D U A

1.2K 256 304
                                    

A/N :
⚠️ Gais, kalo kalian merasa Echa sangatlah menyebalkan saat lagi menjadi Rebecca Alessiya, aku mohon kalian maklum dan urut dada aja yeahhh😭 because, kalo dia nggak nyebelin, cerita ini malah aneh. "Dia kan harusnya tau konsekuensi dia jadi artis!" Iyup, makanya baca ampe selesai ya, teman-teman! ❤️‍🩹

Happy reading! Jangan lupa jebolkan notifikasi akunku dengan vote & comment kalian. <3

🎭🦋

DALAM waktu singkat, Felicio dan Echa telah meluncur keluar dari Stadion Gelora Bung Karno. Sambil berusaha meredakan pikirannya, Echa menatap pemandangan kota Jakarta yang bisa ia nikmati dari balik kaca mobil Felicio di sampingnya. Echa selalu menyukai Jakarta di saat malam hari. Baginya, Jakarta di malam hari itu indah. Di kaca itu, ia juga bisa mengamati pantulan dirinya sendiri dengan Felicio. Dari situ, ia bisa melihat Felicio yang berulang kali tertangkap basah sedang melirik dirinya. Ia tahu, Felicio pasti ingin menanyakan perasaannya. Ia selalu melakukan hal itu setelah semua agenda Echa selesai.

Yah, hal tersebut sebenarnya wajar adanya. Alasan Felicio selalu menanyakan hal tersebut karena cowok itu bukan sekadar kakak kelas biasa, tapi karena ia adalah manajer—atau asisten pribadi?—dari Echa sendiri. Usianya delapan belas tahun, kulitnya kuning langsat, dan rambutnya selalu dipotong dengan model terkini. Atas permintaan Echa, Felicio selalu tampil dengan wajah yang ditutup topeng, membuat publik tidak tahu seperti apa wujud asli dari manajer Rebecca Alessiya ini. Ditambah lagi, tidak peduli masyarakat dan media selalu memancing Echa untuk membocorkan identitasnya, Echa tidak pernah memberitahu mereka. Hal ini lah yang menyebabkan akhirnya Felicio dijuluki sebagai Mr. Ius, atau Misterius.

Karena bila Echa membocorkannya, maka...

"Eh, ada berita buat lo."

Oh, ya ampun, batin Echa. Apakah ini tentang aku yang bakal masuk infotainment bersama Darrell Owens serta pacarnya? "Apa?" tanya Echa tanpa mengalihkan pandangannya.

"Gue denger ini dari Felicity. Cuma sebelumnya, lo tahu Arion Hariadi, kan? Ketua OSIS sekolah kita?"

"Tahu, tahu." Echa menggumam. Tentu saja ia tahu siapa laki-laki yang disebut Felicio barusan. Apapun yang berkaitan dengan Felicity Revina—adik perempuan sekaligus saudari kembar dari manajernya ini, sudah pasti ia tahu. Cewek nomor satu yang paling berhasil membuat Echa sirik karena keberuntungannya disukai oleh dua cowok—yang menyebalkannya, salah satunya adalah cowok yang sudah lama Echa taksir. Meski Arion itu baik, Echa tahu kalau Felicio tidak begitu suka pada Arion karena Arion memiliki ambisi kuat untuk memajukan sekolah mereka dari berbagai sisi: akademik dan non-akademik. Felicity Revina, karena memiliki kepintaran yang sudah condong mendekati jenius, dijadikan aset utama untuk meraih prestasi oleh SMA Pemhara. Hal inilah yang akhirnya membuat Felicio khawatir kalau alasan Arion mendekati saudari kembarnya hanyalah untuk memenuhi ambisinya. Tapi, kebalikan dengan Felicio, Echa justru sangat menyukai Arion. Selain karena cowok itu selalu baik dan ramah padanya, alasan utama Echa menyukai Arion adalah karena ia berharap Felicity di ambil olehnya dan ia bisa memiliki cowok yang ia sukai seutuhnya.

Sayangnya, untuk hal ini, ia tidak bisa menceritakannya kepada Felicio. Walaupun Echa tahu Felicio naksir padanya, tapi itu tidak akan membuat Felicio mendukung keinginan Echa untuk menyingkirkan rivalnya dengan mencomblangkan Arion pada Felicity. Sebagai kakak yang baik, maka apapun yang terjadi, sudah pasti cowok itu akan membela adik kembarnya itu. Mungkin kalau ada orang lain yang mengetahui pikirannya ini, mereka akan berkomentar, cewek mana yang berani bersaing dengan Rebecca Alessiya? Tidak ada yang istimewa dari Felicity kecuali otak pintarnya yang ia warisi dari ayahnya. Dan, tidak akan ada cowok waras di Indonesia ini yang akan menolak Rebecca Alessiya demi gadis sebiasa Felicity Revina.

Décembre ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang