VIII - Pernikahan

74.9K 1.7K 64
                                    

~Stella Haruno

Hari pernikahan akhirnya tiba. Hari yang begitu special ini, aku mengenakan gaun mewah bewarna putih panjang bahkan panjangnya hingga melebihi kakiku sendiri. Gaun ini berpotongan dada heart rendah tanpa lengan, sehingga memperlihatkan sedikit belahan dadaku. Di bawah gaun, ujungnya memiliki ekor yang sangat panjang di belakang. Terakhir aku melihat tubuhku sendiri di pantulan cermin, aku seperti seorang bidadari surga yang turun dari kahyangan.

Perasaan gugup kembali mendera tubuhku ketika aku mulai berjalan di karpet bewarna merah bertaburan bunga ini. Di depan sana, sudah ada paman Ken yang sedang menungguku dengan sabar.

Ia mengenakan jas bewarna putih rapi, sedangkan kemejanya bewarna hitam. Sebuah dasi kupu-kupu dan bunga mawar melekat pada saku jasnya. Celananya bewarna hitam senada dengan sepatunya. Hari ini paman Ken terlihat sangat berbeda, tampilannya yang selalu suka berantakan, kini berubah menjadi begitu rapi. Persis seperti pangeran berkuda putih di dalam dongeng yang begitu beribawa. Membuat dirinya terlihat lebih tampan dari biasanya.

Ia tersenyum hangat kearahku, membuat hatiku semakin berdetak lebih cepat sekaligus malu.

Pernikahanku dilakukan di luar gedung mewah, tepatnya di sebuah pantai bernama Nishi di Pulau Hateruma, Jepang. Pulau yang sangat terkenal dengan ketenangannya, hanya suara deru ombak dan suara burung pantai yang berkicau dengan lembutnya. Pantai ini berpasir putih dan memiliki air yang bewarna hijau toska yang sangat indah. Hari ini memang tidak ada pengunjung, karna pantai ini sudah disewa oleh paman Ken seharian penuh.

Acara pernikahanku hanya di datangi oleh kerabat dan orang-orang penting dari paman Ken. Jujur, aku sama sekali tidak mengenal dengan orang-orang yang asing datang kemari, hanya ada beberapa orang yang dapat aku kenali disini. Itupun para sahabat dan manager band The Titans. Di acara pernikahan kami juga hanya ada beberapa wartawan yang diperbolehkan meliput acara pernikahan kami. Kata Mrs.Yun, membawa infotainment terlalu banyak dapat menimbulkan masalah.

Di tempat duduk paling depan sebelah kanan, ada Mrs.Yun beserta Souta dan Daichi. Sedangkan di tempat duduk paling depan sebelah kiri ada Honda dan istrinya Anzu, tidak luput juga dengan kehadiran kedua orang tua paman Ken yang kemarin baru saja tiba dari kediamannya di Inggris.

Kugenggam rangkaian bunga mawar di kedua tanganku begitu erat, senyum indah bahagia terukir di bibir mungilku. Sungguh, aku tak pernah menyangka bahwa aku akan melakukan pernikahan dengan mewah dan indah seperti ini, terlebih lagi menikah dengan paman Ken seorang drummer band The Titans yang sangat terkenal di dunia.

Dulu aku hanya berharap melakukan pernikahan yang sederhana di sebuah gereja, dengan seseorang pria yang juga berasal dari keluarga biasa-biasa saja. Tapi nyatanya, sekarang aku berdiri disini bersama paman Ken. Membuat hati kecilku di dalam sana sangat bahagia.

Namun ingat Stella. Ini hanya sekedar pernikahan kontrak saja, tidak lebih.

Kini kuraih uluran tangan paman Ken yang menyambutku dengan ramah. Entah kenapa tatapannya begitu intens kepadaku, seperti menggodaku. Aku sekarang berdiri berdampingan dengan paman Ken di depan seorang pendeta pria yang sudah cukup berumur.

"Apakah saudari Stella Haruno bersedia dan mau menerima Ken Candellar sebagai suami satu-satunya dan hidup bersamanya dalam pernikahan suci seumur hidup?" Tanya pendeta tua itu.

"Ya, saya bersedia," jawabku.

"Apakah saudari bersedia mengasuh dan merawatnya, menghormati dan memeliharanya dalam keadaan senang dan sedih, kelimpahan atau kekurangan, dalam keadaan sakit dan sehat?" ujar pendeta itu sambil sesekali melirikku dengan intens.

Marriage Season (Dirty!!)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang