Part 12

42K 1K 11
                                    

Kita berdua ingin honeymoon di Swedia rencananya 2 minggu. Tapi, bahkan di hari pertama datangpun, udah ada orang yang membenciku disini. Bianca Everblue. Dan sekarang, aku bingung harus melakukan apa.

Malam itu di kasur, "Kenapa kamu khawatir, Leyna?" tanya Boyd tiba-tiba, "E...eh? Aku gak khawatir, kok," jawabku kaget, "Iya! Kamu khawatir! Itu sudah tertulis di wajahmu, sayang," kata Boyd sambil menunjuk mukaku.

Aku langsung panik dan menutup mukaku, "Kenapa kamu khawatir?" tanya Boyd lagi, "Ah, enggak apa-apa. A...aku... emm... bingung besok pingin ngapain aja!! Iya, itu!!" jawabku mencoba menutupi. Tapi, Boyd yang percaya sekali denganku, langsung menghela nafas lega.

"Oh, begitu. Gak usah khawatir, pas aku ketemu Bianca tadi, dia mau ngajak aku jalan-jalan keliling Stockholm. Setelah aku bilang aku punya orang lain yang ikut kesini, dia juga langsung nyuruh aku ngajak kamu juga. Tentu, aku maunya kamu jadi surprise buat dia," jawabnya senang.

Ah, nama itu muncul lagi. Bianca. Tunggu, apa itu berarti, "Berarti, Bianca bakal ikut kita jalan-jalan selama di sini, dong," kataku, "Iya, kan lumayan, bisa dikasih tur dari bestie kamu, kan?" kata Boyd sambil merangkulku, "Eh, iya... ehehe..." ucapku khawatir.

Lalu, aku dan Boyd langsung tidur karena kita berdua capek. Boyd capek karena memang seharian belum tidur, dan aku capek karena drama yang diberikan Bianca. Tapi, saat Boyd sudah tertidur pulas, aku berdiri, dan ke balkon.

'Bianca cantik sekali. Dan, dia ada benernya tadi. Kenapa ya, Boyd dulu gak nikah sama Bianca aja? Kenapa dia gak tetap di Swedia, menikah dengan orang yang mengerti apa yang dia lakukan, bisa mensupportnya, dan hidup bahagia disini? Kenapa dia balik ke Indonesia untuk menikahiku?' gumamku di malam itu.

Tiba-tiba, aku merasakan angin malam menusukku saking dinginnya. Aku menyelimuti diriku dengan mantelku dan masuk lagi. Lalu, aku melihat laptopnya Boyd masih nyala, "Ceroboh banget..." kataku sambil berjalan dan saat aku mau mematikannya....

Aku agak penasaran, jadi aku melihat isinya. Tapi, aku melihat statistik-statistik dan tulisan-tulisan yang aku gak mengerti sama sekali. Akupun capek, dan menutupnya. Lalu akupun melihat folder dia bertuliskan "Sweden".

Akupun meng-klik foldernya dan yang tampil adalah foto-foto. Tentu, aku langsung meng-klik foto itu juga. Yang aku lihat adalah Boyd 5 tahun yang lalu. Di rapat, sedang berjabat tangan dengan orang-orang. Lagi di hotel dengan Bianca.

....

Tunggu, back dikit!! Di hotel dengan Bianca? OMG bener lagi! Dan Bianca disini cantik banget dengan baju bermotifnya (Gambar di atas)!! Ini mereka ngapain di hotel? Itu juga keliatannya udah pagi. Apa Bianca nginep? A..a..apa?!!!

Huft... udah, aku capek. Aku tanyain ini ke Boyd besok pagi aja. Aku gak mau berasumsi yang bisa bikin aku negative thinking dulu. Akupun matiin laptopnya dan bergegas ke tempat tidur dan berbaring saja.

Tapi, aku sama sekali gak bisa tidur karena memikirkan 1 foto itu saja.

Keesokan harinya, Boyd 'membangunkanku' sambil tersenyum, "Pagi sayang, tidurnya nyenyak?" tanyanya. Yang pertama kali muncul di pikiranku adalah, 'Apa pria ini pernah tidur dengan Bianca?' tapi, aku gak bilang itu ke Boyd. Yang keluar dari mulutku adalah, "Enggak. Aku mimpi buruk."

"Hah? Mimpi buruk?! Kenapa gak bangunin aku? Aku pasti bakalan meluk kamu sampai kamu tertidur lagi..." kata Boyd dengan muka yang cemas dan agak sedih, "Kamu udah tertidur pulas, aku enggan bangunin kamu," kataku mencoba agar tidak membuat Boyd sedih.

"Huh...Ya udah, ayo bangun, mandi, dan ganti baju! Bianca bakalan datang bentar lagi!" kata Boyd senang, "Iya, iya..." gumamku sambil berdiri dan mengambil handuk.

Sambil menungguku, aku bisa mendengar Boyd mengetik lagi dengan laptopnya, "Boyd..." kataku dari kamar mandi, "Apa?" tanya dia balik, "Kalau kamu sibuk dengan kantor, kenapa kamu mau ikut honeymoon? Kan kita bisa honeymoon lain kali kalau kamu ga sibuk..." tanyaku.

