D U A ~ P U L U H ~ S A T U

360 140 219
                                    

A/N : Jangan lupa vote & comment sebanyak-banyaknya! Happy reading <3

🎭🦋

FELICIO tampak asyik mengamati Echa yang sedang berpose dengan berbagai gaya. Rambut Echa terlihat ditata dengan indah, wajahnya yang cantik tampak menampilkan ekspresi dingin dan angkuh. Sedari tadi Echa kerap mengganti bajunya karena ia sedang melakukan pemotretan untuk baju-baju new arrival dari Butik Angklung, Batik dan Canting, butik dimana ia menjadi brand ambassadornya. Namun bagi Felicio, tidak peduli baju apapun yang dikenakan oleh gadisnya itu, penampilannya tetap saja sempurna.

"Nice, Rebecca! Good job!" Akhirnya pemotretan itu selesai juga. Echa tampak tersenyum lega, kemudian ia menjabat tangan para kru dan kameramen yang sedari tadi menjepretnya. Diusapnya peluh dengan wajah lelah. Akan tetapi, ketika matanya bertemu dengan Felicio, ia terlihat segar kembali. Dilambaikannya tangan sembari tersenyum lebar. Felicio-pun membalas lambaian tangan dan senyumnya dari balik topeng. Meski senyumnya tidak terlihat, tapi Felicio yakin Echa tahu bahwa barusan ia juga ikut tersenyum bangga menyaksikan pemotretan gadisnya itu.

Itu beneran pacar gue, ya? Felicio menggeleng-geleng tak percaya. Punya pacar selebriti yang begitu disukai oleh seluruh masyarakat Indonesia membuat Felicio kadang merasa hubungan yang ia jalani seperti mimpi. Yah, bayangkan saja bila ada selebriti yang katanya paling cakep se-Indonesia memutuskan untuk move on ke kamu, apa kamu nggak bangga? Kurang beruntung apa coba jadi Felicio?

Echa mendatanginya beberapa menit kemudian, dengan baju yang lebih kasual. Rambutnya telah diurai, yang membuat mahkotanya itu terlihat halus seperti sutra yang tergerai bebas di punggungnya. "Yuk pulang," ajak Echa, "aku udah bilang ke mereka kalau setelah ini aku memang harus segera pulang."

Felicio mengangguk. "Detektif Aran hari ini mau kasih hasilnya, ya?"

"Yup. Dia sudah mengontakku tadi pagi, katanya temui aku pukul tujuh ini. Sekarang kan udah..." Echa melirik jam tangan yang melingkari tangannya, "pukul enam."

"Oke, langsung aja kalau begitu," Felicio berdiri. "Kalau aku dengar hasilnya juga, boleh nggak? Kata kamu kemarin kan, kamu minta Felicity diselidiki juga."

Echa mengangguk. Keduanya berdiri, lalu berpamitan dengan para kru, kameramen, staf, dan direktur Butik ABC yang ikut mengawasi pemotretan itu. Setelah memastikan mereka sudah berpamitan dengan semuanya, barulah mereka kembali ke mobil.

Waktu berjalan cepat sekali. Oktober lewat dalam sekejap mata, dan kini mereka sudah sampai di minggu ketiga bulan November. Itu artinya, Felicio dan Echa sudah satu bulan lebih berpacaran. Dan, sudah satu bulan ini Felicio membiasakan dirinya untuk menggunakan "aku-kamu" pada pujaan hatinya itu. Sejauh ini cukup berhasil.

Sebulan lalu, berita Felicio dan Echa berpacaran cukup menghebohkan teman-teman mereka. Astrid bahkan tidak sanggup menutup keterkejutannya ketika ia mengetahui hal tersebut. Rey mengucapkan selamat, sementara Varo mencurigai keduanya. Ia hanya menatap mereka dengan tatapan 'apakah-setelah-gue-tinggal-kalian-'main gila'-di-rumah-sakit?', yang membuat tawa Felicio dan Echa meledak karenanya. Namun, tentu saja Felicio tidak gila. Selain tidak ingin merusak gadisnya, ia tidak mau membuat gadisnya itu ketakutan. Kapok deh sama yang kemarin, batin cowok itu. Mereka memang tidak backstreet di real life, namun ketika mereka menjadi Mr. Ius dan Rebecca Alessiya, keduanya terpaksa menutupi hubungan mereka. Yah, mereka tetap terlihat profesional, seperti seorang selebriti dengan manajernya pada umumnya. Jadi, sejauh ini hubungan mereka aman tanpa diendus publik.

Omong-omong, mengenai Arion dan Felicity, ada juga beberapa perkembangan baru. Felicity ditemukan sehari setelah kehilangannya oleh Astrid dan Rey di salah satu kafe yang ada di sekitar sekolah. Ia menangis ketika ditemukan, namun ia tidak mau membuka mulut. Sudah satu bulan ini Felicity tinggal di apartemen Echa, sementara Echa memilih kembali pulang ke rumahnya dengan Varo. Echa sadar, ia sudah begitu lama tidak menghabiskan waktunya bersama Varo, jadi karena itulah ia memutuskan untuk kembali saja ke rumahnya daripada memesan hotel untuk tinggal. Dan sebulan lalu Felicio juga sudah bertemu dan berbicara dengan adiknya itu, serta berjanji tidak akan lagi meninggalkannya setelah 2018 ini berakhir.

Décembre ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang