Cast:
Nathano Wijaya-Alvaro Mel
Rafasya Bradley-Max Lamanna
Reno Kentha Brodie-Logan Lerman
Aji Aditama-Carter Reynold
Ilham Bachtiar-Matthew Espinosa
Dery Armanu-Justin JohnesNo Cast:
Diandra Putri Wijaya
Aluna Lucentia
Nandinda Kumala
Lenata Levisa Bernandez
Gianisa Aisyah
Imara Raudha
Satu hari ini, Diandra menjadi bahan pembicaraan seisi SMA Wijaya. Setiap ia melangkah banyak yang menyapa dan lebih-lebihnya menggoda. Dia sampai terheran-heran sendiri.Dan kini duduk di bawah pohon besar memang pilihan yang pas untuk sejenak saja merileks-kan tubuhnya. Angin sepoi-sepoi menerbangkan rambut sebahunya. Matanya tertutup untuk menikmati segala fasilitas alam yang diberikan Tuhan secara cuma-cuma.
"Diandra." Kata Lenata, Lenata tahu bahwa temannya ini tidak baik-baik saja saat ini.
"Hm?" Tanpa membuka mata Diandra menjawab ucapan Lenata dengan bergumam.
"Lo nggak mau cerita?" tanya Lenata hati-hati.
Diandra membuka matanya lalu memandang kelima gadis yang duduk di depannya, duduk pada rumput hijau yang tumbuh subur pada taman sekolah.
"Eh, kenalan dulu aja kali ya. Gue Diandra." Mengalihkan pembicaraan, ia mengulurkan tangannya. Satu per satu teman barunya menjabat.
"Gue Aisyah panggil aja Ais." Ujar gadis berkerudung.
"Gue Ima."
"Gue Dinda."
"Gue Luna." Katanya lembut. Diandra mentap Luna dari dengan seksama, dan itu membuat Luna sedikit bingung.
"Oh..ini toh yang namanya Luna, cantik." Puji Diandra sambil tersenyum. Senyum yang menimbulkan tanda tanya besar bagi Luna.
Setelah hening cukup lama, cuma ada suara angin dan kicauan burung penghuni pohon besar yang menaungi ke enam gadis itu, Lenata membuka pembicaraan.
"Di, lo gimana sama Rega?" Diandra sudah menebak bahwa Lenata akan bertanya seperti itu.
Diandra menatap Lenata dengan pandangan yang Lenata sangat ketahui, pandangan yang Lenata benci.
Seakan tahu apa yang Diandra rasakan dengan segera Lenata merentangkan kedua tangannya lebar-lebar.
"Sini..." ucap Lenata.
Tanpa ba-bi-bu lagi, Diandra menghambur ke dalam pelukan Lenata. Menangis untuk menumpahkan segala kesedihannya.
Ima, Dinda, Ais dan Luna yang tidak tahu menahu pun hanya bisa melihat dan mendengarkan."Tumpahin semua Di, kuras rasa sedih lo." Lenata mengelus punggung Diandra.
"Rega hiks Len..." ucapnya parau. Lenata diam menanti Diandra menjelaskan ceritanya.
Diandra merenggangkan pelukannya. Ia mengusap matanya yang sudah basah.
"Awalnya semuanya baik-baik aja. Gue dan Rega sama-sama buat janji Len. Gue janji buat enggak bikin dia sakit hati, Rega janji bakal ngehabisin waktu bareng-bareng. Tapi setelah itu semua berubah Len, gue kecelakaan sehabis nganter Rega dari bandara. Dan sekarang gue belum kontakan lagi sama Rega." Ucap Diandra sedih.
Lenata terkejut mendengar penjelasan temannya itu.
Kecelakaaan?
"Lo kecelakaan?"
Diandra mengangguk lesu.
"Dan Rega enggak tahu?"
Lagi-lagi Diandra mengangguk. Aisyah yang merasa simpati menepuk pundak Diandra pelan.
KAMU SEDANG MEMBACA
LS [2] - Fallout
Novela JuvenilLove Story [LS] book 2 Bagaimana saat aku terbangun semuanya berubah? antara aku dan kamu. Semestaku sekarat saat punggungmu tak terlihat, ingin kuterbangkan seribu kupu-kupu tuk sampaikan rinduku padamu. Saat mata senja ini berlinang jingga kutegas...