Untuk sesaat Boyd diam. Lalu, dia bilang, "Aku itu gak pernah gak sibuk. Namanya juga CEO, jadi aku mau sesantai apapun pasti masih ada pekerjaan yang harus kukerjakan saat itu juga. Kalau kamu mau honeymoon pas aku lagi gak sibuk, kita gak bakal honeymoon selama-lamanya."

Lalu, akupun keluar dari kamar mandi dan mengenakan jaket kulit dan jeans ketat, serta flat-shoesku, "Ya udah, tapi jangan kecapekan ya sayang," kataku sambil mencium Boyd di pipi saat dia mengerjakan tugasnya itu, "Pasti, sayang," balas Boyd.

Mesra-mesra gini, tiba-tiba ada ketokan di pintu kita, "Boyd? Ini aku, Bianca," dengarku. Bahkan dia gak mau manggil namaku, ya, "Oh iya! Kita udah siap kok!" kataku sambil membuka pintu. Aku smirk dan mukaku seperti, 'Surprise, mothafucka'.

Bianca sama sekali gak senang, dan langsung menerobosku dan berjalan ke Boyd, "Oh my god, Boyd! You're still working?" kata Bianca berlagak lucu, "Yes, I have to do this now...." jawab Boyd, "Ah, kasian! Harus kerja, tapi ditarik-tarik sama istrinya buat honeymoon," kata Bianca sambil melihat ke arahku, smirking balik.

"Enggak apa-apa. Lagian, aku kok yang mau honeymoon. Leyna sih, bilang iya-iya aja! Aku juga senang bisa menghabiskan waktu dengan istriku," kata Boyd sambil mematikan laptop dan mencium dahiku. Aku bisa melihat amarah di muka Bianca, walau dia menjawab, "Aww, how sweet!" sambil tersenyum dan masih berlagak lucu.

Kitapun mulai berjalan-jalan mengelilingin Stockholm. Seberapapun aku benci dengan Bianca, dia bener-bener tur-guide yang hebat. Dia mengetahui semua sejarah di tempat-tempat Stockholm. Contoh, tau gak kalau The Royal National City Park di Stockholm ini adalah taman kota nasional pertama di dunia?

Pokoknya, kita itu jalan berkeliling Riddarholmen dan ke Riddarhuset. Namanya aneh, ya! Tapi tempatnya bagus banget! 

Lalu, kitapun makan malam di Djuret, tempat dekat Riddarholmen. Menunya fokus ke daging-daging, dan aku gak khawatir, soalnya aku susah naik berat badannya dari dulu. Beda dengan Bianca, dia hanya makan salad saja.

"Apa kamu gak akan gendut makan sebanyak itu? (Pig)" aku dengar Bianca berkata dengan gumamannya itu, "Ah, gak usah khawatir Bianca! Aku pernah makan banyak banget di restoran all-you-can-eat, pulang-pulang aku gak naik beratnya sama sekali!" ujarku bangga.

"A..ah! Is that so?" kata Bianca, "Tapi, kamu masih harus mengawasi berat badanmu loh. Makin tuakan, makin cepet naik berat badannya. Dan kamu clearly tua," Bianca mengejek, "Ah, aku tua? Kalau begitu, seharusnya kamu udah mati dong!" kataku membalas.

Boyd yang berada di antara kita kebingungan harus melakukan apa. Tapi lalu aku dan Bianca melanjutkan makan sampai selesai lalu pergi.

Pokoknya, itu hari bukan hari yang menyenangkan. Dan itu membuatku  memikirkan foto itu lagi. Saat sudah berpisah dengan Bianca dan sedang di dalam taksi pulang, "Boyd... kamu pernah tidur dengan Bianca ya?" tanyaku dengan muka agak sedih.

Boyd yang terlihat kaget, membuatku berkata lagi, "Kemaren kamu lupa matiin laptop kamu. Aku iseng-iseng aja ngeliat isinya. Eh, ketemu foto Bianca di hotel pagi-pagi," kataku lagi, "Eh..." Boyd gak bisa jawab. Itu hanya membuatku makin sedih.

"Haah... iya, dulu aku pernah tidur dengan dia. Tapi, itu 5 tahun yang lalu, dan aku masih muda! Jadi..." tapi, ucapan Boyd terputus saat aku bertanya lagi, "Cuman sekali itu doang?" Boyd yang lebih panik lagi membuat kepanikannya makin terlihat di mukanya.

"Se...setiap malam selama aku disini 5 tahun yang lalu," jawab Boyd. Tentu aku kaget, tapi aku tetap tenang dan berkata, "Dan kamu disini berapa lama?" "Sebulan..." kata Boyd agak bersalah. Aku lalu berpikir tentang itu.

Selagi Boyd merasa bersalah dan mencoba membuatku melupakan hal itu, aku berpikir, 'Kalau begitu, cukup besar kemungkinan...' "Boyd, abis itu, kamu balik ke Indonesia?" tanyaku. Boyd terlihat agak senang, "I..iya! Dan aku gak kontak lagi dengan Bianca sama sekali!!" kata dia.

Itu mengkonfirmasi dugaanku. Kemungkinan besar, Boyd ini membuat Bianca hamil, dan Bianca masih mengidamkan Boyd karena di pikirannya, dia mau Boyd bertanggung jawab akan anaknya itu. Berarti....

Bianca itu ibu dari anak pertamanya Boyd? 



My CEO Husband [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang