Chapter 19

4K 135 4
                                    

"Sudut pandang Andrew"

     Aku meninggalkan rumahnya sebelum ia bangun, aku hanya meninggalkan sepucuk surat dan juga hasil pekerjaan kami. Aku tidak ingin menggaggu nya saat ia bangun..
        Entahlah aku masih bingung, apa sebenarnya yang telah aku lakukan. Apakah kami semalam berciuman ? Aku nyengir. Dan menggaruk-garuk kepalaku meskipun tidak merasa gatal. Apa mungkin aku telah tersihir ? Shyrena..

Ia barusan menceritakan semua tentang dirinya, masa lalunya. Aku tahu aku sengaja memaksanya tapi aku tidak menyangka akan mendengar kisah kelam nya yang begitu buruk. Orangtua nya berpisah dan meninggalkan nya dirumah sebesar itu sendirian, dan tentu saja tidak ada yang mengawasinya.
Di tambah lagi, orangtuanya tidak pernah tahu kalau ia menjadi buronan para polisi. Ia masuk lebih dalam ke hal-hal negatif, dan ia menikmati nya. Kalau aku memohon padanya supaya ia meninggalkan teman-temannya itu jelas tidak akan terjadi.

      Saat kau begitu terpuruk dan kau merasa tidak dapat bangkit itu akan membuat mu semakin tidak berdaya. Jika memang ada yang menolongmu, meskipun itu kegelapan kau pasti akan bangkit !! Karena ia alasan satu-satunya yang telah menolongmu dari masa - masa sulitmu..
       Shyrena juga pasti begitu. Aku tidak dapat meminta lebih darinya, tapi aku akan berada disisinya. Maksudku aku akan menjadi pilihan untuknya. Aku memperlihatkan padanya bahwa ia masih bisa memilih dan berubah. Kesempatan nya untuk berubah menjadi lebih baik masih ada, dan itu tergantung padaku..

Tokk.. tokk.. tokk...
Seseorang memukul pintu kamarku, aku beranjak bangkit dan membukakan pintu. Ternyata itu mom, ia membawakan sarapan untukku.
"Pagi sayangku ?!" sapa ibuku.
"Pagi mom" balasku,
"Ibu tidak melihatmu pulang semalam ? Bagaimana tugas kalian ? Apa mr. Rene menerimamu dengan baik ? Bagaimana kabar shyrena ? Apa kalian akan menjadi patner untuk setiap tugas ?!" ia bertanya dengan semangat dan senyum manisnya terukir di wajahnya yang mulai keriput.
"Mom, aku tidak bisa menjawab kalau mom bertanya sebanyak itu !!" balasku sambil kebingungan.
"Baiklah maafkan mom. Kau bisa cerita lain waktu, Sekarang makan sarapanmu dan temui kakakmu di ruang keluarga, ia ingin berbicara padamu" jelasnya lalu pergi dari kamarku.
"Okay" sahutku lirih.

Aku memang pulang secara diam-diam pagi ini, supaya tidak ada yang memergoki aku kalau semalam aku menginap di rumah shyrena. Dan satu lagi, ibuku tidak tahu kalau mr.rene tidak pernah ada di rumah. Aku memakan sarapan ku secepat mungkin, setelah itu mandi dan menemui kakakku.

         Aku hanya mengenakan kaos putih dan celana pendek yang longgar, kakakku duduk bersantai dan zoey sedang bermain piano di sebelahnya. Pantas saja berisik sekali pagi ini, ternyata si kecil itu membuat keributan.
"Pagi kakak !!" sapanya padaku.
"Pagi. Bisakah kau berhenti bermain, musikmu itu berantakan !!" ucapku lalu duduk di samping kak marc, ia masih mengenakan baju resminya sebagai anggota CIA.
"Oh, tidak. Tidak, musikku bagus kok !!" gerutu zoey.
"Menurutmu, menurutku tidak !!" balasku masam.

"Andrew apa kau ada jadwal sekolah hari ini ?!" tanya kak marc dengan gaya bahasanya yang sangat formal.
"Tidak. Aku kosong untuk sabtu minggu ini, sampai minggu depan" jelasku.
"Kau ikut aku ke kantor. Ayah ingin bicara denganmu" sahutnya. Kemudian ia beranjak berdiri.
"Apa ini membahas tentang si Michael Paymoon itu !!" tebakku, aku mulai kesal.
"Kau ikut saja, aku akan menunggumu di mobil. Segera ganti bajumu !!" sahutnya lagi sedikit memerintah.
"Whatever you wont !!" balasku masam, aku bangkit dan segera mengganti pakaianku.

~°~°~°~°~°~°~°~°~°~°~°~°~°~°

  Kami sampai di kantor pusat, seluruh pagawai terlihat sibuk dengan komputer mereka dan berbagai berkas-berkas kasus yang ada di hadapan mereka. Aku sedikit nyengir, kenapa mereka bisa begitu betah menjadi anggota kepolisian.
     Semua waktunya hanya mereka habiskan untuk mencari dan menangkap orang-orang bersalah. Alhasil biasanya orang yang tidak bersalah juga menjadi korbannya, aku tahu karena kebanyakkan dari mereka hanya menangkap menurut logika bukan menurut perasaan mereka..

Kami berjalan lalu masuk menuju ruangan ayahku. Ia duduk membelakangi kami, dan kak marc menyapanya.
"Kami datang ayah !!" ucap kak marc, kemudian ayah menghadap kami.
"Bagus" balasnya.
"Ada apa ini ?!" tanya ku tidak sabar.
"Begini, andrew kurasa kau sudah cukup dewasa. Jadi dari pada kau hanya bermalas-malasan dirumah" jelas ayahku.
"Tunggu dulu, apa maksud ayah aku bermalas-malasan ?!" aku memotong perkataannya.
"Kakakmu menangani begitu banyak masalah. Tidak ada salahnya kau membantunya !!" lanjut ayahku, ia menaikkan satu alisnya. Dan ini seperti sebuah penawaran.

"Oh benarkah ? Jadi kakak tidak bisa menangani masalahnya sendiri ?! Kalau tidak bisa kenapa ia masuk menjadi anggota CIA !!" bentakku kasar. Aku tidak ingin menjadi salah satu dari mereka.
"Tutup mulutmu !! Ini perintah ayah" kak marc mengertakku.
"Ayah ingin kau membantu kakakmu disini. Kau bisa vakum dari pelajaranmu di SMA barden bellas, kau bisa mencoba mengikuti pelatihan kami" sahut ayah mencoba menjelaskan dengan sabar. Tapi aku tetap tidak ingin.
"Mencoba menjadi agen-agen rahasia dan mengungkap sebuah kasus ?! Begitu pikir ayah ?" gertakku, aku mulai kesal.
"Ya tepat sekali !!" ia mengangguk.
"Aku lebih baik bersekolah di barden bellas selama 10 tahun. Dari pada harus ikut campur urusan seperti ini !!" ucapku tegas kemudian beranjak pergi dari ruangannya.

"Andrew !!! Berhenti !!" teriak ayahku.
"What ?!!" balasku berteriak.
"Kalau kau tidak ingin melakukan ini demi ayahmu, maka ayah akan mengirim mu kembali ke australia !!" ancamnya.
"I dont care !!" sahutku masam.
"Andrew, kenapa kau begitu membenci pekerjaan ini ?!!" kak marc mulai membela ayah.
"Karena aku tidak ingin menjadi seperti kalian. Kalian bekerja seolah-olah kalian tidak punya keluarga !! Kalian mencintai pekerjaan kalian ini seperti seseorang yang tidak memiliki istri dan anak dirumah !!" hardikku kesal. Aku meluapkan semua kemarahan yang aku simpan.

Itu memang benar. Mereka, ayah ku dan kak marc bekerja siang malam dan melupakan aku dirumah bersama zoey dan mom !! Ini sudah kelewatan. Aku tidak bisa menahan lagi..
"Andrew cukup ?!" ayah beranjak berlari ke arahku.
"Ayah.. Ayah.. Tenanglah" marc melerai kami.
"Kirim saja aku ke Australia. Aku tidak peduli, aku masih bisa memilih hidupku sendiri" sahutku kemudian menghilang di balik pintu. Aku berjalan ke luar kantor dan mencari taksi untuk pulang.

Secret From The BitchTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang