part 26

1.2K 99 1
                                    

"Lho kk ada disini, kapan dateng? Kok ga ngabarin aku" ucapku pada orang tersebut.

Tamu yg sedaritadi mengobrol dengan mamah adalah ka herdi dan ibunya, ia kembali lagi ke bandung, dan sekarang entah apa alasan yg membuat ia datang ke rumah dengan ibunya.

"Kok diem duduk atuh neng, temenin dulu tamunya. Mamah mau ke dapur bikinin minum" ucap mamah beranjak pergi.

Aku yg sedaritadi bingung harus berkata apa hanya bisa mengucapkan termakasih untuk kado valentine yg ia kirimkan dan menanyakan kabar untuk basa basi. Sampai akhirnya mamah kembali dengan membawa beberapa minuman serta bergabung bersama seolah-olah ada sesuatu yg akan mereka bicarakan.

"Jadi gimana jeng, kapan kita nentuin tanggal pertunangannya?" ucap mamah pada ibu ka herdi.

"Kita diskusiin lagi aja bareng papahnya anak-anak, oh ya jeng kalo bisa secepatnya ya" ucap ibu ka herdi.

Deegg...! Dadaku sesak seakan hubunganku dengan ari tak dianggap sama sekali, mamah dan ka herdi tau hubunganku itu tapi mengapa ia berusaha memisahkan kami dengan perjodohan ini.

"Nengggg...! Nenggg...!" teriakan itu membuatku terbangun dari tidur dan mimpi buruk bagiku.

"Iya mah.." jawabku dengan berteriak.

Syukur lah semua itu hanya mimpi, aku tak tau harus bagaimana jika semua itu kenyataan karna aku hanya memiliki 2 pilihan konyol, lari dengan ari atau pergi dari rumah. Mungkin ini berlebihan, tapi ini yg aku rasa jika aku dihadapkan dengan kenyataan seperti itu, karna jujur aku mencintai ari lebih dari apapun. Selang beberapa menit, akupun turun ke bawah untuk menemui mamah.

"Kenapa mah?" tanyaku pada mamah yg tengah duduk dengan papah.

"Liburan di cancel neng, eyang kamu sakit. Jadi kita ke cirebon buat jenguk eyang". Ucap mamah.

"Oh yaudah, kalo ari ikut boleh kan mah?" tanyaku lagi.

"Ya boleh dong, masa calon mantu papah sama mamah ga boleh ikut" sambung papah.

Aku pun tersenyum mendengar perkataan papah, karna perkataannya seolah-olah mengharapkan aku dan ari bersatu *dalam tanda kutip*. Ku lirik jam menunjukan pul 17.30 wib, aku segera bergegas mandi dan bersiap-siap karna malam ini ada janji dengan ari.

***

Kini aku dan ari sampai didepan sebuah caffe dimana pertama kali kita dipertemukan berkat perantara syifa dan azka, karna jujur jika saat itu syifa mengajaku bertemu tanpa mengajak azka pasti ari pun tak akan ada bersamaku sekarang. Tapi takdir berkata lain, semuanya telah diatur.

"Kok sepi sayang.." ucapku berjalan masuk.

Ari pun hanya tersenyum manis sambil merangkul pinggangku dan membawaku kearah tangga.

"Lho kita mau kemana?" ucapku bingung.

"Udah kamu ikut aja, tapi sebelumnya aku minta mata kamu ditutup pake ini" ucap ari mengeluarkan sehelai sapu tangan.

Aku pun hanya menuruti perkataan ari, setelah mataku tertutup, ari membawaku untuk menaiki anak tangga sesampainya ditempat ari membuka penutup mata tersebut dan..

"Huaa... Sweet banget" ucapku sambil menutup mulut.

Tak disangka ari membawaku kesini, bukan karna tempat tertinggi di caffe tersebut tapi dekorasi tempat itu yg membuatku kagum. Suasana outdoor dengan 1 meja dan 2 kursi dengan dikelilingi lilin yg menyala melingkar membentuk hati serta karpet merah sebagai penghubung menuju kursi dengan taburan kelopak bunga mawar.

"Sayang.. Ayo malah bengong" ucap ari sambil merangkul kembali pinggangku dan berjalan di karpet merah menuju kursi.

Ari pun menarik kursi untuk ku duduki, kemudian ia duduk. Seorang pelayan datang dengan membawa hidangan pembuka berupa cake seolah-olah sudah di perintah oleh ari. Ari pun menyuruhku mencicipi hidangan pembuka tersebut. Saat ku ambil sedikit bagian cake tersebut, sendok ku seprti mengenai benda dalam cake tersebut, ku ulangi sekali lagi untuk memastikan apa sendok ku benar-benar mengenai benda. Akhir ku ambil bagian yg menurutku aneh itu, dan ternyata....

"Sayang, kok makanan pembukanya ga higienis, ini cincin siapa?" tanyaku heran.

"Aduhhh nih anak polos bener, niat romantis gagal total" ucap ari tertawa kecil.

"Hehe becanda kok, aku cuma mastiin yg aku alami ini beneran kamu yg rencanain atau cuma kesalahan pelayan doang" ucapku tersenyum.

Seorang pelayan datang diperintah ari untuk membersihkan cincin tersebut, setelah bersih ia kembalikan cincinnya pada ari dan meninggalkan kami berdua.

Aripun menggenggam tanganku sebelum akhirnya melingkarkan cincin tersebut dijari manisku.

"Bagiku setiap hari yg ku lewati bersamamu adalah hari kasih sayang, hanya saja tanggal 14 februari ini adalah puncaknya. Setelah cincin ini melingkar, berjanjilah untuk selalu bersamaku dalam keadaan apapun. Karna sesulit apapun ujian yg kita hadapi asalkan kamu disampingku dan kita selalu bersama, pasti dapat dilewati dengan mudah" ucap ari sambil menggenggam tanganku.

"Aku janji, aku akan selalu ada untukmu dan menghadapi semuanya bersama. Satu hal yg kamu perlu tau, tak ada alasan bagiku untuk meninggalkanmu" jawabku.

Setelah mendengar itu, ari pun memelukku dengan erat, seketika ku lihat balon berbentuk hati bayak beterbangan dari lantai bawah. Dan segerombol orang yg tak asing bagiku menghampiri kami berdua, siapa lagi jika bukan mamah, papah, om herlan, dan tante uchi.

____________________________________

Sweet aned ya part ini, author sampe baper sendiri. Ya namanya juga mendekati ending

                                ❤laflafreaders❤

When I Meet YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang