Part 22

24.1K 828 4
                                    

-Boyd's POV-

Setelah beberapa minggu di rumah sakit, Leyna akhirnya dipersilahkan dokternya untuk pergi. Tentu saja, akulah yang menjemputnya.

"Gimana kata dokternya?" tanyaku segera setelah aku menghampirinya, "Ya..aku harus hati-hati, ada banyak makanan tapi yang gak boleh aku makan, kayak kambing, gitu," jawabnya sambil menghela nafas.

"Ya udah, yuk, kita pulang," kataku. Leyna mengangguk, dan masuk ke mobil. Dalam perjalanan, yang ada hanya keheningan. Leyna hanya melihat ke luar jendela sambil memegang perutnya. Sekarang, aku gak bisa baca pikirannya.

-Boyd's POV End-

Selama perjalanan, aku hanya melihat ke luar jendela dan sangat, sangat, sangat bersyukur kalau Mitsu masih ada, dan masih hidup. Dokter bilang aku harus hati-hati dengan konsumsiku, kalau aku ingin Mitsu tetap hidup.

Dan itu memang banyak banget. Daging olahan, Chinese Food, apapun yang mengandung banyak gula dan lemak, bahkan, aku gak boleh terlalu banyak makan saus tomat!

Setelah pulang, aku langsung mengambil kertas dan menulis makanan-makanan yang aku gak boleh makan. Lalu, aku menempelnya di dinding dapur.

"Kita gak boleh lupa ini!" kataku sambil memukul-mukul kertas yang baru saja kupasang, "Tentu saja," kata Boyd sambil merangkulku. "Ayo, Leyna. Kita besarkan anak ini bareng," kata Boyd lagi. Aku tersenyum dan mengangguk.

Setelah itu, hari berlangsung seperti biasa. Bedanya ya, aku lebih hati-hati dalam apapun. Makan, minum, bahkan kalau aku mulai pusing aku langsung duduk. Boyd mengerti, dan lebih jarang mengajakku kemana-mana.

Akhirnya, sudah 9 bulan aku hamil. Bentar lagi, aku akan melahirkan. Sebelumnya, Mitsu di check sama dokternya lagi. Dokter lalu memberi tahu kalau Mitsu sekarang sehat, semua anggota tubuhnya sudah ada dan berfungi dengan baik.

Dan, kalau kita sekarang tinggal nunggu aja. Karena dalam waktu dekat, aku akan melahirkan.

Hari itu hari Minggu. Boyd lagi libur, karena itu hari perusahaan dia dibangun. Ternyata, perusahaan itu baru 3 tahun, loh! Hari itu 6 April.

Aku dan Boyd lagi bersantai, menonton film horor kesukaanku, Poltergeist (Jangan tanya Author adegan yang paling disuka apa, Author gk suka nonton horor lol). Tiba-tiba, aku merasa perutku sakit banget.

"B.. Boyd... perutku... sak..." kataku gagap. Boyd langsung mengerti dan mengangkatku, bridal style. "Kita berangkat ke RS, sekarang!!" katanya.

Dengan hati-hati, Boyd mengeluarkanku, menaruhku di mobilnya, mengunci rumahnya, dan kitapun berangkat ke rumah sakit terdekat.

Lalu Boyd cepat-cepat mendaftarkanku ke UGD, dan ternyata benar. Aku mau melahirkan. Dokter memuji Boyd akan pikirannya yang cepat, jadi aku bisa ditangani secepatnya.

-Boyd's POV- 

Setelah melihat Leyna masuk ke ruang UGD, aku lalu disuruh memakai baju khusus kalau ingin menemaninya. Tentu saja, aku langsung bilang iya.

 Lalu, aku dipakaikan bajunya itu dan masuk ke ruangannya. Aku melihat Leyna sedang bersiap untuk mendorong Mitsu keluar. Dia melihatku dan mukanya agak panik.

Aku memegang tangannya, "Gak apa-apa, Leyna. Aku ada disini," kataku mencoba menenangkannya. Dia mengangguk dan tersenyum, "Ktia berjuang bareng, ya," katanya.

Akhirnya, proses melahirkan dimulai. Dokter langsung menyuruh Leyna bernafas dan mendorong terus dan menerus. Aku hanya bisa menggenggam tangannya yang semakin lama semakin keras.

Leyna berteriak kesakitan, dia sampai menangis. Aku juga lama-lama gak tahan dan mulai meneteskan air mata. "Leyna... kamu kerjanya lagi bagus banget, terusin, sayang," kataku sambil mengelus-elus dahinya, sekalian ngelap keringatnya.

Dia tersenyum sebentar, tapi lalu air matanya mulai menetes lagi. Aku bertanya sebentar ke perawatnya, "Ini udah berapa jam, mbak?" "Kira-kira sejam, pak," jawabnya. Akupun kaget.

Ternyata, baru sejam? Bahkan aku kira udah minimal 3 jam. Aku melihatnya kesakitan. "Mitsu, cepatlah keluar," kataku. Dan tiba-tiba, aku mendengar tangisan.

Leyna saking capeknya, hanya bisa tersenyum sebentar dan langsung pingsan. Dokternya lalu memotong tali pusar Mitsu dan memberikannya ke aku. "Selamat, pak. Dia cowok."

Aku senangnya bukan main. Melihat Leyna pingsan, Mitsu langsung meminta ditaruh di atas Leyna, "Mama lagi capek, sayang," kataku mengelusnya. Lalu, dia tertidur.

"Hidungnya mirip ibunya, pak," kata salah satu perawatnya, "Iya, tapi matanya mirip banget sama bapak. Alisnya juga," kata yang lain. "Haha, intinya dia pasti nanti bakalan jadi anak yang cakep, pak," kata dokternya.

Aku mengangguk dan memberikan Mitsu ke perawatnya. Beberapa jam kemudian, Leyna bangun. Dia masih setengah tidur, matanya keliatan capek banget.

"Mitsu gimana?" tanyanya. Aku tersenyum, "Sehat dan cakep," jawabku. Dia tersenyum lesu dan tertidur lagi. Lalu, perawatnya masuk.

"Anu, kira-kira Leyna sampai kapan ya kayak gini? Dan, kapan Mitsu bisa dia pegang?" tanyaku. Dia menaruh gelas berisi air putih dan menjawabku, "Selama yang ibu perlukan, pak. Tapi, kayaknya bentar lagi deh."

Aku mengangguk dan menunggunya. Lalu, aku merasa lapar. Akupun ke bawah untuk beli makan. Setelah selesai, tiba-tiba perawatnya memanggilku. "Pak...Boyd Kirt? Istrinya sudah bagun," panggilnya.

Aku langsung lari ke atas, tapi dimarahi oleh perawatnya dan disuruh santai saja. Aku hanya menggaruk kepalaku dan berjalan cepat. 

Masuk ke kamarnya, aku melihatnya sedang memegang Mitsu dan tersenyum manis. "Kata perawat-perawatnya, hidungnya mirip kamu, mata sama alis mirip aku," kataku sambil masuk. Dia hanya tertawa kecil.

"Yah, kok aku lebih dikit?" katanya. Aku lalu duduk disampingnya dan mengelus kepala Mitsu. "Gimana Boyd?" kata Leyna tiba-tiba. "Gimana apanya?" "Gimana perasaanmu melihat anak pertamamu?"

"Anak pertama kita," kataku menegaskan, "Ya, aku senang lah, pasti. Dan aku janji di hadapan kamu dan Mitsu sekarang, kalau aku akan menjaga kalian berdua, sampai.. gak, bahkan sehabis aku menghembuskan nafas terakhir," lanjutku.

Mitsu lalu tersenyum, dan aku langsung bergetar senang. "D..dia senyum! Leyna! Dia senyum!!" "Iya, Boyd. Dia pasti senang mendengar janjimu. Nah loh, kamu sekarang harus nepatin loh, ya."

Aku tertawa, "Pasti, dong," kataku sambil mencium Leyna.

My CEO Husband [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang