Part 2

132K 3.6K 29
                                    

Udah beberapa minggu ini, cowok yang memprkenalkan dirinya sebagai Boyd Kirt mengikutiku, bahkan saat aku ke toilet, dan terus-terusan melamarku. Akhirnya, aku kesal juga dan berteriak di mukanya, "NGESELIN BANGET, SIH!! AKU GAK AKAN JATUH CINTA SAMA KAMU!!" dan hal itu berhasil, buat 2 hari.

Setelah itu, dia mulai muncul setiap pagi di pintuku dan memberiku bunga mawar. Di mawar itu, selalu ada pesan kecil berupa puisi "romantis" yang baru setiap harinya. Tapi, aku selalu tidak menghiraukannya dan langsung menaruh mereka asal di mana aja.

Sore hari, pukul 4 sore. Waktu itu, aku baru saja keluar dari gedung kantorku. Di depan pintu keluar, aku melihat mobil Bugatti berwarna emas terparkir di luar. Aku langsung memiliki firasat buruk. Benar saja. Saat aku keluar, Boyd sedang berdiri di bagian belakang Bugattinya itu. Waktu itu sedang dingin, jadi dia sedang memakai jaket yang panjang.

Aku hanya menatapinya sambil melihat dia, duduk melihat ke atas. Kalau di lihat, dia memang ganteng banget. Tinggi, kakinya panjang, tampangnya rapi, udah jelas kaya...

Tiba-tiba, dia melihatku. Aku kaget lalu cepat-cepat berbalik badan. "Oy! Leyna!" aku dengar dia berteriak. Aku pelan-pelan berbalik dan melihatnya tersenyum di depanku, "Udah makan malam, belum?" tanya dia. Aku hanya menggelengkan kepalaku.

"Mau ikut aku, gak?" dan aku menggeleng lagi. Dia tertawa kecil, "Bahkan dari sini, aku bisa mendengar perutmu berbunyi," kata dia. Sesaat setelah dia ngomong itu, perutku berbunyi keras sekali. Aku tersipu malu, dan berjalan ke arah mobilnya.

Dia membukakan pintunya untukku. Tentu saja, aku deg-degan. Baru pertama kali aku diajak cowok makan malam dengan mobil mewahnya! Kita hanya duduk terdiam di dalam mobilnya, "K...kenapa kamu gak nyewa supir aja? Udah jelas kamu kaya banget, masa nyewa supir aja gak bisa?" kataku, melihat dia menyetir.

"Aku gak pernah suka supir. Aku gak mau menghamburkan uangku untuk hal seperti itu!" jawabnya. Aku langsung teringat kalung yang membuatku mengenalnya, "Gimana sama kalung itu? Itukan, mahal banget, pasti! Gak guna juga! Ngapain dibeli?" kataku membalas jawabannya.

Dia terdiam sebentar. Setelah sampai di depan restoran yang super mahal (kelihatannya) salah satu karyawan restoran itu membuka pintuku dan aku berjalan menggandeng tangan Boyd. Lalu, dia menjawab, "Kalung itu berguna, kok. Karena di dalamnya, ada foto salah satu cewek yang sudah membuatku tergila-gila dan berjuang untuk mendapatkannya, yang membuatku selalu termotivasi," sambil tersenyum manis ke arahku.

Aku langsung tersipu dan membuang muka, 'Aku baru sadar... senyum dia manis banget!' pikirku. Saat aku sadari, aku sudah terduduk manis di salah satu meja restoran itu, dan di depanku sudah ada banyak makanan enak-enak dan minuman anggur di gelasku. Aku memakannya, cepat, lahap, tapi sopan, mengingat aku sekarang berada di mana.

Tapi, Boyd gak ikut makan. Dia hanya menatapiku, "Kamu gak makan?" tanyaku, "Aku sudah kenyang melihatmu makan begitu lahapnya," jawab dia. Aku terdiam, hingga aku tersedak. Dia ketawa kecil sambil membantuku. Aku langsung kesal melihat dia ketawa saat aku tersedak. Tapi, lama-lama aku juga ikut tertawa.

"Tawamu manis, ya" dia bilang sambil melihatku. Aku langsung memasang muka datar sambil menjawabnya dengan nada sinis, "Apaan, sih! Kalau udah ngestalk aku, seharusnya kamu udah ngeliatin aku ketawa, dong!" "Iya, tapi ketawamu selalu tertuju kepada hal lain. Sekarang, tawamu tertuju hanya untukku, yang membuatnya 100 kali lipat lebih manis."

Aku gak tau mau jawab apa, jadi aku hanya tertunduk dan lanjut makan. Selesai makan, dia membayar dan mengantarku pulang.

Di depan rumahku, dia berhenti. "Ma..makasih buat malam ini..." kataku, "Sama-sama. Kamu mau melakukan ini lagi kapan-kapan?" tanya dia, "E..eh? Boleh, sih..." "Nih, nomor HP ku, disimpan ya!" katanya sambil mengeluarkan HPnya dan aku lanjut mengeluarkan HP ku dan kita berbagi nomor.

Dia tersenyum dan bilang, "Nah, selamat malam, Leyna Toki." Dan aku mengangguk dan keluar dari mobil. Dia langsung menyalakan mesin dan berjalan pergi. Aku hanya terdiam, terpaku di situ melihat mobil emas itu menjauh hingga hilang dari pandanganku.

Aku akhirnya masuk ke rumah. Mausk-masuk, aku langsung ke kamar dan jatuh ke kasurku. Aku melihat HPku dan menatap nomer baru yang aku dapat tadi. Hatiku berdegup kencang. E...eh? Kenapa? Kan aku cuman ngeliatin nomernya...

Tau ah! Aku mau tidur! Hari ini aku capek nemenin dia makan di restoran-mahal-banget-tapi-super-enak!

My CEO Husband [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang