Chapter 16

4.7K 163 4
                                    

Sepanjang perjalanan kami terdiam dan tidak saling memandang. Aku hanya berpikir sebenarnya apa yang ada dalam pikiran andrew ? Kenapa ia tidak membiarkan aku di jalanan saja sehingga para polisi tolol itu bisa menangkapku, kemudian kenapa ia bisa menemukan aku yang sedang lari terbirit-birit ? Hah, sangat aneh. Pikirku geram.
Kemudian kami berhenti di depan rumah andrew, aku segera membuka pintu namun ternyata di kunci.
"Kenapa kau mengunci pintu mobilnya ?!" bentakku marah.
"Aku ingin berbicara denganmu ?" ucap andrew lirih.
"Apa lagi ? Kau tidak terima kalau malam ini aku mengalahkanmu !! Atau kau tidak rela memberikan uang 5000 dolarmu untukku ?!" bentakku masih marah, kenapa harus seperti ini. Menyebalkan,
"Tidak bukan itu. Aku hanya ingin tahu semua tentangmu" lanjut andrew, kini mata keabu-abuannya mulai menatapku dalam. Dan tatapan ini yang membuatku seperti terbius, jujur saja aku tidak mengelaknya.
"Oh god ?? Apa itu penting ?"
"Sangat penting untukku"
"Andrew kau tidak perlu tahu siapa aku, dan bagaimana sisi keluargaku, dan kau sebaiknya membuang jauh-jauh pikiranmu untuk mendekatiku ?!!" sahutku ketus, aku harap nada bicaraku bisa membuatnya ketakutan.
"Jadi kau pikir aku mendekatimu ?" sahut andrew kemudian terkekeh. Apa ada yang lucu ? Pikirku bingung.
"Jelas. Buktinya sudah banyak" balasku yakin.
"Benarkah ? Memang apa saja ?" tanyanya masih terkekeh.
"Kau, kau selalu menatapku dengan tatapan matamu yang mengintimidasi. Kau juga yang membuatku kalah bermain basket waktu itu, kau pikir dirimu lebih pintar dariku saat di kelas biologi !!" hardikku terbata-bata. Kenangan awal bertemu waktu itu mulai terlintas di pikiranku.
"Lalu ?" balasnya santai.
"Kau tiba-tiba datang menjemputku di bar malam itu, padahal jelas aku tidak menelephone mu. Kau bahkan bilang bahwa aku menggodamu ? Yang benar saja, kau datang ke kelasku pagi-pagi dan menyebutku dengan sebutan bitch !!" ucapanku kali ini terdengar sedikit marah. Aku memang sakit hati saat ia menyebutku bitch..

"Shy..." potong andrew.
"Belum, jangan potong aku. Kau dengan arogan tiba-tiba mengikuti balapan liar yang aku rencanakan bersama teman-temanku, kau kalah lalu sekarang kau mengantarku pulang !! Jadi apa maksud semua ini. Kau pasti mengikutiku, dan jelas sekali kau tertarik padaku !!" gertakku sambil menatap tajam kearahnya. Itu memang benar.
"Kau percaya diri sekali. Sama sekali tidak, aku tidak menyukai wanita nakal sepertimu !!" ucap andrew yakin. Tapi kedua matanya tidak berbicara begitu..
"Kau salah. Wanita nakal lebih menarik dari pada wanita polos lainnya !! Dan satu lagi. Kau tidak bisa seenaknya mengatakan aku bitch. Karena aku tidak seperti itu, kau belum membuktikannya !!" sahutku percaya diri. Itu memang benar bukan ? Tapi memang aku akui kalau aku ini liar. Tapi kalau bicara soal kehormatan, aku menjaganya baik-baik. Dan tidak akan pernah ada yang mengambilnya..

"Baiklah. Bagaimana kalau kita membuat kesepakatan" saran andrew.
"Aku tidak peduli omong kosong yang kau buat" sahutku semakin kesal.
"Dengarkan. Bagaimana jika suatu saat nanti aku mengalahkanmu, dalam segi apapun itu. Aku ingin kau menuruti semua yang aku inginkan. Dalam sehari !!" ujarnya dengan jelas.
"Maksudmu ?! Memang apa yang kau inginkan dariku ?" tanyaku penasaran.
"Kejujuran itu saja. Setelah itu aku berjanji tidak akan menganggumu !!" sahut andrew kini ia benar-benar serius.
"Jadi kau masih saja akan menganggu ku bukan ?" tebakku
"Sampai kau benar-benar kalah ?" balasnya lalu senyuman manis terukir jelas di wajahnya.
"Baiklah, bukan masalah. Sekarang bisa kau buka pintu mobilmu !!" ucapku lalu mencoba membuka pintu mobilnya.
"Silahkan, selamat malam" sapanya dengan lembut.

Sebenarnya sepanjang hidupku belum pernah ada yang mengucapkan kata "selamat malam" aku tahu tidak ada yang spesial. Tapi saat andrew yang mengucapkannya rasanya benar-benar aneh, dan respon dari batinku begitu mengejutkan. Aku merasa senang dan tersipu malu, tapi aku berusaha menutupinya. Aku hanya membalas dengan mengngacungkan jari tengahku lalu berjalan pulang menuju rumahku.

~°~°~°~°~°~°~°~°~°~°~°~°~°~°

"Sudut pandang Andrew"
Apa yang terjadi padaku ? Hah sangat lucu sekali. Sebenarnya bukan ini rencana ku tadi saat tiba di tempat shyrena. Seharusnya aku melaporkannya ke polisi setempat dan membiarkannya di tangkap lalu di hukum, jadi aku bisa melihatnya menyerah.
Aku menghempaskan tubuhku di ranjangku dan membenamkan kepalaku ke bantal putihku. Apa aku sudah gila ? Atau mungkin shyrena benar, "aku tertarik padanya !!" tapi itu salah. Sudah kuduga akan jadi seperti ini, ia membawaku ke dalam dunianya yang sangat misterius dan aku begitu larut hingga lupa segalanya.

Tapi entah mengapa, rasanya malam ini sangat menyenangkan. Ia membuatku merasakan sebuah fantasi dari balapan yang kami lakukan, shyrena dengan gayanya yang liar. Sebenarnya dia baik dan menyenangkan, tapi entah kenapa aku rasa masih banyak hal lain yang ia sembunyikan.
Aku bangkit berdiri dan berjalan ke jendelaku, aku membuka tirainya dan menatap rumah shyrena. Rumah berwarna coklat tua itu, dengan suramnya tidak pernah ada lampu yang menyala. Seakan-akan tidak ada penghuninya. Padahal seorang gadis yang luar biasa menyebalkan ada di dalamnya.
"Siapa sebenarnya dirimu shy ? Kenapa kau begitu misterius. Aku benar-benar ingin tahu !!" batinku. Dan satu hal yang aku yakini dari perbincangan kami di dalam mobil tadi, bahwa aku memang tertarik padanya.

Jadi seperti inikah ? Seorang polisi jatuh cinta kepada sang penjahat ?!! Tapi shyrena bukan penjahat. Ia bahkan lebih dari itu, ia pasti memiliki sisi lain yang sangat baik dan itu terlalu tersembunyi di balik topeng kenakalannya..

Secret From The BitchTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang