D U A ~ P U L U H ~ L I M A

345 135 182
                                    

A/N : Semoga aja kalian pada inget Lily dan Darrell. Kalo kalian lupa, coba buka bab 1, 2, 3, sama 8. Mereka itu dua seleb yang muncul di awal-awal cerita. Si Darrell yang godain Echa di awal cerita banget, dan Lily itu pacarnya Darrell yang cemburu sama Echa.

Btw, get ready. Karena ini mungkin chapter terpanjang sepanjang sejarah cerita ini. DAN BENTAR LAGI TAMAT!🙌🏻

🎭🦋

"SAMA sekali nggak kusangka, Rebecca Alessiya akan menjadi orang yang duluan mengajakku bertemu," Alis Darrell terangkat naik-turun, senyumnya tersungging begitu lebar. "Apakah kamu akhirnya jatuh cinta padaku? Ya ampun, tahukah kamu sudah berapa lama aku berfantasi mengenai kencan-kencan kita setelah ini, gorgeous? Walaupun hari ini aku sudah ada janji kencan dengan gadisku, aku rela membuangnya demi kamu, gorgeous."

Echa hanya menatap laki-laki itu dengan jengah. Orang ini masih saja narsis seperti biasanya. Ampun! Siapa sih yang bilang aku mau kencan dengannya? Dan, bisakah dia berhenti memanggilku dengan panggilan jelek itu?

"Mana manajermu?" tanya Darrell, ketika sadar Echa sendirian. "Biasanya aku melihatnya bersamamu."

Echa tersenyum simpul, berusaha menahan gejolak kesedihan yang menghampiri hatinya saat Darrell menanyakan hal tersebut. "Dia sedang cuti."

"Maksudmu, kau memecatnya," Darrell tertawa. "Dasar cewek es."

"Kurasa itu bukan urusanmu," jawab Echa, berusaha terdengar tajam. "Aku kemari untuk meminta tolong padamu."

"Oh okay, minta tolong! Of course you can do that, gorgeous. Tell me what I can do untuk cewek se-gorgeous kamu."

Echa mengangguk, lalu berdeham sedikit. "Permintaanku tidak sulit. Sebelumnya, dimana Lily? Aku sudah bilang padamu tadi pagi kalau aku memintamu untuk membawa Lily, kan?"

"Gue di sini."

Sontak, Echa dan Darrell menoleh ke arah sumber suara. Lily Aureel, dengan penampilannya yang seperti biasa terlihat sempurna tanpa cela, kini tampak menatap keduanya dengan pandangan tak suka. "Sebenarnya gue di undang ke sini buat apa? Buat jadi nyamuk di antara kalian berdua?"

Echa berusaha untuk tetap kalem, walaupun ia takut juga pada cewek yang kerap menjadi musuhnya di dunia permodelan ini. "Aku mau minta tolong."

"Minta tolong kalau ada maunya," decih Lily sambil menarik kursi di antara keduanya. "Mau minta apa, Rebecca? Perlu digarisbawahi, semua orang kerap mengatakan lo di bawah gue. Jadi bantuan gue belom tentu bisa membantu lo."

Mulut cewek ini benar-benar pedas. Tapi untuk kali ini Echa tidak mempermasalahkannya. Sudahlah, ia benar-benar tak lagi peduli dengan segala masalah ataupun gosip yang menimpanya. Setelah ini Lily Aureel bisa mengadakan tumpengan ala selebriti karena ini adalah saat pertama sekaligus terakhir Echa akan meminta tolong padanya.

"Aku minta kalian untuk ikut denganku di tanggal 1 Desember 2018 nanti. Tanggal itu jatuh di hari Sabtu depan, jadi kita masih punya waktu satu minggu. Aku ingin kalian membawa wartawan sebanyak yang kalian bisa, lebih bagus lagi jika kalian punya kenalan langsung dengan direktur stasiun TV. Katakan saja kepada mereka, bahwa kita akan berada di satu layar kembali. Wartawan pasti langsung heboh," Echa mengulurkan ponselnya dan menunjukkan sebuah alamat yang tertera di Google Maps. "Bawalah mereka ke tempat ini. SMA Pemberi Harapan, atau lebih dikenal sebagai SMA Pemhara."

Baik Darrell dan Lily sama-sama mengangkat alisnya, menunjukkan bahwa mereka tidak paham. Lily menyenderkan tubuhnya, lalu mengangkat dagunya sedikit. "Ada apa dengan SMA ini, Rebecca?" tanyanya.

Décembre ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang