Chapter 29

3.2K 116 0
                                    

Aku berhenti. Aku sudah capek, tidak ada gunanya menangis wanita jalang itu !! Aku mengusap kedua mataku dan juga ingusku, kemudian aku pergi dari kamarku ke kamar mandi dan menganti berganti pakaian dengan cepat.

Andrew menunggu di ranjangku dengan sangat tenang, tapi wajahnya menatapku dengan iba. Aku tidak suka di kasihani, aku buru - buru kembali dan menyentuh pipinya.
"Aku baik-baik saja" ucapku. Suaraku terdengar parau dan sangat lirih.
"Kalau kau masih butuh waktu untuk sendiri. Aku bisa meninggalkanmu" balasnya. Ia mengalihkan tanganku dari wajahnya dan ia beranjak dengan menatapku.
"Aku tidak ingin kau pergi. Tetaplah disini" pintaku sedikit kesal. Aku sudah cukup marah - marah hari ini, setidaknya aku ingin menghabiskan waktu ku bersamanya.
"Baiklah" ia kembali duduk di ranjangku.

"Oh ya aku ada ujian bahasa jerman besok. Kau mau membantuku belajar ?" ucapku, aku mengambil buku di mejaku dan menaruhnya di ranjang.
"Tentu" ia tersenyum dan kami memulai belajar.
Andrew sangat piawai dalam berbahasa jerman, aku tidak tahu mengapa. Ia mengucapkannya seolah-olah ia berasal dari jerman, padahal ia pindahan dari australia.
"Bagaimana kalau selamat pagi ?" tanyaku.
"Guten morgen verpassen" jawabnya santai.
"Selamat malam ?" tanyaku lagi.
"Guten abend verpassen" jawabnya dengan santai.
"Kau belajar bahasa jerman dimana ?" tanyaku sedikit terperangah.
"Aku pernah kursus 1 tahun, jadi aku masih mengingatnya" balasnya. Wah, pantas saja.

"Baiklah sekarang giliranmu untuk memberiku pertanyaan ?!" pintaku.
"Minta maaf ?" tanyanya.
"Sich entschuldigen" balasku.
"Ya benar" ia sedikit tersenyum. "Kata waktu ?!" tanyanya lagi.
"Wobei die zeit" balasku yakin.
"Permisi ?!"
"Entschuldigen.."
"Kurang lengkap" ucapnya. Aku mengernyitkan dahi, sedikit berpikir.
"Aku lupa" balasku sedikit kesal.
"Entschuldigen sie mich" ia menjelaskan.
"Okay. Baiklah" aku tersenyum mendengarnya. Kami melanjutkan kan lagi sampai beberapa bab, kemudian aku mulai menguap tanpa aku sadari. Bahkan jam dinding menunjukkan angka 11 malam.

"Sudah waktunya tidur" ucapnya sambil menutup buku ku.
"Kurang satu materi lagi" aku membantah, aku masih ingin menuntaskan.
"Jangan membantah, percuma nanti semua yang kau pelajari jadi tidak paham" ia menjelaskan.
"Aku masih bisa fokus" gerutuku.
"Shy.." suaranya terdengar memerintah.
"Oh god, okayy.." aku menguap lagi dan kali ini aku memang sudah mengantuk. Aku segera menyingkirkan buku ku dan meletakkan kepalaku di pangkuannya, ia hanya terdiam. Dan aku mulai menutup kedua mataku, perlahan.
"Schoner traum" bisik andrew. Aku tahu arti kaliamat itu meskipun ia mengucapkan nya dalam bahasa jerman. Artinya adalah mimpi indah..

Pagi ini aku berangkat ke sekolah bersama andrew. Ia mengantarkan aku sebelum ahkirnya kembali ke kantornya. Kami berhenti tepat di depan gerbang sekolah, aku bisa melihat rose dan emily menunggu ku di depan koridor sekolah.
Aku segera melepas sabuk pengaman dan kemudian aku turun dari mobil.
"Semoga beruntung" ucap andrew.
"Thank's" balasku lalu berlari masuk ke dalam sekolah.

Rose dan emily bahkan melihatku turun dari volvo navy itu, ia dari kejauhan sudah berdecak kesal. Aku tidak terlalu ambil pusing.
"Kau berangkat dengan si CIA itu ?" tanya rose dengan nada judesnya.
"Dia punya nama" balasku ikut judes.
"Shy apa kau berkencan dengannya ? Kalian menjalin hubungan ?!" emily bertanya di sisi kiri ku.
"Tidak" dustaku. Tapi benar, kami memang tidak berpacaran.
"Mungkin mereka berdua sudah bercinta" tuduh rose sambil tertawa.
"Tutup mulutmu rose" aku merasa risih dengan tuduhannya.
"Lalu bagaimana dia bisa mengantarmu ke sekolah ?" emily masih bertanya.
"Aku bertemu dengannya di jalan, puas ?!!" dustaku asal-asalan.
"Woowww.. Bertemu di jalan ?"
"Kemana mobilmu shy ?" tanya emily, aku semakin kesal. Dia pandai sekali mengintrogasi seseorang.
"Fuck !! Diamlah. Kalian berisik sekali, aku hanya berangkat bersama andrew. Tapi kalian berisik seakan - akan aku berangkat bersama presiden amerika !!" hardikku mulai marah. Aku berjalan lebih cepat dan segera masuk ke kelas.
"Baiklah.. Maafkan kami" emily menyahut dengan lirih dari kejauhan.

Hariku berjalan lancar seperti kemarin. Tapi hari ini aku tidak langsung pulang, aku bersama rose dan emily akan menemui si tua Michael. Ia bilang ada tugas baru lagi, sebenarnya aku tidak begitu antusias. Tapi aku butuh uang, setidaknya aku harus memenuhi kebutuhanku tanpa meminta dan mengemis kepada kedua orang tuaku yang terpisah itu !!

Aku bisa cari uang sendiri, dan aku sendiri yang menentukan aku akan jadi orang baik atau jahat. Jadi berguna atau tidak berguna. Jadi bahagia atau sengsara. Aku akan buktikan pada mereka, aku bisa hidup tanpa belas kasih mereka !!

Kami sudah tiba di bar. Seperti biasanya semua sudah siapa, ada phil. Ryan dan bob juga di sana. Kami menunggu di private room secara tertutup sambil minum dan merokok.

Kemudian ia keluar, di balik pintu. Bersama dengan kedua penjaganya yang berjas hitam dan memakai topi. Aku bisa melihat kedua matanya menatapku terlebih dulu sebelum ahkirnya berahli ke phil, rose dan lainnya.
"Aku ingin menambah kekayaanku lebih lagi !!" ucapnya tegas sambil merokok.
"Baiklah. Ada apa lagi sekarang ?!" tanya bob.
"Kalian tahu pengeboran tambang emas di florida. Mereka memiliki pabrik pengiriman dari berbagai negara, aku ingin kalian mencuri emas cair itu !!" perintahnya tegas dan garam.
"Florida ?? Kita butuh waktu berhari-hari untuk sampai disana" sahutku.
"Pesawat private kalian sudah siap. Kalian hanya butuh kerja sama untuk mendapatkannya !! Apapun itu aku butuh 10 truck !!" ia memerintah lagi. 10 truck ? Astaga si tua ini serakah sekali. 1 truck saja sudah menyusahkan, apalagi 10 ?? Aku mulai kesal.
"Okay. Kita lakukan seperti biasanya" jawabku tegas. Aku melihat ke arah phil, rose dan emily. Mereka paham maksudku.
"Good luck" ucap mr. Michael kemudian kembali ke ruangannya.
"Thank's" sahut yang lain.

"Bagaimana kita membawa 10 truck ?!" tanya emily cemas
"Kita bisa. Percaya padaku" jawabku. Aku sudah terbiasa menganggap mudah pekerjaan ku. Bukankah memang simple ? Kalau mencuri, bagaimana pun caranya harus berusaha untuk tidak tertangkap !!
"Tapi kalau kita mengangkutnya dengan sebuah truck besar. Pasti truck kita akan di geledah di perbatasan kota" sahut phil menambahi. Ya itu memang benar.
"Kita punya pesawat private. Jadi gunakan itu" balasku memberi solusi.
"Okay. Kita akan coba" ahkirnya kami menyiapkan strategi untuk bisa pergi ke florida dan membawa 10 truck berisi emas cair itu..

Secret From The BitchTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang