My Happiness Is ♡He♡ 26

852 80 0
                                    


"Verrel gua tau iqbaal di mana, sekarang anterin gua ke apartemannya iqbaal"

"Tapi (nam..)"

"Gak ada tapi-tapian, oke" (namakamu) segera menarik tangan verrel agar segera keluar dari kamarnya dan menuruni tangga.

"(nam..), gua kan ada janji sama yuki" protes verrel saat (namakamu) dan dirinya sudah berada di dalam mobil milik mereka berdua.

"Ya kan bisa di tunda lain kali rel, kalo misalkan lo gak mau nganterin gua, yaudah gua bawa mobil sendiri, keluar sanah" usir (namakamu), ia mendorong-dorong lengan verrel.

"Eh eh... iya (nam..) gua mau nganterin lo" (namakamu) tersenyum merekah.

"Nah gitu dong, yaudah ayo jalanin mobilnya" verrel mengangguk, ia pun langsung menancap gas mobilnya.

***

Iqbaal terbangun dari tidurnya karena bunyi bell serta ketukan pintu apartemannya yang berbunyi terus menerus, dalam hati ia mengumpat orang yang sudah membuat rusuh di luar apartemannya, dengan langkah gontai ia menuju kamar mandi untuk mencuci mukanya dan setelah mencuci mukanya, ia pun berjalan keluar kamarnya untuk membukakan pintu apartemannya, saat ia sudah berada di pintu apartemannya ia menggeram kesal karena pintu apartemannya terus menerus di ketuk dengan sangat kecang, saat ia ingin membuka pintunya, tiba-tiba suara yang begitu familiar terdengar dengan jelas di telinganya, sehingga membuatnya mengurungkan niatnya.

"Iqbaal, buka pintunya, gua tau lo ada di dalem" ya sekarang iqbaal yakin, pasti itu adalah teriakan dari (namakamu), orang yang sehari ini sangat ia rindukan.

"(Nam..) lo jangan berisik dong, nanti ngeganggu penghuni aparteman yang lain, lo tau kode masuk ke aparteman iqbaal gak?" Kini iqbaal yakin bahwa itu adalah suara verrel, ya pasti (namakamu) ke apartemannya bersama verrel.

"oh iya gua tau, kenapa lo gak bilang dari tadi sih rel"

"Ya abisnya lo grasak grusuk gak jelas dari tadi" iqbaal hanya mendengar perbincangan kakak beradik itu hanya sampai situ saja setelahnya ia tidak mendengar suara lagi.

'Clek'

'Bruk'

"Iqbaal!, gua kangen sama lo" kini tubuh mungil milik (namakamu) sudah memeluk tubuh iqbaal yang masih terdiam mematung di posisinya saat ini.

"(Namakamu)" lirih iqbaal dengan suara yang begitu pelan, namun masih bisa di dengar oleh (namakamu).

"Ya baal" (namakamu) sedikit mendongakan kepalanya ke arah iqbaal tanpa mau melepaskan pelukannya terhadap iqbaal, sebelumnya (namakamu) menghapus air matanya terlebih dahulu, iqbaal yang melihat itu tidak bisa berbuat apa-apa, ia tidak ingin membuat (namakamu) menderita akibatnya, jadi ia sudah memutuskan untuk menjauhi (namakamu), walaupun berat rasanya, namun ia harus mrlakukan itu, lagi pula ini demi (namakamu).

"Gu...gua mohon, lo huftt..." sebelum melanjutkan ucapannya, iqbaal menarik nafas sebanyak-banyaknya terlebih dahulu, sementara (namakamu) dan verrel menunggu ucapan iqbaal selanjutnya.

"Jauhin gua (nam..)" mata (namakamu) dan verrel membulat saat mendengar ucapan iqbaal barusan, dan dengan refleks (namakamu) langsung melepaskan pelukannya terhadap iqbaal.

"L..lo bercanda kan ba..al, lo gak mungkin nyuruh gua buat jauhin lo kan?" Terlihat saat mengatakan ini mata (namakamu) sudah berkaca-kaca, sehingga sekali saja ia berkedip, pasti air matanya sudah turun membasahi pipinya, begitu pula dengan iqbaal, terlihat matanya sudah memerah akibat menahan air matanya.

"Gak (nam..), gua gak bercanda, gua mohon mulai sekarang lo jauhin gua, gua udah bener-bener muak sama sikap lo yang sok polos,manja dan bossy" (namakamu) melihat sorot mata iqbaal yang tajam, ya kalau iqbaal sudah seperti ini maka perkataan iqbaal barusan adalah serius, dan hal itu membuat air mata (namakamu) lolos terjatuh dari pelupuk matanya.

My happiness is °he° (IDR) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang