My CEO Husband [COMPLETED]

Part 7

Setelah membeli gaunnya, aku dan ayah diajak makan oleh Boyd di salah satu restoran high-classnya. Tapi, aku menolak, "Bajuku kumal!! Masa disuruh makan di tempat kayak gitu, sih??" alasanku.

Boyd hanya tersenyum, "Kalau begitu, tidak apa-apakan, kalau bajumu itu bagus?" katanya, "I...iya!! Gak papa! Eh, tapi ayah juga harus bagus!!" kataku. Entah kenapa, aku sama sekali gak mikir kalau Boyd, sehabis bilang gitu, langsung ngajak aku shopping.

aku dan ayah langsung dibeliin baju bagus!! Aku dibeliin dress yang memang dari dulu aku mau (walaupun Boyd maksa aku beli yang lebih mahal) dan ayah dibeliin jas baru. Memang, aku gak pernah ngerasa enak kalau Boyd beli-beliin barang kayak gini.

Tapi, mau gimana lagi? Boydnya juga maksa....

Aku dan ayah berjalan masuk sambil deg-degan. Memang dia pernah mengajakku ke tempat yang fancy, tapi ini jauh terlihat lebih mahal. Aku dan ayah hanya bisa mangap pas liat tempatnya dari dalem.

Gila!!! Keren banget! Tapi, gak boleh norak dong. Aku sama Boyd jalan di depan, sementara ayah di belakang. Kita duduk di lantai atas, dikelilingi gorden biru muda yang lembut.

Pertama, Boyd memesan anggur. Lalu, aku dan ayah dipersilahkan memilih makanan. Tapi masalahnya, semuanya itu bahasa Prancis, mana kita ngerti!!

"Anu, Boyd...psssst!!" bisikku, "Apa, sayang?" tanya Boyd, "Kita gak bisa bacaaaaa," bisikku lagi. Boyd hanya ketawa dan memesan makanan juga.

Kita bertiga sambil menunggu mengobrol banyak. Paling banyak itu ayah, yang membicarakan hal-hal memalukan yang kulakukan dulu. "Tau gak? Dulu, si Leyna pernah pas kelas 5, roknya melorot, pas dia lagi jadi pemimpin upacara!!" katanya dengan senang.

"Untungnya, dia make boxer di bawahnya, jadi gak keliatan itunya," lanjutnya. Boyd yang mendengar gak tau mau kasih ekspresi apa, dan hanya senyum secara awkward, dan aku hanya membenamkan muka di meja saking malunya.

Si pelayan memecah keheningan dengan membawa makanan kita. Aku spontan langsung foto-foto, dan Boyd hanya melihatku sambil tersenyum.

"Ma...makasih ya Boyd," kataku. Boyd yang kaget karena tiba-tiba aku berterimakasih, nanya, "Buat apa?" "Buat...semuanya! Bertemu denganku, menangkap hatiku, beliin aku gaun, membuatku merasa...senang, setelah bertahun-tahun," jawabku.

Boyd lalu mendekati bibirnya dengan bibirku. Ciuman yang begitu hangat, penuh cinta. Aku sebenarnya masih mau terus, tapi, "Ehm!" ayahku "batuk" biar kita berhenti.

Kita ketawa kecil, dan makan dengan lahap.