya yang lain, air dari langit yang tadinya grimis kini sudah sepenuhnya menjadi hujan yang cukup deras, namun ketujuh sahabat itu bukannya meneduh malah mereka terdiam di tempat mereka saat ini.

"Gua mohon jangan ngomong kaya gitu lagi, gua bener-bener gak sanggup kalau harus kehilangan orang yang gua cintai" gumam iqbaal parau disertai dengan turunnya air matanya yang mungkin tidak bisa di lihat karena air hujan yang mengguyur mereka dan lagi suaranya nyaris tak terdengar akibat hujan yang saat ini turun begitu lebatnya, pria itu lebih mendekatkan dirinya dengan (namakamu) dan dengan gerakan cepat iqbaal langsung memeluk (namakamu) dengan erat, sementara kelima sahabat-sahabatnya yang melihat hal itu juga ikut menitikan air mata walau air hujan tetap menutupi air mata mereka dan kelimanya saling pandang satu sama lain dan segera mendekatkan dirinya ke arah iqbaal dan (namakamu), lalu dengan gerakan cepat mereka juga ikut memeluk keduanya, (namakamu) yang merasa terharu oleh sahabat-sahabatnya itu menangis sesegukan dalam pelukan sahabat-sahabatnya itu.

My happiness is °he° (IDR) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang