Chapter 22

3.4K 140 5
                                    

Bunyi sirene polisi mulai bergema di mana-mana. Beberapa dari mereka mulai menembaki kami, dan sebuah helikopter mulai menghadang kami di ujung lintasan.
"Langsung lepas landas !!" teriak seorang penjaga, dan beberapa penjaga lainnya mencoba menghubungi bagian pilot untuk segera lepas landas.
"Wait !!! Biarkan aku lompat !!" teriakku,
"Tidak bisa !!"
Kemudian dengan sangat mengejutkan dua mobil polisi mulai menerobos masuk kedalam begasi pesawat. Kejadian itu membuatku terkejut, aku berlari untuk bersembunyi dari kejaran mereka.

Aksi tembak menembak mulai kami lakukan. Beberapa penjaga saling menembaki para polisi itu, dan aku mengisi pistolku dengan peluru. Beberapa polisi mulai mendorong kantung-kantung besar berisi narkoba itu keluar pesawat. Dan itu membuatnya berhamburan di lintasan pesawat, kemudian aku bisa meresakan bahwa pesawat mulai terbang.

Aku menembak dan mengenai beberapa polisi lainnya. Kemudian berguling dan menghindar dari tembakkan yang lain. Sial, hari ini pengirimanku akan gagal total pikirku dalam hati. Aku masih menembaki beberapa polisi yang lain, sampai ahkirnya seseorang menangkapku dari belakang. Ia membelit tanganku kebelakang dan menjatuhkan pistolku.
"Lepaskan !!" teriakku memberontak. Tapi cengkraman nya sangat kuat.
"Shhhttt..!!! Ini aku" bisik polisi yang saat itu membekuk ku. Aku menoleh, ia mengenakan masker penutup wajah dan aku mengamati kedua matanya.
"Andrew ?!" tebakku lirih. Tapi aku tidak ingin kehilangan fokus. Ku injak kakinya kuat-kuat lalu menyikut dagunya dengan keras. Ia terpelanting jatuh dan aku segera mengambil pistolnya.

Ku tembakki beberapa polisi yang lain, beberapa dari mereka tepat sasaran. Kemudian aku berlari ke mobil jeep milik polisi itu, kini aku mengambil ahli. Aku turun dari pesawat mengenakan mobil itu, seperti melompat dari ketinggian. Aku berhasil jatuh di atas tanah dengan sempurna, meskipun rasanya bagai di banting dari ketinggian, tak beberapa lama kemudian mobil polisi lainnya mengikutiku. Aku menikung melewati jalanan sempit dan pergi menjauh dari bandara.

Pengirimanku tidak gagal, aku bisa melihat pesawat itu terbang. Meskipun masih di buntuti helikopter lainnya, huu~ aku menghembuskan nafas lega. Aku lanjut fokus menyetir dan kembali melewati jalanan umum. Aku tahu di belakangku masih ada mobil polisi yang membuntuti ku, shit !!
"Andrew menjauhlah dariku !!" pekikku kesal.

Aku berbelok ke jalanan sepi di bawah jalan tol. Aku berhenti di pinggir jalan, kemudian mobil polisi itu ikut berhenti di belakang mobil jeepku. Seseorang keluar dari mobil polisi itu dan aku hanya diam saja di dalam mobilku.
"Buka pintunya !!" pintanya.
Aku membuka kunci mobilku dan berahli duduk di kursi samping. Ia naik dan mengunci dan menatapku gerang !!
"Apa yang kau lakukan ?!" tanyanya.
"Memang apa ?!" balasku pura-pura bodoh. Ia pasti syok melihat aksi lompatku dari pesawat.
"Kau melompat shy !! Melompat dari ketinggian 100 kaki !! Apa Kau gila" bentaknya.
"Kau menghalangiku !!" ucapku, kemudian kami melanjutkan perjalan untuk pulang.
"Apa kau tidak memikirkan keselamatan dirimu ?! Dasar gadis gila !!" hardik andrew sambil menyetir.
"Dan kau !! Kau polisi tolol !!" balasku, sambil menatap jalan.
"Jangan meledek profesi baruku !!" balasnya sambil terkekeh, keadaan mulai mencair. Tidak ada lagi kemarahan.

"Haha !! Jadi sekarang kau bergabung dengan anggota CIA ?!" tawaku bergema.
"Keren bukan ?!" balasnya, kemudian ia menyunggingkan senyum manisnya. Ya tuhan, bagaimana bisa aku menjauh dari laki-laki ini. Ia begitu mempesona, tampan dan tolol. Pikirku sambil tersenyum menatapnya.
"Aku akan menyebutmu keren, saat kau benar-benar bisa menangkapku !!" balasku mengomentari pekerjaannya.
"Jangan ulangi lagi perbuatan gilamu itu !!" kini andrew terdengar serius.
"Terserah padaku. Memang apa yang akan kau lakukan jika aku mengulanginya lagi ?!!" tantangku, ku tarik rambutnya yang berantakan itu dengan manja.
"Aku akan menghukummu !!" balasnya kemudian ia menghentikan mobilnya di pinggir jalan raya.
"Hukuman apa yang pantas aku terima ?" bisikku, aku menyandarkan kepalaku di bahunya. Rasanya nyaman
"Kau mengingkannya !!" ia menyakinkan ku.
"Kalau itu darimu, aku selalu menginginkannya !!" sahut ku yakin.

Andrew segera menciumku, ciuman ini sama seperti ciuman kami saat malam itu Hangat, lembut dan menyenangkan. Ia menyusupkan lidahnya lebih dalam lagi, aku meraih tubuhnya dan andrew mengangkat tubuhku hingga berpindah ke pangkuannya. kami saling berdekatan.

Ia menggigit bibir bawahku dengan lembut, aku mendesah menikmatinya. Kedua tanganku mulai menyusup ke belakang tengkuk nya, menarik kuat-kuat rambutnya. Dan seperti biasanya ia semakin intens menciumku.
"Come on !! Hukum aku !!" bisikku, ku benamkan wajahku ke bahunya. Ku cium setiap jengkal sisi lehernya. Dari dagu turun ke dada.
"Oh shit !! Shy.." ia mengerang menerima perlakuanku. Tentu saja aku tidak ingin kalah, ia sudah membuatku melayang waktu itu. Jadi aku akan membalasnya.

Aku mencium dan menghisap kuat-kuat lehernya, aku bisa melihat bekas merah yang ku buat. Tanganku menusuri dadanya yang bidang, dan kembali menyusup di rambutnya. Kemudian aku kembali mencium bibirnya, sangat kenyal dan menggiurkan. Andrew kembali meraih pinggangku dan mempererat pelukkan kami. Ia mulai mendorong tubuhku untuk menjauh dan kemudian ia menghambuskan nafas perlahan. Seperti kelelahan, aku tersenyum penuh kemenangan.

"Bagaimana ?! Masih ingin menghukumku ?!!" tanyaku,
"Dasar gadis nakal !!" ucapnya lalu mebiarkan aku kembali duduk di sampingnya.
"Dan kau ?! Bagaimana denganmu polisi mesum !!" hardikku lagi.
"Kalau belum puas kita bisa lanjutkan dirumah. Sekarang lebih baik kita pulang !!" pintanya lalu kembali menyalakan mesin mobil dan kembali ke tengah jalan.
"Kau menyerah bukan ?! Makanya jangan macam-macam denganku !!" ucapku di tengah - tengah perjalanan. Ia hanya tersenyum seperti merasa di rendahkan.

Aku tidak berkomentar apapun, sampai ahkirnya kami sampai di depan rumahku. Seperti biasa rumahku sepi dan gelap, sebelum aku turun aku mulai berbicara.
"Bagaimana ? Masih ingin di lanjut ?!" tantangku, aku menoleh ke arahnya.
"Jangan berpikir aku menyerah malam ini. Tapi aku harus kembali ke kantor, dan melaporkan kasus ini" balasnya menyakinkanku. Kemudian ia membentulkan pakaiannya yang berantakan karena ulahku.
"Hah !! Intinya kau menyerah andrew. Baiklah selamat malam, terima kasih" aku nyegir lalu turun dari mobil.
"Malam, sama-sama" balasnya. Ia kembali mengilang di tengah-tengah malam dan malam ini terasa menyenangkan. Aku berbalik dan masuk ke dalam rumah..

Secret From The BitchTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang