"Iyah mah, tunggu dila lagi di loby" dengan langkah yang terburu buru.
"Yaudah cepet, jangan lupa buah buahannya!"
"Iyah mah, udah dulu ya" aku memutuskan sambungan telepon dengan mamah.
"Mamah ngapain sih pake segala suruh beli buah,bawain baju kak widia pula kan ribet kenapa gak nyuruh suaminya sih"gerutuku sambil menyusuri lorong rumah sakit untuk menuju kamar kak widia.
Brukk
"Oh ya ampun, maaf ya gue gak sengaja soalnya gak fokus jalan " ucapku setelah menabrak seseorang lalu merunduk memunguti barang bawaanku yang berceceran.
Setelah selesai memunguti barang bawaanku yang jatuh tadi lalu mengambil buku milik seseorang yang tak sengaja tertabrak tadi.
"Ini buku lo ya?" Ucapku sembari memberikan buku itu. "Maaf ya"
"Gak papa"hanya sebuah jawaban datar.
Tampan sih,tapi dingin, dan..... uhh dila malah mikirin kekurangan orang lain. Batinku.
Dengan reflek tanganku menepuk jidat"Aduh udah telat nih,duluan ya" seraya pergi meninggalkan lelaki tadi.
Setelah keluar dari lif dengan segera kaki ini menuju kamar tante widia.
"Assalamualaikum "
"Walaikumsalam. Lama banget sih, katanya tadi lagi di loby " seru mamah yang terlihat sudah bete.
"Aduh mamah, Baru aja nyampe udah kena omel. Tadi dila emang lagi di loby, cuma ada gangguan dikit"jawabku.
"Yaudah mba gak apa-apa kasian dila baru datang udah di omel " seperti biasa kak widia memang selalu membela.
"Tuh mah kak widi juga gak marah" seraya berjalan ke arah tante widia dan duduk di sebelah bangkarnya "kakak gimana kabarnya, udah agak baikan?"
"Udah lumayan kok" jawab widi dengan senyum.
"Kamu tuh kebiasaan manggil tante widia pake kakak!" .
"Lahh kan kak widi masih muda mah, baru nikah, masa mau di panggil tante sih? kan gak banget ya kan kak?" aku mengedipkan sebelah mata pada kak widi dan kak widi hanya membalas dengan senyuman.
"Terserah deh, ngelawan mulu kerjaannya "jawab mamah.
"Iya iya mamah maafin dila yah" bujuknya, dengan nada manja.
Mereka berdua tertawa.melihat expresiku yang menirukan anak kecil.Setelah cukup lama di rumah sakit mamah menyuruhku untuk pulang agar tidak kelelahan untuk sekolah besok.
"Dil pulang aja, mamah mau nemenin tante widi, kamu kan besok sekolah"
"Emang kak bagas lagi di mana sih?" Tanyaku.
"Lagi di luar kota dil"Jawab kak widi.
"Loh istri lagi sakit kok gak pulang? " jawabku jutek.
"Kakak sengaja gak ngasih tau bagas, takut ngeganggu kerjaannya " jawab kak widi.
"Yaudah sana pulang tante widi harus istirahat "titah mamah.
"Ihh mamah mah ngusir, yaudah Dila pulang dulu ya assalamualaikum " aku keluar dari kamar kak widi dan berjalan santai menuju pintu keluar rumah sakit.
Tiba tiba tanganku di cekal oleh seseorang "Ehhh" saat melihat ke arah lengannya dan melihat orang yang memegangi lenganku."Kak bagas!"
"Lo tau kalo widia masuk rumah sakit dan lo gak kasih tau gue!" Ucap bagas dengan nada penekanan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ketika Tuhan Kita Berbeda [TAMAT]
RomanceSebuah rasa memang tak tentu harus jatuh pada siapa, kapan dan bagaimana karena itu sebuah naluri alami manusia, namun bagaimana jika rasa itu datang pada hal yang tak bisa kita miliki dan harus mengorbankan kepercayaan untuk bisa bersama? Ataukah m...