"Jadi ini alesan lo bohong ke gue, jadi ini cewek yg azka kira gue, hiks.. lo tega ya ri, gue nunggu lo 3 jam tapi ini yg lo lakuin di luar"***
Tanpa terasa pagi pun tiba, aku terbangun dengan keadaan kacau. Buru-buru aku mandi agar mamah tak mengetahui keadaanku. Setelah semua selesai aku turun untuk sarapan pagi, dirumah hanya ada aku, mamah,dan bi inah, karna papah sedang bertugas di luar kota.
"ya ampun neng kamu kenapa, itu mata mani sembab kitu" ucap mamah sambil memegang wajahku.
"Gapapa kok mah, neng cuma kurang tidur aja" kataku berbohong.
"Mamah tau mana yg kurang tidur sama yg abis nangis, cerita atuh sama mamah sebenernya teh kenapa" ucap mamah sambil memapahku untuk duduk.
"Hiksss..maaahhh😭" tangisku pecah.
"Tuh kan mamah udah duga pasti ada yg ga beres. Sok atuh cerita sama mamah, biasanya juga kan cerita" sambil memeluku.
Iya aku selalu cerita pada mamah saat aku memiliki masalah, kali ini aku pun melakukan hal yg sama. Ku ceritakan semua yg membuat tangisku pecah pada mamah, aku beruntung memiliki orangtua seperti mamah dan papah, mereka selalu mesuport anak sematawayangnya ini.
"Yaudah neng ga usah sedih, sapatau cewek itu fansnya ari" kata mamah berusaha menenangkan.
"Ga mungkun mah, masa fans sedeket itu, neng aja partner kerjanya ga kaya begitu" kataku betusaha menepis pendapat mamah.
"Neng ga boleh seuzon gitu atuh, sapatau itu saudara atau temen lamanya ari" ucap mamah sambil mengelus kepalaku.
Ucapan mamah ada benarnya, tak seharuanya aku seperti ini. Ini sama saja menyiksa diriku sendiri, aku sudah bukan anak kecil lagi, tak seharuanya aku menyikapi hal ini berlebihan.
Bip..bip..!!
"Papahmu telfon, mamah angkat sebentar ya, kamu mau ngomong apa?" kata mamah dengan memegang iphone.
"Ga mah, mamah aja yg ngomong. Kalo papah nanyain neng bilang aja kalo neng lg sarapan" sambil mengoles selai pada roti.
"Papah bilang besok pulang, neng minta dibawain apa?" ucap mamah yg masih berbicara di telfon.
"Gitar baru" ucapku bersemangat.
Setelah selsai aku pun menonton tv dengan ditemani mamah, memang akhir-akhir ini mamah lebih banyak menghabiskan waktu dirumah karna pinta papah sehingga pekerjaan mamah di butik mamah serahkan pada asistennya.
Jam menunjukan pukul 09.30 kini waktunya aku berangkat ke studio pribadi remixter.
"Mah neng berangkat dulu ya, oh ya mata neng masih sembab ga?" ucapku sambil memperlihatkan mata.
"Agak mendingan sayang, yaudah tiati bawa mobilnya neng" seraya mengantarku ke garasi mobil.
***
Sesampainya di studio, aku berjalan dengan menggunakan kacamata untuk menutupi matalu yg sembab, saat sedang berjalan tiba-tiba aku menabrak seseorang.
*brukk..
"Aww.." rintihku.
"Lo jalan gimama si, kaga liat-liat gitu" ucapnya.
"Sorry ya, salah gue" ucapku.
"Iya salah lu, tapi kan lu juga yg sakit. Btw lo gpp?" ucapnya cemas.
"Iya gpp kok" ucapku tersenyum.
"Eh lu farah kan? Kenalin gua herdi" ucapnya sambil menyodorkan tangan.
"Farah" menyambut jabatan tangannya.
Kami mengobrol di lobi cukup lama, sampai-sampai aku lupa dengan masalahku. Kini aku dan ka herdi menjadi akrab, aku memanggilnya dengan sebutan kaka karna usia dia lebih tua dariku, tidak hanya itu kami juga saling bertukar pin bb dan id line. Tanpa aku ketahui dari jauh ari memperhatikan kami berdua. Kini ka herdi harus pulang dan akupun harus masuk ke ruangan tempat remixter dan crew.
"Kemama aja lo, kok baru dateng. Abis PDKT sama pianis kece ya" ucapan itu menghentikan langkahku.
Suara itu tak asing bagiku, iya itu memang suara ari yg sedaritadi memperhatikan aku yg sedang mengobrol dengan ka herdi.
"Emang kenapa kalo gue baru dateng, lagi pula latian blum dimulai kan. Dan masih mending gue biarpun telat tetep dateng" ucapku menyindir.
Akupun pergi meninggalkan ari sendiri, sesampainya di ruangan remixter ada syifa dan azka. syifa kaget melihat melihat kondosi mataku yg agak sembab.
"Ya ampun ra, mata lo kenapa. Pasti lo abis nangis ya kan? Kalo ada apa-apa cerita dong ra" ucapnya sbil memegang pipiku.
"Gue lg males cerita syif" sambil melepaskan tangan syifa dan duduk di sofa.
"Pasti ari yakan?" tebak azka.
"Ah lo mah kalo ada masalah cerita dong ra" ucap syifa memaksa.
Akhirnya akupun menceritakan semuanya.
"Tuh anak keterlaluan, bisa-bisanya dia bohong" ucap azka yg ikut kecewa.
"Udah ka, gue gpp kok. Lagi pula itu kan udah terjadi, yg udah ya udah" ucapku.
KAMU SEDANG MEMBACA
When I Meet You
RomanceAnggep aja peran utamanya kamu, author ga pake (nama kamu) karna terlanjur buat, kan ga mungkin kalo diulang atau diganti ditengah cerita. Ok langsung aja.. Namaku (Nama kamu) Farah Prillynasution,dikeluargaku aku biasa dipanggil neng, kalian bisa p...