"Yak, sesuai hasil voting, kita akan mereproduksi drama Peterpan sebagai persembahan kelas kita di Karnaval Week nanti!" ujar Bu Dian pagi itu.
SMA Kencana 7 memang memilliki agenda tahunan yang selalu dinanti-nantikan oleh seluruh siswa. Agenda tahunan itu di-design menyerupai sebuah karnaval yang berlangsung selama satu minggu dan diadakan dipenghujung semester 1.
Dalam acara Karnaval Week itu, setiap kelas dibebaskan untuk menentukan sendiri jenis kegiatan yang ingin mereka tampilkan. Berdasarkan hasil voting, kelas Tari memilih untuk menampilkan drama. Alasannya satu, mereka tidak perlu waktu lama untuk itu. Cukup sekali show dan tugas mereka praktis selesai. Sisanya, mereka bisa menikmati Karnaval Week itu sendiri.
"Untung tahun ini drama. Gue inget buka stand takoyaki tahun lalu dan capeknya nggak kira-kira," kenang Vero mengingat kelas XI-nya dulu.
"Oh ya?" tanya Tari bersemangat. Tari sendiri cukup antusias dalam menyambut Karnaval Week ini. Karena berdasarkan cerita-cerita yang dia dengar, bukan cuma murid-murid sekolahnya saja yang akan meramaikan acara tersebut, tapi sekolah-sekolah lain juga akan ikut serta. Makanya, tidak heran kalau banyak 'pasangan-pasangan' baru tercipta usai event ini diselenggarakan.
"Oke, karena kita sudah sepakat untuk mementaskan drama, maka tugas kalian ibu bagi ke dalam dua kategori. Kategori pertama adalah kalian yang akan berperan sebagai pemain. Sedangkan kategori kedua adalah crew yang bertugas di balik layar," jelas Bu Dian.
"Setelah berdiskusi dengan pengurus kelas, akhirnya terbentuklah susunan panitia seperti yang terdapat dalam lembaran ini," sambung beliau sambil menunjukkan selembar kertas yang berisikan nama setiap anak di kelas, serta tugas yang diberikan bagi anak tersebut.
"Nasysia, tolong bantu Ibu bagikan kertas ini."
"Baik Bu," Nasysia sendiri langsung mengambil tumpukan kertas itu lalu membagikannya kepada seluruh penghuni kelas.
"Seperti yang dapat kalian lihat di situ, semua anak sudah mendapatkan tugas masing-masing. Ibu dan para pengurus kelas sudah mengatur sedemikian rupa sehingga semua anak ikut berperan serta."
"Thanks Nasysia," ucap Vero saat cewek itu memberikan dua lembar fotokopian untuk dirinya dan Tari.
Mata Tari dan Vero segera menyapu halaman tersebut, mencari di mana nama mereka tercantum. Saat akhirnya Tari menemukan namanya, cewek itu sontak menjerit tertahan.
Seksi Properti : - Jingga Matahari
- Senja Matahari
"Ver..." ujar Tari sambil menarik-narik lengan kemeja Vero. "Gue nggak salah liat kan?"
Vero sendiri tidak memedulikan Tari, saat ini matanya masih tertancap pada kertas yang dipegangnya. Mulutnya membuka lebar, matanya memicing tak percaya. Tari yang sadar kalau reaksinya tidak ditanggapi, kontan menatap Vero.
"Elo kenapa. Ver?" tanya Tari sambil buru-buru mencari nama Vero di dalam daftar.
Main Cast:
Peter : Andre
Wendy : Veronica
Sekarang Tari tahu apa yang membuat Vero seakan terkena serangan jantung. Berperan sebagai salah satu main cast, apalagi Wendy cuma punya satu arti – kerja keras!
"Gue harus minta ganti. Gila! Gue nggak mau jadi Wendy! Mendingan gue jadi seksi properti, stage manager atau apapun selain Wendy!" protes Vero dengan dahi penuh lipatan serta tatapan mematikan.
"Bu," ujar Vero sambil mengangkat tangannya tinggi-tinggi.
"Ya, Vero?"
"Bu, kenapa saya harus jadi Wendy?" protes Vero terang-terangan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jingga Memang Untuk Matahari (Fanfiction Jingga dan Senja Series)
FanfictionFanfiction dari novel bestseller Jingga dan Senja Series by Esti Kinasih. Tentang seorang cewek yang penuh dengan nuansa matahari dan seorang cowok yang justru menyimpan luka di balik semarak jingga. Read the story and I bet you won't regret to know...