Chapter 7

7.2K 166 2
                                    

Hari ini ada jadwal renang, aku mempersiapkan semua yang dibutuhkan. Misalnya dari pakaian dalam, kacamata dan lainnya. Aku turun kebawah dan menuju ke dapaur, tidak ada siapa-siapa kemudian aku menulis pesan.
"Mom aku akan pulang lebih awal, hari ini jadwalku kosong. Jangan kunci pintu rumah !! Love you.. By: Shy"

Tulisku singkat, aku memang tidak pandai membuat kata - kata. Jadi to the point saja, kemudian aku memakai sepatu dan saat aku akan beranjak keluar. Bunyi dering telephone di sudut dapur bergetar, aku mengambil dan mengangkatnya.

"Pagi Shy ?!" sahut orang dari seberang telephone.
"Ya, pagi. Ini siapa ?!" balasku, aku menebak-nebak siapa yang menelephone ku sepagi ini.
"Aku phil" balas orang tersebut dengan tegas.
"Phil ada apa ?!" aku bertanya.
"Aku ingin kau datang ke bar nanti sepulang sekolah. Jangan lupa bawa roselie dan emily, ini perintah bos !!"
"Baiklah" jawabku singkat, kemudian aku menutup telephone dan beranjak keluar.

~°~°~°~°~°~°~°~°~°~°~°~°~°~°

Aku sudah berganti pakaian dan siap untuk renang, barden bellas memang memiliki seluruh fasilitas yang dibutuhkan untuk kegiatan pembelajaran. Aku berdiri di pinggir kolam renang bersama teman - temanku yang lain, ada emily, rose dan yang lainnya. Hari ini sempurna, aku tidak mengalami hal buruk. Dan yang paling penting pagi ini aku tidak bertemu dengan Andrew, jadi aku bisa fokus dan tidak begitu memikirkannya.

"Shyrena ayo masuk !! Kita mulai pelajarannya !!" seru mrs. Bob, aku terkejut kemudian mengangguk.
"Baik mrs. Bob" balasku.

Aku langsung turun ke kolam dan berenang mendekat ke arah emily dan rose. Mereka menatapku dengan ceria, aku membalasnya dengan senyuman penuh semangat. Kemudian kami semua memperhatikan arahan dari mrs. Bob guru renang kami.
Hari ini kami mempelajari gaya dada dan tes pernafasan, semua mulai berlatih termasuk aku. Aku sudah pernah belajar renang gaya dada, dan itu memang tidak mudah. Jadi aku mencoba meriewnya kembali. Dan ahkirnya test ku berhasil, aku naik dari kolam dan berjalan masuk ke ruang ganti.

"Shyrena ?!" sapa seseorang, ia menyentuh pundakku.
"Ya, chole ?" aku berbalik dan melihat chole, ia dengan mengenakan bra dan underwear berwarna merah muda. Aku menatap ke arah wajahnya yang sedih.
"Aku minta maaf soal kemarin. Dan ya, aku menyesal" jelasnya.
"Ya, bukan masalah" aku hanya tersenyum masam. Tapi itu sudah berlalu, jadi biarkan saja.
"Bisakah kita keluar sepulang sekolah, shopping ?" tawarnya, ia seperti tulus ingin berdamai denganku. Kemudian aku teringat tentang janjiku pada phil, aku tidak bisa.
"Ya tentu. Tapi hari ini aku ada perlu, mungkin lain kali" balasku jujur, ia nampak kecewa. Tapi kemudian terlihat santai.
Kami sama - sama ganti baju, sampai ahkirnya ada suara teriakkan dari arah tempat pemandian.

"Help !!! Help me !! Help, please help me !!" teriak seorang wanita dengan histeris, kemudian disusul dengan suara keributan lainnya.
"Siapa sih ?" pekik chole di sampingku. Ia sama terkejutnya denganku,
"Aku tidak tahu ? Ayo kita lihat !!" balasku, aku menganakan handuk untuk menutupi bagian bawahku dan berjalan ke arah pemandian.

Disana sudah banyak orang, mereka ribut dan saling mengejek. Entah kepada siapa, tapi suara wanita yang histeris itu semakin kencang. Aku menerobos dan melihat, ada seorang gadis. Ia berambut hitam pekat sebahu hanya mengenakan handuk dan beberapa tetes darah mengalir di kakinya. Aku bingung melihatnya, kemudian rose dan emily membully gadis itu.
"Hah !! Kau akan mati !!" ejek rose sambil tertawa.
"Tolong aku !! Aku berdarah, kumohon siapapun tolong !!" wanita itu menangis dengan histeris, ia nampak bingung.
"Kau menstruasi bodoh !! Jangan panik. Pakai ini !!" sahut emily, ia juga tertawa seperti rose. Aku menatap gadis ini dengan prihatin. Apa ia tidak tahu hal sensitive seperti ini ? Atau ini pertama kalinya ia menstruasi ? Seharusnya ia tidak perlu panik. Aku melihatnya dengan iba,


"Kumohon tolong aku, aku akan mati !! Aku berdarah !!" ia berteriak ketakutan.
"Hai, hai tenanglah !!" aku berjalan kearahnya. Dan kemudian jongkok untuk meraih bahunya.
"Tolong, tolong !! Aku akan mati !!" ia menatapku dengan ketakutan dan semakin panik, matanya begitu merah karena terus menagis.
"Dia mestruasi shy, tapi ia kira ia akan mati !! Itu bodoh sekali !!" ucap chole. Ia ikut membully sekarang.
"Ambilkan tampon untuknya, sudahlah jangan menghinanya !!" sahutku. Aku mendekati gadis ini, ia mencengkram kuat-kuat handukku. Ia begitu takut, aku melihat darahnya ada dimana - mana.

"Tolong !! Tolong aku !!" serunya lagi, ia menatapku penuh harap.
"Hai.. Hai.. Tenang okay ? Aku akan menolongmu" balasku menyakinkan.
"Aku akan mati !! Bagaimana ini ? Darahku.. Darahku..." ia kembali histeris. Aku tidak tahan lagi,

Plaakk !!! ku tampar ia dengan keras. Kemudian ia terkejut dan berhenti menangis, aku berusaha menenangkan nya.
"Shuss, tenanglah. Lihat aku !! Aku akan menolongmu, jadi diamlah" ucapku, aku memeluknya. Ia berhenti menagis,
"Dasar wanita bodoh, menstruasi saja tidak tahu !!" ledek rose lagi.
"Rose cukup !! Kalian semua. Keluarlah dari sini !! Keluar" perintahku. Kemudian semua keluar dari ruang pemandian. Aku menatap gadis ini, ia sudah tampak tenang.

"Okay, tenang. Ini hanya menstruasi, kau tahu setiap wanita akan mengalami ini" jelasku, aku memperhatikan raut wajahnya yang mulai tenang.
"Bagaimana darah ini bisa keluar ?" tanya nya polos.
"Itu terjadi secara alami. Sekarang kau pakai ini, itu akan membantumu" aku menyerahkan tampon untuknya.
"Bagaimana selanjutnya ?!" ia masih ragu dan bingung.
"Kau punya ibu ? Siapa namamu ?!" tanya kemudian, kami sama - sama berdiri.
"Aku zoey, iya aku punya ibu" balasnya yakin.
"Baiklah zoey. Sekarang kau pakai ini, dan aku akan mengantarkanmu pulang. Ibumu bisa membantumu" jawabku ramah, ia mulai tersenyum.
"Benarkah ? Apa aku tidak mati ?!" tanyanya khawatir.
"Tidak zoey, percayalah. Ayoo" balasku sambil terkekeh.
"Terima kasih" ia kemudian percaya dan aku membantunya untuk menyelesaikan semua masalah kewanitaan nya.

Sejujurnya aneh sekali, kenapa ia justru tidak paham soal ini. Seharusnya ibunya lebih memperhatikannya, aku tidak terlalu ambil pusing. Selesai membantu zoey aku menemui emily dan rose, aku menyampaikan pesan phil. Kemudian kami akan bertemu di bar, aku pergi untuk mengantarkan zoey.

Secret From The BitchTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang