part 11

19.8K 958 0
                                    

Erena hanya mengaduk-aduk makanan yang berada di atas piringnya dengan malas, kekesalan nampak jelas di paras menawannya yang polos tanpa sapuan kosmetik.

Jack hanya memperhatikan tingkah laku gadis itu dengan raut tenang, bahkan terkesan datar.

Bagaimana dirinya tidak merasa kesal, ia telah sampai di mansion pria itu sejak siang tadi, tapi sampai jam makan malam berakhir Karel juga tidak muncul. Pria itu bahkan memberi kabar kalau dia tidak akan pulang malam ini.

"Jack, aku duluan ya," ucap gadis itu sambil beranjak dari tempat duduknya.

"Makananmu bahkan belum kau sentuh Erena." Protes Jack keberatan.

"Aku tidak lapar Jack." jawab Erena lagi.

"Dirimu bahkan belum menyentuh makanan sejak siang tadi Eren," jawab Jack lagi, membantah ucapan gadis di depannya, dengan setengah memaksa, Jack meraih lengan Erena untuk.kembali duduk, pria itu lalu mengambil sendok di piring gadis itu.

"Ayo makan Erena!" perintah pria itu tegas.

"Tapi ..." Gadis itu berniat menolak perintah Jack, namun tatapan tajam dan tegas dari pemuda yang duduk di hadapannya tersebut kembali mematah-kan perlawanannya. Dengan terpaksa Erena membuka mulutnya untuk menerima suapan dari Jack, pada suapan kelima gadis itu kembali menolak keras.

"Baiklah, aku tidak akan memaksamu lagi," ucap jack menyerah.

Erena hanya tersenyum manis menanggapi perkataan Jack, seringkali jack bersikap begitu jika ia sedang malas makan, kebersamaan mereka selama hampir dua tahun ini, telah membuat mereka dekat, Erena seperti mendapatkan sosok seorang kakak dalam diri jack, apalagi dengan usia mereka yang hanya terpaut lima tahun, sebaya dengan usia karel yang saat ini berusia dua puluh lima tahun.

Bagaimana dia dapat mengetahui hal itu, tentu saja karna dia secara diam-diam mengintip data tentang ke dua pria itu di komputer.

"Ya sudah, sekarang kamu istirahat yah, aku akan pergi jaga dirimu baik-baik, hubungi aku jika kau membutuhkan sesuatu dan jangan tidur terlalu malam," ucap Jack sambil mengusap pucuk kepala gadis itu dengan sayang.

"Malam Jack," ucap gadis itu.

"Malam juga cantik," Jawab Jack membalas sapaannya.

Erena hanya mengangguk pelan, gadis itu lalu bangkit berdiri dan melangkahkan kakinya menuju tangga, untuk pergi ke kamarnya yang terletak di lantai dua, bersebelahan dengan kamar Karel. Gadis itu sempat menoleh ke kamar pria itu, dia menghela napas pelan, sebelum akhirnya masuk ke dalam kamarnya sendiri.

TBC

Aku update cepat nih, pendek banget emang, anggap bonus aja, kali ye.
Vomentnya, jangan lupa.

Beberapa foto sosok Jack aku tambahin juga di sini.

Dendam Dan Cinta (End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang