My Happiness Is °He° 23

810 69 0
                                    

"yaudah tunggu apalagi, ayok kita ke mobil" suruh bastian.

"bentar bas, kalo banyak kaya gini harus ada 2 mobil, mobil gua sama mobil lo aja deh bas" jawab verrel.

"yaudah gua,zianra,bang kiki,sama cara, di mobil gua aja" Ucap bastian cepat.

"yaudah kalo gitu sisanya di mobil gua yaa" verrel menatap julian,aldi, dan mutiara secara bergantian, sementara ketiganya yang mendapat pertanyaan serta tatapan seperti itu hanya menggangguk setuju, lalu mereka semua pun berjalan ke arah tempat mobil bastian dan verrel terparkir, Dan setelah itu mereka semua segera menaiki mobil verrel dan juga bastian, lalu mobil pun melaju meninggalkan kawasan villa sekolahan verrel.

***

sepasang sahabat kini telah sibuk dengan aktifitas memasang sabuk pengaman di daerah pinggang mereka, saat sang pria sudah selesai memasang sabuk pengamannya, kini ia memandang gadis di sampingnya yaa mereka adalah iqbaal dan juga (namakamu).

"lo yakin (nam..) mau ngelakuin ini?" pertanyaan iqbaal membuat (namakamu) yang sudah selesai membantu sabuk pengamannya menoleh ke arahnya.

"yakin dong, ini tuh impian gua baal nurunin tebing dari ketinggian yang wow" (namakamu) mellihat ke arah bawah tebing yang ketinggiannya memang sangat dalam, iqbaal juga melakukan hal yang sama dengan (namakamu) namun, reaksinya berbeda, (namakamu) dengan pandangan kagum sementara iqbaal dengan pandangan takutnya, (namakamu) menoleh ke arah iqbaal dan saat melihat wajah ketakutan iqbaal tiba-tiba saja ia sangat ingin tertawa sekencang-kencangnya, namun sebisa mungkin ia tahan.

"lo siap baal?" tanya (namakamu) menggoda iqbaal.

"ahhh... Si..Siap dong" jawab iqbaal dengan nada terbata-bata.

"yakin lo siap? kayanya muka lo itu gak meyakinkan deh" iqbaal menoleh ke arah (namakamu) dengan wajah yang di buat setenang mungkin.

"siap dong, maksud lo muka gua muka pengecut gitu" balas iqbaal Masih menatap (namakamu) yang kini memandang lurus kedepan.

"hahahaha, gua gak bilang kaya gitu yaa baal, lo sendirikan tadi yang bilang" jawab (namakamu) santai, (namakamu) menolehkan wajahnya ke arah beberapa orang yang memang bertanggung jawab akan hal menantang seperti ini.

"pak, saya saya temen saya sudah siap buat nurunin tebing" ucapan (namakamu) membuat iqbaal menoleh ke arah yang sama dengan (namakamu).

"ahh sebentar neng biar saya dan teman-teman saya periksa dulu sabuk pengamannya" lalu pria paruh baya itu menyuruh teman-temannya agar memeriksa apakah sabuk pengamannya benar atau tidak, masalahnya jika tidak, keduanya bisa berbahaya.

"sudah" ucap teman-teman pria paruh baya tersebut, lalu kembali lagi ke tempat pria paruh baya tersebut.

"sekali lagi gua tanya, lo yakin (nam..) mau ngelakuin ini?" pertanyaan iqbaal barusan mendapat anggukan cepat dari (namakamu).

"apakah kalian berdua sudah siap?" tanya pria paruh baya itu.

"SIAP" jawab (namakamu) dengan semangat 45, namun tidak dengan Iqbaal.

"yasudah, mari kita mulai" pria paruh baya itu menuruni tebing terlebih dahulu di susul (namakamu), sementara iqbaal masih diam di tempat.

My happiness is °he° (IDR) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang