Part 27

19.9K 709 7
                                    

Suasana menjadi tegang sehabis nenek menamparku, dan memanggilku anak kecil. Dia menatapiku dengan matanya yang tajam, dan ayah hanya bisa diam.

"M..mari kita duduk dulu!" kata Boyd memecahkan keheningannya, tapi dengan sedikit nada takut di perkataannya itu. Kita berempat akhirnya duduk, dan nenek duduknya agak ogah-ogahan.

Lagi-lagi, keheningan memenuhi ruangan. Boyd yang duduk di sebelahku keliatannya panik harus ngapain. Tapi, mataku lebih terfokuskan ke 2 orang di depanku.

"Kamu ngerti gak sih, kenapa kita itu sembunyiin fakta kalo Saskiya itu masih hidup dari kamu?" kata nenek dengan nada agak mengancam. Aku diam sebentar, "Karena ingin melindungiku, yang aku gak mau," gumamku di terakhirnya.

"Bukan," lanjut nenek. Aku agak kaget. Bukan untuk melindungiku? "Jadi buat apa? Buat apa kalian nyakitin aku selama 3 tahun ini, padahal kalo kalian kasih tau dari dulu, aku gak bakal semarah ini," kataku, gak ngeliat ke nenek lagi.

"Coba, kalo kamu tau, terus tiba-tiba kamu diculik, dan penculikmu itu menghipnotismu, kamu bisa ajakan membeberkan semuanya?" kata nenek. Aku ketawa sedikit.

"Haha, iya kali ad..." perkataanku berhenti pas aku liat muka nenek yang sangat, sangat serius. "Tunggu, itu beneran pernah," "Ibumu dulu pernah digituin, dan ayahmu mengalami kerugian besar-besaran."

Aku lagi-lagi kaget. Jadi, mereka gak ngasih tau bukan buat ngelindungin aku, tapi buat ngelindungin kerja ayah? Selama ini? Aku mengencangkan genggaman tanganku, berusaha buat tetap tenang. Sebenarnya, aku udah siap meledak.

"K.. Kalo gitu, kenapa ngasih tau sekarang?" tanya Boyd sambil memegang tanganku. Aku melihatnya, memasang muka serius. Aku lalu menghela nafas dan menunggu jawaban nenek, atau ayah.

Tiba-tiba ayah menunjuk Boyd. Boyd keliatannya bingung banget dan menunjuk dirinya sendiri, "Maaf Pak, aku?" tanyanya dengan nada bingung. Ayah mengangguk.

"Dulu, aku gak bisa apa-apa, karena mereka punya berbagai macam rahasiaku diluar kerja, jadi aku mau melakukan apapun mereka akan dengan mudah menghentikanku," katanya. "Kalo mereka punya rahasia ayah, ngapain nanya ibu?" tanyaku.

"Rahasia yang mereka punya cuman yang diluar kerja. Itu juga sebagian alasan kenapa aku masih bisa kerja. Tapi, hal-hal pribadi yang mereka punya, membuatku gak bisa bergerak buat ngelindungin kamu dan pastinya, Saskiya," kata ayah dengan muka agak bersalah.

"Nah, mereka nanya ibumu biar bisa akhirnya, ngehancurin karir ayah juga," lanjutnya. Aku menghabiskan beberapa menit biar semuanya menyerap ke otakku.

"Aku ngerti. Baik, aku gak bakal marah lagi. Aku minta maaf, nek, ayah, Boyd juga, karena udah marah-marah kayak tadi," kataku. Nenek dan ayah tersenyum. Boyd lalu merangkulku, mungkin dia bangga sama aku.

"Dan Boyd, disinilah dimana kamu harus maju. Aku minta kamu lindungin Leyna dan Mitsu. Aku yakin, di hidup pribadi dan kerjamu gak ada apa-apa yang bisa membuatmu kena kasus pemerasan kayak aku dulu," kata ayah yakin.

Boyd diam saja, hanya mengangguk. Tapi aku bisa melihat dari tingkah lakunya, kalau apa yang ayah bilang tentang "Gak ada apa-apa" itu salah besar. Mukanya penuh dengan rasa bersalah!

Tapi aku diam aja. Setelah itu, kita berempat mengobrol hingga puas. Boyd lagi libur, jadi dia juga bisa tenang saja di rumah. Berjam-jam kemudian, ayah dan nenek akhirnya pulang. Aku dan Boyd lalu keluar buat makan malam.

Dia mengajakku ke restoran yang dia ajakin aku dulu pertama kali. Aku masih inget kejadiannya kayak baru kemarin. Aku masih ogah-ogahan ngikutin dia, terus disini aku ngeliat senyum dia yang manis buat pertama kalinya.

Tentu, Mitsu juga ikut. Kita bertiga duduk (Mitsu dikasih kursi bayi) dan memesan makanan. Selama menunggu,  aku secara gak sadar ngeliatin Boyd terus, sambil mikirin apa yang dia sembunyiin.

"Kalo mau nanya, tanya aja, jangan melototin aku, dong," kata Boyd melihatku sambil ketawa sedikit. Aku sadar apa yang daritadi aku lakuin dan menghela nafas.

"Boyd, apa yang kamu sembunyiin?" tanyaku frontal. Boyd keliatan agak kaget, tapi lalu tersenyum lagi. "Maksudmu apa? Aku gak nyembunyiin apa-apa, kok," jawabnya sambil tersenyum.

Tapi, aku tetap menatapnya. Terus-terusan, sampai makanannya datang. Kita makan, lalu pulang. Dan selama perjalanan, aku tetap menatapnya. Sampai di rumah, Boyd akhirnya menyerah.

"Baiklah, baiklah! Aku bakalan kasih tau, tapi janji, jangan pernah kasih tau ke siapa-siapa!" katanya, mengikutiku ke tempatnya Mitsu. Aku tersenyum, menaruh Mitsu, dan kita ke kamar kita sendiri.

Kita duduk di 1 sisi kasur, dan dia mulai bercerita. "Kita mulai dari hidup pribadiku aja, ya. Aku langsung aja. Selain Bianca, ada macam-macam cewek yang udah aku kencanin. Dan akhirnya semuanya sama, aku langsung aja tinggalin mereka."

"Sehabis aku tinggalin aku juga gak kontak sama sekali. Bisa aja mereka datang dan melakukan sesuatu. Kalo kerja sih..." dia tiba-tiba berhenti. Dia melihatku dan memasang puppy dog eyes taukan? Kalo ada anjing minta makan, liat mukanya.

Aku sadar itu dia minta aku berhenti. "Huft, okay, kita berhenti dulu malem ini," kataku sambil menarik selimut dan berbaring. Boyd terlihat senang, dan kita tidur malam itu.

Tapi itu membuatku makin penasaran. Saking penasarannya, sampai aku gak bisa tidur sama sekali! Apa sih yang Boyd sembunyiin dari aku tentang kerja? Dan, kenapa... kenapa semuanya punya rahasia yang gak bisa dikasih tau ke aku?

Aku berusaha melarutkan kesedihanku dengan tidur di kasur terus-terusan keesokan harinya (kecuali buat ngurusin Mitsu). Selama itu, aku menebak rahasianya Boyd itu.

-------------------------------------------------------------------------------------------------------

HEY GUYS!!!

Gimana ya... Kesenangan Author berkat kalian.... gak ada kata yang bisa menggambarkannya!

100K!! What?! 

Padahal pertama kali Author bikin ini iseng aja, akhirnya jadi serius banget, ya!

Makasih banget banget ke kalian semua, setiap views (bahkan kalo kalian Silent Readers) itu ngebuatin Autho makin semangat bikin chapter baru. Makasih!!

Author nerima semua kritik, dan meminta kalian ngasih kritik biar pengalaman membaca kalian juga makin enjoyable.

Sekali lagi, makasih banget ya, readers sekalian!

My CEO Husband [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang